Share

6. Ikuti Balik

Author: Ayas Larasati
last update Last Updated: 2021-10-09 09:14:10

Pagi menjelang siang Ifan sedang duduk manis di sebuah kantin yang begitu rindang. Sangat rindang karena kantin kampus Hasanudin kebanyakan berada di bawah pohon yang rindang. 

Dengan santainya Ifan sedang bermain media sosial yang memang banyak digemari manusia-manusia di bumi ini. Keaktifannya di media sosial membuat Ifan mempunyai pengikut cukup banyak dan foto-foto Ifan juga memiliki penyuka di angka paling tinggi. 

Sambil ditemani es teh dan cemilan di samping kanannya, Ifan sibuk mencari akun media sosial milik Raline. Yang punya nama Raline di media sosial itu nggak cuma satu bahkan puluhan kalau tidak dengan mata yang teliti bisa jadi Ifan bakal terlewatkan. 

@lineraline

Akun media sosial milik Raline Ayunda telah ditemukan oleh Ifan dengan cepat. Terhitung cepat nggak sampai sepuluh menit karena Ifan mencarinya dengan segala jurus intelegennya. 

Nggak pakai lama Ifan segera menekan tulisan ikuti dan sedang menunggu konfirmasi dari si pemilik akun. 

Saat itu perasaannya sama seperti cuaca di sekitarnya, sejuk, tenang dan menyenangkan. Menemukan akun media sosial Raline dengan mudah agar ia bisa kembali berkomunikasi atau mungkin menemaninya minum long americano lagi. 

Saking nggak sabarnya, Ifan mengirimkan pesan melalui akun media sosial tersebut. Isi pesannya adalah 

"Ikuti balik, dong." 

Simple nggak kebanyakan kalimat ia hanya ingin akun media sosialnya segera di ikut oleh Raline. 

Ia meneguk es teh dan meletakkan ponselnya. Menunggu adalah sebuah kegiatan yang membosankan, namun Ifan nggak mungkin bosan buat menunggu Raline. 

Bagi Ifan, kesan pertama saat bertemu Raline selain anak yang ceria adalah Raline punya wajah yang imut di setiap kali ia tersenyum Ifan langsung terenyuh. Senyumnya itu nggak pernah Ifan lihat di perempuan lain. 

Saat membayangkannya sekarang Ifan juga senyum-senyum. Tapi, seketika Ifan teringat kalau Raline sudah punya pacar. Dalam hati Ifan saat bertemu kemarin lusa ia ingin bersikap sewajarnya, sewajarnya saat hati seseorang sudah dimiliki. 

Ifan memijat pelipis matanya dan sedikit berfikir bagaimana agar ini semua tidak begitu terjatuh begitu dalam. 

✨✨✨

Hari ini suasana hati Raline dan Robby sedang berbunga-bunga. Mereka sedang tidak berada di ujung perdebatan, mereka kembali berada di bagian kebahagiaan. 

Yang kemarin lusa Raline memberikan sebuah janji yang menenangkan untuk Robby, kini mereka berangkat kuliah bersama-sama. 

Parkiran motor kampus Harimukti seakan bertaburan bunga mawar karena ada satu pasangan yang sedang berbahagia. 

"Bekalnya nanti di makan, ya?" Raline menyodorkan kantong plastik yang berisikan kotak makan. 

"Kok tadi aku nggak lihat kamu bawa bekal?" Robby menerima bekal dari sang pacar. 

"Kamu dari tadi sibuk sama ponselmu" 

"Tapi, tunggu. Kan, nanti kita mau kencan di luar kenapa kamu membawakanku bekal ?" 

"Bukan makanan berat, itu hanya roti tumpuk lebih tepatnya buat cemilan, sih."

"Sungguh manis sekali pacarku kalau begini. Begini terus, dong, biar aku makin sayang" 

"Aku usahakan" Raline tersenyum 

Selain itu, hari ini mereka sengaja untuk berangkat ke kampus bersama karena mereka akan pergi ke sebuah tempat untuk melakukan kencan. Kencan yang sudah lama sekali tidak pernah mereka lakukan. 

Hari ini hari Sabtu, sebenarnya mereka tidak ada mata kuliah namun Robby hadir untuk rapat sebentar himpunan mahasiswa sedangkan Raline hadir untuk mengumpulkan tugas di ruang dosen setelahnya ia akan menunggu Robby di perpustakaan. 

"Kabari aku kalau sudah selesai" ucap Raline di depan gedung fakultasnya 

"Iyaa, pantau terus ponsel kamu" 

"Hmm" 

Raline dan Robby berpisah di depan gedung fakultas Raline. Dengan perlahan, Raline berjalan menuju ruang dosen sambil mengecek ponselnya. 

Ada notifikasi dari media sosial. 

@ifanfernanda_ mengirimkan sebuah pesan. 

@ifanfernanda_ mulai mengikuti anda. 

Seketika Raline berhenti berjalan dan terkejut dengan apa yang ia lihat. Dengan segera ia membuka pesannya. 

"Ikuti balik, dong" 

Raline melongo tak percaya, seorang Ifan Fernanda bisa menemukan akun media sosialnya. Dengan segera Raline menekan tulisan ikuti balik dan membalas pesan Ifan. 

"Sudah aku ikuti balik😊" 

Membalas pesan Ifan menggunakan emoticon senyum menandakan perasaan hatinya yang begitu senang. Sambil kembali berjalan ia melihat isi profil media sosial Ifan. Disana Raline melihat Ifan lebih tampan ketimbang aslinya, dandannya lebih terlihat keren ketimbang ketemu di cafe kemarin dulu. 

@ifanfernanda_ membalas pesan anda. 

"Terima kasih, selamat berakhir pekan. Mau kencan, ya?" 

Raline langsung melihat sekitar ia takut tiba-tiba Robby muncul dari arah belakangnya atau ada orang yang ia kenal datang. Raline duduk di kursi depan ruang dosen lalu membalas pesan Ifan. 

"Iyaa, nanti kalau sudah pulang kencan aku kabari. Sementara jangan mengirimkan pesan apapun, ya" 

Dengan segera Ifan membalasnya 

"Siap, aku tunggu kabar dari kamu". 

Raline tidak membalasnya lagi ia tersenyum malu serta senang. Sebelum masuk ke ruang dosen ia menghapus percakapan pesannya dengan Ifan. Antisipasi saja kalau nanti Robby tiba-tiba meminjam ponselnya atau melakukan hal lain yang nggak terduga. 

Raline mengatur nafas lalu masuk kedalam ruang dosen untuk mengumpulkan tugasnya. 

Hari ini hari Sabtu. Hari yang membuat Raline senang sekaligus, ia bisa berdamai dengan Robby dan ia juga berkenalan lebih dekat dengan lelaki dandanan ibu kota. 

Setelah keluar dari ruang dosen, Raline berpikir ia harus lebih pintar untuk cara bermainnya. Bermain dengan dua hati yang membuatnya nggak bisa dilepaskan begitu saja. 

Walaupun ia baru bertemu dengan Ifan, namun Raline sangat menyukai dandanan Ifan. Setiap melihat Ifan waktu di cafe itu maupun di foto profil media sosialnya, Raline tidak bisa melupakannya. 

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Persimpangan Pilihan   67. Ending

    Keputusan Raline sudah begitu bulat ia memutuskan untuk ambil cuti kuliah dan meninggalkan Surabaya. Sebenarnya sayang sekali kalau Raline harus cuti karena secara nggak langsung ia akan mengulur waktu untuk menuju kelulusan. Tapi, demi kedamaian dan ketenangan hati seorang Raline dirinya harus rela menerima resiko itu. Alasan yang ia berikan kepada keluarganya adalah ia ingin mencari suasana baru sambil mendalami bakatnya itu. Ingat, kan, kalau Raline jago gambar melalui tab. Ia akan pergi ke sebuah kota yang membuatnya bisa merasakan kedamaian. Tidak bermaksud untuk meninggalkan Surabaya dan seisinya, tapi apa yang Raline butuhkan sekarang itu adalah hal yang utama. Setelah pesta ulang tahun Eni, tentunya Robby tetap mencari Raline kesana kemari dan tujuan yang selalu Robby tuju adalah Geisha. Perempuan itu sudah berjanji untuk terus bungkam keadaan Raline, ia juga tidak bisa berbuat banyak karena keputusan Raline sudah bulat. Di suatu hari, Robby dan Geisha bertemu empat mata d

  • Persimpangan Pilihan   66. it's The Time

    Di depan meja riasnya perempuan yang dinobatkan sebagai boneka barbie ini sedang bersiap dan sekarang dirinya sedang menyemprotkan minyak wangi ke beberapa titik tertentu di tubuhnya. Malam itu Bella tidak terlihat begitu mewah dalam soal pemilihan gaunnya. Ia sudah begitu cantik karena didukung oleh wajah yang cantik. Malam itu Bella akan datang bersama Rose yang sekarang juga sedang bersiap. Kedekatan Bella dengan Robby beberapa hari ini membuat pintu hati Bella perlahan terbuka. Itu mengapa dirinya bertanya lebih detail kepada Robby di toko bahan kue tadi. Memang tidak bisa disalahkan jika pintu hati itu terbuka. Namun, apakah Bella siap jika dirinya mengetahui bahwa Robby masih memiliki status dengan seorang wanita. Mungkin Bella seharusnya tidak perlu tahu agar masalah di antara Robby dan Raline tidak semakin runyam. "Bella? Kamu sudah siap?" Teriak Rose dari luar kamar Bella. "Sudah, Ma. Sebentar lagi aku keluar" walaupun Bella sedikit terkesiap, tapi label keanggunannya t

  • Persimpangan Pilihan   65. Harus Melupakannya?

    "Ada yang kurang?" tanya Robby kepada Bella sambil mendorong troli belanjaan. "Sepertinya tidak ini hanya bahan kering saja." jawab Bella sambil mengusap dagunya. Mereka sekarang berada di sebuah toko bahan kue yang bisa dibilang terlengkap di Surabaya. Hari itu tinggal menghitung jam saja untuk menyajikan kue ulang tahun Eni, namun Bella masih saja kelupaan untuk membeli kebutuhan pelengkap kue ulang tahun. Tujuan mereka bertemu hari ini memang untuk berbelanja ke toko bahan kue dan Robby akan membawa kue ulang tahun itu ke rumahnya. Tadi, ketika Robby berada dirumah Bella ia sudah melihat kuenya yang dihias begitu indah oleh Bella. Robby juga begitu takjub karena benar-benar sesuai pesanan. "Ohya, Rob. Boleh tanya nggak? tiba-tiba saja Bella melontarkan pertanyaan yang sedikit membuat Robby mengalami serangan jantung mini. "Mau tanya apa?" Robby juga memasang muka panik, tapi berlagak biasa aja. "Perempuan yang kemarin itu pacar kamu?" tepat pada sasaran tidak pakai basa basi l

  • Persimpangan Pilihan   64. Ice Cream Vanila

    Di tengah kamar yang sunyi, Ifan sedang fokus menyantap makan malamnya. Akhir-akhir ini Ifan lebih suka membeli makanan di dekat kostnya karena disana hanya menjual masakan rumahan. Sebenarnya ia bisa memasak sendiri, tapi beberapa hari ini ia sedang lelah sekali. Dirinya disibukkan oleh pekerjaan juga tugas kuliahnya. Jangan ditanya bagaimana Ifan sekarang, dirinya sudah cukup terkenal dan punya nama dimana-mana. Untuk ukuran usia Ifan yang sudah sukses termasuk hebat apalagi kesuksesan itu di iringi dengan berjalan bersama perempuan yang ia cintai. Semenjak putus dengan Raline, Ifan memang begitu fokus dengan Defani. Ia bisa mendapatkan waktu yang utuh bersama perempuan itu. Makan siang bersama, ngecek toko juga bersama-sama apalagi jika Ifan datang ke kantor untuk memeriksa koneksi jelas saja di temani oleh Defani. Namun… ada satu yang nggak bisa Ifan lakukan bersama Defani. Malam yang hangat itu tidak bisa Ifan dapatkan dari Defani. Entah, setiap Ifan minta untuk bermalam di kost

  • Persimpangan Pilihan   63. Kesialan

    Mendengar suara itu, Raline hanya mematung dengan mata yang melebar serta mulut yang sedikit menganga. Raline tidak menjawab sepatah kata sedikit pun ia hanya menundukkan kepalanya sambil mengatur nafas agar terlihat biasa saja. "Nggak perlu, tadi aku hanya kebetulan lewat dan sedikit kaget lihat toko mu seperti ini" dengan keberanian yang penuh akhirnya Raline mendongakkan kepalanya dan menjawab pertanyaan Ifan tanpa terbata-bata. Lelaki yang ada di hadapannya itu melirik ke arah tas yang Raline bawa di tangan kanannya, ia sedang bertanya melalui lirikannya itu. "Ini… Habis jalan-jalan beliin kado buat seseorang. Kalau gitu aku permisi dulu sudah ditunggu soalnya" dengan secepat kilat, Raline meninggalkan toko Ifan dengan kembali menundukkan kepalanya. Sepeninggalan Raline, Ifan menoleh kebelakang melihat tingkah Raline yang sedikit membuatnya terkekeh. Itu hanya kebetulan dan Ifan memang tidak benar-benar untuk kembali dengannya. "Perempuan itu tidak membeli apa-apa?" tanya Ifan

  • Persimpangan Pilihan   62. Raline's Days

    "Have a nice day, sayang" ucap Robby ketika mereka hendak berpisah di parkiran motor fakultas Robby. Hari itu mereka berangkat bersama ke kampus karena Robby ingin sekalian memberikan undangan pesta ulang tahun Eni. "Have a nice day too, sayang." jawab Raline dengan begitu manisnya. "Oh iya.. Nanti nggak bisa pulang bareng, ya. Aku ada kerja kelompok, kamu nggak papa kan pulang sendiri?" Robby memberhentikan langkahnya saat teringat hal itu. Dari kejauhan Robby bisa melihat anggukan Raline beserta senyum yang masih sama seperti tadi, ia tidak merubahnya sedikitpun. Setelah itu Robby berjalan duluan meninggalkan Raline dan senyumnya. Sedangkan Raline menundukkan kepalanya lalu berjalan begitu saja menuju ke arah kelasnya. Sungguh cerah hari itu, matahari pun bersinar begitu cerah. Omong-omong soal hubungan mereka, semua berjalan dengan semestinya. Sudah tidak ada pertikaian diantara mereka dan hari ini mereka berangkat bersama karena Robby sekalian ingin mengantarkan undangan ulang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status