Share

Bagian 18

“Kenapa kamu tidak meneleponku sejak kemarin?” tanya Jessi dengan nada merengek.

Pagi sekali, Wanita itu sudah duduk di ruang kerja milik Drako. Jessy bahkan acuh saat tadi sempat ditanyai ayah Frans karena pagi sekali sudah berada di gedung kantor ini.

Drako meletakkan tas kerjanya lalu duduk di kursi putarnya. Jessy yang semula duduk dengan kaki menyilang di atas sofa, lantas beranjak dan langsung bergelayut manja menghampiri Drako.

“Kenapa kamu diam saja?” desah Jessy lagi. “Kamu sudah membicarakan rencana pernikahan kita dengan kedua orang tuamu kan?”

Drako diam saja saat Jessy dengan santainya duduk di atas pangkuannya.

“Aku masih belum sempat. Kamu tahu kan kalau aku sedang mengurus proyek besar? Aku akan membahasnya kalau sudah beres.”

Saat itu juga Jessy mendengkus kesal. Ia memutar badan masih dengan posisi duduk miring di atas pangkuan Drako lalu kedua tangannya merangkul pada leher Drako.

“Kamu tahu kalau aku tidak bisa jauh darimu kan? Aku bahkan ingin selalu tidur denganm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status