Share

CH. 5 - Keputusan Xiao Xian

Xiao Xian tak memahami apa maksud dari pria tembus pandang itu tetapi yang jelas, ia yakin itu bukanlah hal yang baik. Ia segera berlari menuju ke pintu keluar tetapi tiba-tiba, tubuhnya seperti terhisap oleh pusaran angin lalu semuanya menjadi gelap gulita.

Bug!!!

Tubuh Xiao Xian menghantam permukaan yang keras. Bocah itu mendesis kesakitan lalu membuka mata lebar-lebar dan menemukan dirinya tengah berada di ruang temaram tanpa atap dan tanpa lantai. Kebingungan segera menyergapnya, Xiao Xian menghentak-hentakkan kaki ke lantai yang terlihat seperti udara bebas.

“Apa lagi ini?!” Xiao Xian bergumam setengah mengumpat. Rasa-rasanya, seumur hidupnya ia selalu bertemu dengan kesialan bertubi-tubi.

“Bocah… Aku belum memperkenalkan diri, bukan?”

Seketika, mata Xiao Xian menyisir ke seluruh ruangan, berusaha menemukan keberadaan pria tembus pandang. Tetapi, ia tak menemukan apapun selain udara kosong dan ruang aneh yang tak memiliki atap juga lantai.

“Orang-orang menyebutku dengan julukan Iblis Ashura! Dimensi yang kau tempati saat ini adalah bentuk dari formasi sihir yang mengurungku selama ratusan tahun. Selama itu juga, aku berusaha keluar dari segel sialan ini tetapi satu-satunya cara untuk bisa kembali bebas adalah menemukan wadah yang cocok untuk jiwaku. Ha ha ha, kebetulan sekali sekarang aku menemukannya!”

Iblis Ashura lantas menjawab bahwa dalam dimensi tempat di mana jiwanya tersegel, ia tak memiliki wujud karena dimensi segel itu sendiri terbentuk dari jiwanya. Jiwanya baru akan bebas ketika menemukan seseorang yang bisa mendeteksi keberadaannya, sebab hanya orang-orang dengan potensi tertentu saja yang mampu melihat wujudnya.

“kau tahu, di perpustakaan ini terdapat beberapa cermin. Aku sendiri bahkan tak mampu melihat bagaimana pantulan tubuhku di cermin. Ah… tentu saja itu mustahil, aku tak memiliki bentuk. Ha ha ha. Tetapi, asal kau tahu saja, aku bisa melihat wujudmu, tetapi, aku bahkan tak bisa melihat tanganku, melihat kakiku, melihat rambutku. Semuanya. Aku merasakan keberadaan tubuhku tetapi tak mampu melihatnya. Ha ha ha!”

Iblis Ashura tertawa terbahak-bahak, kegembiraannya memuncak sebab tak lama lagi ia akan mendapatkan tubuh yang bisa ditempati, setelahnya, ia akan bisa membuat kekacauan lagi di dunia. Memporak-porandakan tatanan kehidupan seperti apa yang dulu pernah ia lakukan.

“Tidak! Aku tidak mengizinkan siapapun untuk menempati tubuhku!” Xiao Xian membalikkan badan lalu berlari tanpa arah.

“Mau lari ke mana kau? Seluruh tempat ini adalah jiwaku. Kau hanya sedang berputar-putar di jiwaku, bodoh! Sudahlah, terima saja nasibmu. Bersiap-siaplah, aku akan melakukan ritual penggabungan jiwa!”

Iblish Ashura melakukan sesuatu pada tubuh Xiao Xian, membuat bocah itu tiba-tiba terdiam terpaku tanpa bisa menggerakkan tubuhnya. Xiao Xian meronta berulang kali tetapi itu tak berguna. Ia menjerit meminta tolong tetapi tak seorang pun mampu mendengar suaranya kecuali dia dan si Iblis Ashura.

“Kutukan penggabungan Jiwa!”

Suara iblis Ashura menggelegar dan menggema di udara, Xiao Xian merasa telinganya nyaris tuli karena dihantam kerasnya suara tersebut.

BUUUMMM!!!

Ledakan energi berkekuatan besar terjadi dalam ruang dimensi lain, tubuh Xiao Xian terpental berpuluh-puluh meter lalu keluar dari ruang dimensi dan terjatuh di perpustakaan lama. Punggungnya menghantam bagian atas rak kayu dan membuat rak tersebut jatuh menghantam lantai, diikuti juga dengan jatuhnya tubuh Xiao Xian.

Di lain sisi, Xiao Xian melihat Iblis Ashura juga tengah terpental beberapa meter dari tempatnya berada. Iblis Ashura terlihat tak baik-baik saja dari caranya terbatuk hebat. Andai sosok tersebut memiliki fisik layaknya manusia normal, Xiao Xian yakin pria itu mengalami batuk darah.

“Sial! Siapa kau sebenarnya?!” Iblis Ashura mengumpat ia ingin menerjang tubuh Xiao Xian tetapi di saat yang bersamaan, pintu perpustakaan lama berderit. Suara gelak tawa dari beberapa remaja terdengar cukup mengganggu telinga.

“Apa-apaan ini?”

Suara itu terdengar sebagai suara milik Lei Xiu. “Eh, bocah itu tersungkur di sana? Rak rak kayu jatuh ke lantai dan buku-buku berserakan di mana-mana? Bocah, sefrustrasi itukah kau hingga membuat kekacauan seperti ini?”

Xiao Xian berjuang keras untuk bangkit dari posisi tersungkur, bibirnya telah mengeluarkan darah tetapi ia masih memiliki cukup tenaga untuk melakukan sesuatu.

“Kalian semua, cepat keluar dari sini! Ada sosok pria berbahaya yang mendiami perpustakaan ini!” Xiao Xian berjuang keras memberi peringatan kepada lima remaja yang baru saja memasuki perpustakaan lama.

Bukannya takut atau percaya, Wang Chong justru tertawa terbahak-bahak menanggapi peringatan dari Xiao Xian. Ia dan empat temannya melangkah masuk ke dalam dan menghampiri Xiao Xian dengan memamerkan seringai mengerikan.

“Apa kau sudah mengetahui rencana kami dan kau berniat menakut-nakuti kami agar kami pergi dari sini secepatnya, begitu? Cih, jangan harap bisa lepas dari Lei Xiu!”

Lei Xiu mendekati tubuh Xiao Xian lalu mencengkeram dagu Xiao Xian cukup kuat. “Pintar sekali sandiwaramu, kau bahkan membuat bibirmu benar-benar berdarah. Ha ha ha, sebegitu takutkah kau pada rencana kami?!”

Xiao Xian menelan ludah, ia baru saja keluar dari mara bahaya besar tetapi kini kembali diterkam oleh bahaya yang lain. “Me.. menangnya, apa rencana kalian? Bukankah kalian mengatakan Guru Zhang mencariku?!”

Semua orang tertawa terbahak-bahak meledek kepolosan Xiao Xian, satu demi satu mereka semua melontarkan kalimat cacian pada bocah malang itu. “Kau benar-benar ingin tahu rencana kami?” Wang Chong mengangkat tubuh Xiao Xian dengan kasar. “Kami semua akan menghajarmu sampai tewas dan membiarkan jasadmu membusuk di tempat ini! Ha ha ha!”

Xiao Xian yakin nyawanya tak akan selamat hari itu. Andai keadaannya masih cukup baik, ia mungkin masih berkesempatan untuk mencoba kabur, tetapi, setelah peristiwa ledakan energy dahsyat di dimensi lain, Xiao Xian merasa ketahanan fisiknya sedang menurun lebih dari 50%.

“Tunggu… Aku tak pernah membuat masalah pada kalian… Mengapa kalian melakukan hal buruk padaku?”

Lei Xiu meludah tepat di depan Xiao Xian. “Apa menurutmu kami harus memiliki alasan untuk menghabisi bocah pembawa sial sepertimu? Kalau pun kau meminta alasan, anggap saja karena kau lancang mempelajari jurus di sekte kami. Tapi, oh… Tanpa kau melakukan hal itu pun, kami juga ingin menghabisimu, benar, ‘kan, teman-teman?”

Ledakan tawa kembali terdengar nyaring di telinga. Sedetik berselang, Wang Chong memberi aba-aba kepada teman-temannya untuk mulai menyerang.

Bug! Bug! Bug! Bug!

“Aaaaarrrghh!!!”

Berpuluh-puluh pukulan dan tendangan mendarat di tubuh Xiao Xian tanpa bisa dihindari. Dua teman Wang Chong memegangi tubuh Xiao Xian sementara tiga lainnya melakukan pemukulan dan tendangan ke berbagai sisi.

Di sudut ruangan, Iblis Ashura tengah mengamati selama beberapa saat. Sesekali ia menggeleng-gelengkan kepala karena tak menduga jika calon wadah jiwanya ternyata memiliki nasib yang cukup tragis.

“Ehm… Hei, bocah! Apa kau butuh bantuanku?!”

Terdengar suara iblis Ashura menawarkan pertolongan. Xiao Xian mencoba mengamati lima remaja yang merundungnya dan meski matanya nyaris dipenuhi deraian darah, ia bisa melihat semua remaja itu tak ada yang bereaksi pada suara Iblis Ashura, menandakan bahwa memang hanya dia seorang yang bisa mendengar dan melihat wujud Iblis Ashura.

“Aku hanya perlu menjentikkan jari kelingkingku untuk membuat tubuh lima remaja itu meledak dan bercerai berai! Kau mau aku melakukannya?”

Xiao Xian bergidik ngeri. Pukulan dan tendangan masih menghujani tubuhnya tetapi tak sekeras di awal, mungkin karena mereka semua telah sedikit lelah atau bosan. Hal itu membuat Xiao Xian memiliki sedikit waktu untuk bernapas. Ia lantas bergumam dengan lantang. “Ashura, kukira hidupku memang tak ada gunanya di dunia ini. Aku berubah pikiran, aku akan membiarkanmu menggunakan tubuhku tetapi dengan satu syarat, kau juga harus menghabisi mereka berlima. Mereka berlima lebih tak pantas untuk hidup di dunia ketimbang aku! Kau mendengarku, Ashura?!”

“Ha ha ha ha! Leluconmu itu benar-benar lucu, Xiao Xian!” Wang Chong tertawa lantang diikuti dengan empat teman lainnya, semuanya kian bersemangat melakukan pemukulan dan tendangan kepada Xiao Xian.

Whuuuusssss!!!

Tiba-tiba, hawa dingin menyeruak ke seluruh ruangan di Perpustakaan Lama, menciptakan aura intimidasi yang cukup kuat. Seketika, Wang Chong, Lei Xiu, dan tiga lainnya ambruk ke tanah dalam posisi berlutut karena tertekan oleh desakan kekuatan asing yang seolah menghantam pundak mereka.

“Apa?? APa yang terjadi?!”

Wang Chong dan empat remaja lainnya mulai merasakan ketakutan besar ketika melihat Xiao Xian ternyata sama sekali tak terpengaruh oleh dorongan kekuatan asing yang menyerang mereka.

“Jangan bilang jika yang tadi itu bukan bercanda…” Lei Xiu bergumam dengan mulut tercekat.

Xiao Xian mengambil posisi berdiri tegak, ia lantas tertawa terbahak-bahak menikmati ketakutan dan keputusasaan yang melanda lima remaja di depannya.

“Ngomong-ngomong, apa permintaan terakhir kalian?” Xiao Xian bertanya penuh dengan kebanggaan.

Komen (9)
goodnovel comment avatar
Mahyudin Udin
sbungan nya dimana cari nya min
goodnovel comment avatar
Palui Banjar
tidak ada lg kah sambungannya
goodnovel comment avatar
Tempe Super
pasti pembacanya orang2 yg sabar...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status