Share

4

Author: Sarangheo
last update Last Updated: 2025-07-01 18:37:53

"Lepaskan tanganmu dariku! Aku akan beri kalian waktu sepuluh menit untuk membawa barang berharga kalian! Meski pun aku yakin kalau di sana tak ada barang berharga," ucap Brams. Daniel melotot dengan kesal. Ia sangat marah dan ingin sekali meninju Brams. Tapi, ia tak punya pilihan dan melepaskan tangannya.

"Ayo masuk dan ajak anak-anak keluar dari sini," ucap Maria menarik tangan Daniel untuk masuk ke dalam.

"Tapi Bu, kita tidak bisa diam saja seperti ini. Aku akan pergi ke kantor pemerintah dan meminta mereka membuktikan kalau tanah ini milik kita!" tolak Daniel hendak pergi. Tapi Maria menahan tangannya dan membuat Daniel terhenti.

"Daniel, Ibu mohon. Selamatkan adik-adikmu, kita tidak bisa membiarkan mereka ketakutan dan trauma karena masalah ini. Ini sudah setahun lebih, sepertinya merekalah yang akan menang," ucap Maria pasrah serta menatap marah pada Brams yang sedang merokok.

Daniel menatap ke arah jendela, di sana anak-anak berkumpul dan mengintip keluar. Daniel tak bisa berbuat apa-apa selain menuruti perintah Maria.

Di dalam panti, Maria dan Daniel memasukkan beberapa pakaian anak-anak ke dalam koper juga barang-barang berharga lainnya. Sammy dan anak-anak lain menangis melihat kejadian ini.

"Kak Daniel, apa kita akan tidur di jalanan? Bagaimana dengan sekolah?" Tanya Sammy. Anak yang baru berusia sepuluh tahun itu menatap Daniel dengan tatapan penuh ketakutan dan kecemasan. Membuat Daniel kehabisan sabar untuk keluar lagi.

"Jangan!" larang Maria mencegah Daniel keluar, "Bu, apa yang akan kita lakukan sekarang? Aku... bahkan -" Daniel tak bisa melanjutkan ucapannya. Ia terlalu malu dan takut jika harus jujur kalau dirinya baru saja kehilangan pekerjaan.

"Kita kemas semua barang dan segera pergi. Itu yang terbaik untuk sekarang. Kalau pun kita ingin menuntut mereka, kita tidak punya uang untuk melakukan itu. Kalau pun ada, bukankah lebih baik dipakai untuk menyewa tempat tinggal. Jangan buat adik-adikmu menjadi cemas. Mereka tidak boleh merasakan hal ini," ucap Maria meluluhkan hati Daniel.

Terdengar suara mesin yang kembali mendekat dan mengayunkan alatnya. Rumah panti kembali bergetar membuat semua anak-anak menangis ketakutan.

Daniel, Maria dan ke sepuluh anak lainnya sudah keluar dari rumah panti. Brams datang menghampiri lalu memberikan sekantong roti yang dibeli Daniel.

"Aku yakin kalian belum makan malam, karena itu kau membeli ini bukan? Dibawa saja, tak ada yang akan memakannya," ucap Brams dengan senyuman penuh kemenangan. Daniel mengambilnya dengan cepat, ia melotot penuh dendam.

Kini semuanya berjalan di tengah malam dengan perut keroncongan. Mereka tak tau harus pergi ke mana dengan situasi seperti ini.

"Sampai kapan kita akan berjalan seperti ini? Aku pikir, Ibu sudah tau tujuan kita pergi ke mana," ucap Daniel dan menghentikan langkah semuanya.

"Maaf, ibu hanya ingin kita pergi sejauh mungkin dari sana. Kau lelah Daniel? Apa kalian mau istirahat dulu di sini? Biar ibu cari tempat penginapan tak jauh dari sini," ucap Maria beranjak pergi.

"Biar aku saja yang cari," ucap Daniel menahan tangan Maria.

"Tidak, kau jaga saja adik-adikmu," ucap Maria melepas tangan Daniel.

Daniel menghela napas dan langsung membagikan roti yang ia beli tadi serta botol minuman untuk adik-adiknya minum. Mereka pun melahapnya dengan senang. Terlihat sekali bahwa mereka sudah sangat kelelahan dan kelaparan tapi tak seorang pun yang mengeluh. Usia mereka dimulai dari lima tahun hingga dua belas tahun. Tapi mereka sangat dewasa dan tak pernah menyusahkan Maria serta Daniel.

"Kak Daniel tidak makan?" Tanya Sammy yang melihat Daniel hanya memegang rotinya saja.

"Apa kau masih lapar?"

Sammy mengangguk penuh harap.

"Berbagilah dengan adik-adikmu," ucap Daniel dan memberikan beberapa potong roti lagi.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pewaris Yang Sengaja Di Sembunyikan    8. Hasil Tes DNA

    Seorang suster masuk ke dalam ruang rawat Daniel dan memberitahu tentang hasil pemeriksaan yang sudah selesai. Daniel mengikuti langkah suster itu untuk menemui sang dokter. Di ruangan dokter ada Jonathan yang sudah datang sejak tadi.Daniel pun duduk di samping Jonathan untuk mendengarkan penjelasan dokter.“Baik ini adalah hasil dari pemeriksaan kesehatan keseluruhannya, untuk tes MRI otak syukurnya semua terlihat baik dan tidak ada gangguan apa pun. Kondisi dari tes kesehatan jantung, ginjal dan hati serta paru-paru juga bagus. Daniel tidak merokok ya?” Tanya dokter.“Ya, Aku tidak punya uang untuk dibakar,” ucap Daniel dan membuat sang dokter tersenyum.“Itu bagus, meski pun nanti ada uang yang bisa dibakar sebaiknya menghindari rokok. Karena itu sangat berbahaya untuk kesehatan di masa yang akan datang. Hanya saja Daniel ini mengalami tekanan darah yang rendah. Gula dalam darahnya pun di bawah angka aman meski pun tidak parah masih bisa diobati dengan obat dan makanan yang bergiz

  • Pewaris Yang Sengaja Di Sembunyikan    8. Syarat

    Jonathan terkejut mendengar ucapan Daniel. Ia sudah mengira Daniel akan mencarinya di saat sudah terdesak. Tapi ia tak berpikir akan secepat ini.“Apa … kau serius?”“Kau anggap aku sedang bercanda?”“Tidak, bukan begitu. Aku hanya tidak ingin jika suatu hari nanti kau mengurungkan kembali ucapanmu dan berpikir untuk berhenti.”“Aku tidak bisa berhenti, sekali pun aku mau. Aku sudah tidak punya jalan untuk kembali. Jadi, apa yang kau ucapkan semuanya benar?” Tanya Daniel.Jonathan mengambil sebuah berkas dari dalam tasnya dan memberikannya pada Daniel.“Aku sudah memeriksa semuanya, kapan kau bertemu dengan Ibu panti asuhanmu bahkan foto pertama kau ditemukan. Sama persis dengan foto yang ditinggalkan mendiang ibu kandungmu. Meksi pun begitu, kami harus membuktikan dengan satu kali tes DNA,” ucap Jonathan dan membuat Daniel terkejut.“Jadi, maksudmu kalau aku menjalani tes DNA itu, dan ternyata tidak cocok. Kau akan membuangku begitu saja? Wah apaan ini, kau pikir aku mudah dipermain

  • Pewaris Yang Sengaja Di Sembunyikan    7

    Daniel bekerja di sebuah gedung yang sedang di bangun. Ia beruntung karena mendapatkan pekerjaan sebagai buruh tukang bangunan meski dibayar harian. Sepanjang hari Daniel bekerja untuk bisa menghasilkan uang yang tidak seberapa itu. Di saat jam istirahat, Daniel yang tidak memiliki uang hanya meminum air putih yang disediakan di sana. Sementara yang lain memakan bekal mereka masing-masing. Tiba-tiba seseorang datang menghampiri Daniel dan memberikan sepotong roti. "Makanlah, kau bisa sakit jika hanya minum air putih saja," ucap pria yang sudah berumur setengah abad itu. "Tidak usah, terimakasih," tolak Daniel merasa tidak enak. Pria itu menarik tangan Daniel dan menaruh rotinya di dalam tangan Daniel. "Jangan menolak, jika kau sakit pekerjaan yang lain semakin berat dan selesai lebih lama. Aku tahu mereka sangat pelit hingga tak memberikan makan siang dan hanya air minum saja. Tapi, jika kita protes upah kita akan dipotong dengan dalih sebagai uang makan. Aku sudah menjadi buruh

  • Pewaris Yang Sengaja Di Sembunyikan    6

    Kini mereka semua berada di rumah Rachel. Orang tua Rachel menyambut semuanya dengan baik. Meski pun wajah ayah Rachel tampak tidak suka. Tapi mereka tidak bisa menolak kedatangan mereka saat Rachel memohon. Maria sedang merawat Bella di kamar Rachel. Tiga anak perempuan lainnya, Luna, Rose, dan Kayla tidur di kamar Rachel. Sementara, Sammy, Bryan, Adam, Lucky, Hans, Petter dan Daniel tidur di kamar ketiga yang tidak terpakai. Mereka sudah tertidur lelap Karena kelelahan. Daniel yang tidak bisa tidur keluar dari kamar dan mencoba mencari udara segar. Tak sengaja ia mendengar suara Rachel yang sedang berbincang di kamar orang tuanya. "Sampai kapan mereka akan tinggal di sini? Rachel ibu dan ayah menerima mereka karena kasihan. Terlebih anak yang paling kecil sedang sakit, Tapi, kita tidak bisa menampung mereka selamanya. Apa yang akan orang-orang katakan kalau mereka mengetahui hal ini?" ucap Ibu yang lebih mencemaskan apa yang dikatakan orang lain meski pun kasihan dan iba. "Aya

  • Pewaris Yang Sengaja Di Sembunyikan    5

    Daniel merenung tentang semua yang terjadi padanya hari ini. Ia merasa hidupnya mulai berada di titik paling rendah. Daniel teringat bagaimana para preman dan anak buah Brams datang untuk merobohkan rumah panti. Rumah tempatnya bertumbuh besar, rumah yang mempertemukan dirinya yang masih berusia sepuluh tahun dengan Maria. Banyak kenangan yang terjadi di panti itu, Maria yang begitu lembut dan penuh kasih sayang menjadikannya anak yang tumbuh dengan baik. Meski tak bisa memberikan yang terbaik, tapi Daniel sangat bersyukur bisa bertemu dengan Maria. Daniel mengepalkan tangannya, matanya memerah menahan emosi. Ia mencoba untuk bersabar dan menatap adik-adiknya yang sangat kelaparan dan menyantap roti yang ia belikan dengan lahap. Jika bukan untuk melindungi adik-adiknya, mungkin Daniel akan membalas para preman itu dan tak perduli jika harus berakhir di penjara. Daniel yang sangat emosi itu memejamkan matanya. Meredupkan emosi dan kemarahan yang membuatnya tak bisa berpikir untuk

  • Pewaris Yang Sengaja Di Sembunyikan    4

    "Lepaskan tanganmu dariku! Aku akan beri kalian waktu sepuluh menit untuk membawa barang berharga kalian! Meski pun aku yakin kalau di sana tak ada barang berharga," ucap Brams. Daniel melotot dengan kesal. Ia sangat marah dan ingin sekali meninju Brams. Tapi, ia tak punya pilihan dan melepaskan tangannya. "Ayo masuk dan ajak anak-anak keluar dari sini," ucap Maria menarik tangan Daniel untuk masuk ke dalam. "Tapi Bu, kita tidak bisa diam saja seperti ini. Aku akan pergi ke kantor pemerintah dan meminta mereka membuktikan kalau tanah ini milik kita!" tolak Daniel hendak pergi. Tapi Maria menahan tangannya dan membuat Daniel terhenti. "Daniel, Ibu mohon. Selamatkan adik-adikmu, kita tidak bisa membiarkan mereka ketakutan dan trauma karena masalah ini. Ini sudah setahun lebih, sepertinya merekalah yang akan menang," ucap Maria pasrah serta menatap marah pada Brams yang sedang merokok. Daniel menatap ke arah jendela, di sana anak-anak berkumpul dan mengintip keluar. Daniel tak bisa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status