Proposal Cinta Sang Miliarder

Proposal Cinta Sang Miliarder

last updateLast Updated : 2025-06-01
By:  ResyaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
104Chapters
301views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Farhan adalah seorang miliarder muda yang memilih hidup sederhana dan mengabdikan diri dalam kegiatan keagamaan. Setiap Jumat, ia melihat Aisyah, seorang aktivis dakwah yang memikat hatinya dengan kesederhanaan dan keteguhan iman. Farhan ingin melamar Aisyah. Namun, ia tahu bahwa Aisyah tidak tertarik pada pria yang kaya raya. Baginya, prinsip agama jauh lebih penting daripada status atau harta. Dalam perjalanan untuk meraih hati Aisyah secara Islami, Farhan harus menyembunyikan statusnya sebagai miliarder dan menghadapi tantangan keluarga Aisyah yang memiliki standar tinggi bagi calon suami. Mampukah cinta mereka bertahan dalam bingkai Islami meski dikelilingi tantangan besar?

View More

Chapter 1

Prolog: Titik Balik

Lampu neon berkedip-kedip, memantulkan warna biru dan merah ke seluruh ruangan yang dipenuhi dentuman musik. Farhan duduk di sofa VIP, sebotol minuman mahal di genggamannya. Asap rokok mengabur pandangan, sementara suara tawa teman-temannya membahana, seolah semua beban dunia lenyap di balik dinding-dinding klub itu. Namun, di balik keriuhan dan kesenangan semu, matanya tampak kosong.

"Bro, lo serius banget sih? Malam ini kita harus hepi, men!" ujar Tio, salah satu temannya, sambil menepuk bahu Farhan dengan gelas di tangan.

Farhan tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan kegelisahan yang sejak tadi menusuk pikirannya. "Iya, santai aja. Gue cuma lagi capek."

"Capek apa? Duit lo nggak akan habis tujuh turunan, Far. Jangan sok-sokan mellow gitu, deh!" Tio tertawa keras, diikuti yang lain.

Farhan hanya mengangkat bahu, memilih meneguk minumannya. Di sudut matanya, seorang wanita dengan gaun merah menyala berjalan mendekat. Senyum genitnya membuat teman-temannya bersorak.

"Kayaknya dia buat lo, Han," bisik Jefri, yang duduk di sebelahnya. "Lo kan yang paling tajir di sini."

Wanita itu kini berdiri di depan Farhan, tangannya bermain di bahunya. "Halo, aku Rina," katanya lembut, sambil tersenyum menggoda.

Farhan menatapnya, berusaha memasang ekspresi yang santai. Namun, entah kenapa hatinya terasa semakin berat. Ia tahu permainan ini, terlalu sering memainkannya. Tapi malam ini, sesuatu terasa berbeda. Ada kekosongan yang tak mampu ia abaikan.

Rina duduk di sampingnya, semakin mendekat. Teman-temannya bersorak lagi, membuat suasana semakin bising. Farhan hanya diam, bahkan tidak menyadari ketika Tio kembali menuangkan minuman ke gelasnya.

"Farhan!" suara keras dari DJ memecah lamunannya. "Ini buat miliarder kesayangan kita! Hidup Farhan!"

Semua orang di klub berteriak, mengangkat gelas mereka. Farhan hanya tersenyum kaku, merasa seperti boneka yang sedang dipertontonkan. Ia berdiri, mengangkat gelasnya sekadarnya, lalu meneguk isi gelas itu.

Namun, di tengah semua sorak-sorai itu, rasa mual tiba-tiba menyerangnya. Kepalanya berdenyut, dan kakinya terasa lemas. "Gue ke toilet bentar," gumamnya pada Jefri, lalu bergegas meninggalkan sofa.

Di dalam toilet, Farhan memandangi wajahnya di cermin. Matanya merah, rambutnya berantakan. Namun, yang paling mengganggunya adalah bayangan dirinya sendiri. Bayangan seorang pria yang tidak tahu apa yang sedang ia cari.

"Apa yang gue lakuin di sini?" bisiknya pada diri sendiri. Ia memercikkan air ke wajahnya, berharap itu bisa mengusir semua pikiran buruk.

Saat itulah pintu toilet terbuka dengan kasar, dan dua pria masuk sambil berbicara dengan nada tinggi. Mereka tidak menyadari keberadaan Farhan di sudut ruangan.

"Lu tahu nggak? Si anak muda tadi tuh sok banget! Berlagak kaya tapi cuma numpang senang," kata salah satu dari mereka.

"Emang semua miliarder kayak gitu, sih. Duitnya banyak, tapi nggak punya tujuan hidup. Hidupnya cuma buat pesta-pesta doang," sahut yang lain.

Farhan terpaku mendengar percakapan itu. Meski tidak disebutkan namanya, ia tahu mereka berbicara tentang dirinya. Hatinya seperti ditampar. Selama ini, itukah yang orang pikirkan tentang dirinya? Seorang pria kaya yang hidup tanpa arah?

Ia keluar dari toilet tanpa menunggu lebih lama. Langkahnya cepat, meninggalkan klub itu tanpa menoleh ke belakang. Udara malam yang dingin menyambutnya, membuat pikirannya semakin jernih. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasa muak dengan hidupnya.

---

Di kamarnya yang luas dan mewah, Farhan duduk di sofa sambil menatap langit-langit. Rumah itu sunyi, terlalu sunyi. Ia membuka ponselnya, mencari sesuatu untuk mengalihkan pikiran. Namun, semua hal yang ia lihat terasa hampa.

Tiba-tiba, pandangannya jatuh pada sebuah aplikasi Al-Quran yang sudah lama ia unduh tapi hampir tidak pernah dibuka. Ia ragu sejenak, tetapi akhirnya ia mengetuk ikon itu. Layar ponselnya menampilkan ayat-ayat yang terasa asing, tetapi entah bagaimana menenangkan.

Ayat pertama yang terbaca olehnya adalah: "Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah?" (QS Al-Hadid: 16).

Farhan tertegun. Pertanyaan itu seolah ditujukan langsung kepadanya. Hatinya bergetar, dan untuk pertama kalinya ia merasakan sesuatu yang tidak pernah ia rasakan di klub malam atau pesta mewah manapun—ketenangan.

Air matanya mengalir tanpa ia sadari. Ia teringat ibunya, yang dulu selalu mengingatkannya untuk shalat, tetapi selalu ia abaikan. Ia teringat ayahnya, yang pernah berkata bahwa harta adalah ujian, bukan tujuan. Dan sekarang, di malam yang sunyi ini, ia merasa semua pesan itu kembali menghantuinya.

Keesokan harinya, Farhan duduk di tepi tempat tidur, mengenakan kemeja putih sederhana. Tangannya bergetar saat mencoba mengancingkan kemejanya, pikirannya berkecamuk. "Apa yang gue lakuin ini benar?" tanyanya dalam hati. Ia menatap cermin di depannya, mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Wajahnya terlihat lebih tenang daripada malam sebelumnya, tetapi ada sorot ragu di matanya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
104 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status