Share

Bab 2

Author: Ondrea
Di atas kubah gereja, kegelapan menutupi seberkas cahaya terakhir dan menyelimuti diriku yang kesepian. Lonceng berdentang ke-12 kali pada tengah malam, tetapi Aditya tetap tidak kembali.

Aku tahu resepsi pernikahan yang kusiapkan dengan susah payah ini pasti akan berakhir seperti 87 kali sebelumnya, hancur dengan kondisi yang sangat menyedihkan.

Layar ponselku menyala. Yasmin mengunggah kolase 9 foto di Instagram. Setiap fotonya disusun dengan sepenuh hati dan menunjukkan kebahagiaan yang menyakitkan hatiku.

Ayah dan ibuku mengupas anggur untuk Yasmin sambil tersenyum lebar. Aditya duduk di samping Yasmin dengan menyunggingkan senyuman lembut. Dia yang perhatian merapikan rambut Yasmin.

Selain itu, ada foto keluarga yang sangat mencolok. Orang tuaku dan Aditya mengelilingi Yasmin yang lemah. Senyuman mereka yang berseri-seri membuatku merasa tidak nyaman. Yasmin menulis deskripsi di bawah foto.

[ Penyakitku sangat menyiksa, tapi dikelilingi cinta bisa menyelamatkanku dari kegelapan. Terima kasih, Ayah, Ibu, dan Aditya kesayanganku. Cinta kalian yang membuatku bisa keluar dari jurang yang kelam. ]

Di kolom komentar, orang tuaku dan Aditya juga menulis pesan secara berurutan.

[ Putriku sayang, cepat sembuh. Ayah akan melindungimu selamanya. ]

[ Yasmin, jangan takut. Ibu akan selalu menemanimu. Kamu itu putri yang paling kami sayang selamanya. ]

[ Kamu fokus jalani perawatan saja. Semuanya pasti berlalu. ]

Ibuku juga mengirim pesan padaku. Pesannya berisi perintah yang tegas.

[ Tulis komentar di postingan adikmu. Dia nggak mau makan obat karena takut kamu marah. ]

Aku tahu Yasmin sengaja membuat ibuku mengirim pesan ini. Yasmin berniat memprovokasiku dan menunjukkan padaku kali ini dia menang lagi. Namun, aku tetap terprovokasi.

Benar-benar ironis. Jelas-jelas aku baru putri kandung orang tuaku dan tunangan Aditya. Hanya saja, setiap aku dan Yasmin berkonflik, semua orang yang kusayang tetap membela Yasmin tanpa ragu sedikit pun.

Resepsi pernikahanku dibatalkan pertama kali hanya karena Yasmin berulang tahun. Dia menangis sambil menghancurkan resepsi pernikahanku. Yasmin mengatakan kelak dia tidak ingin menderita setiap hari ulang tahunnya.

Aditya langsung setuju mengganti hari lain. Orang tuaku menurunkan fotoku bersama Aditya sambil menyalahkanku, "Willa, kamu sudah mendapatkan Aditya. Kenapa kamu masih memprovokasi Yasmin? Kenapa kamu begitu licik?"

Resepsi pernikahanku dibatalkan kedua kali karena Yasmin bermimpi Aditya tidak memedulikannya lagi setelah menikah. Yasmin pergi ke rumah Keluarga Haris pada tengah malam. Dia terus memeluk Aditya dan tidak ingin melepaskannya.

Aditya membiarkan Yasmin berbaring di tempat tidur yang kami pilih sama-sama. Orang tuaku membawaku pergi secara paksa.

Ayahku menegur, "Jangan ganggu Yasmin tidur! Apa kamu nggak tahu dia syok? Kenapa kamu begitu nggak pengertian?"

Alasan resepsi pernikahanku dibatalkan ketiga kali adalah kucing yang dibelikan Aditya untuk Yasmin hilang. Yasmin mengalami kecelakaan ketika mencari kucingnya. Dia mengalami syok.

Orang tuaku menghukumku berdiri di luar rumah semalaman dan menyuruhku introspeksi diri. Ibuku membentak, "Jelas-jelas kamu tahu kucing itu sangat penting bagi Yasmin. Kenapa kamu nggak tutup pintu waktu keluar?"

....

Kali ini, alasannya karena kami tidak mengundang Yasmin ke resepsi pernikahan. Dia merasa dirinya bukan orang yang paling penting bagi kami. Itulah sebabnya penyakit Yasmin kambuh.

Semua alasannya sangat konyol, tetapi selalu bisa membuat Aditya dan orang tuaku mencemaskan Yasmin. Mereka berkompromi dan ... mengabaikanku demi Yasmin.

Selama bertahun-tahun, aku sudah pernah mengamuk. Namun, hasilnya tetap sama. Mereka selalu menyuruhku mengerti, mengalah, dan mengorbankan diri. Hanya saja, apa resepsi pernikahan yang dibatalkan 87 kali masih tidak cukup?

Melihat gereja yang kosong, aku sudah bisa menerima kenyataan dan aku juga sudah menyerah. Selama 10 tahun pulang ke rumah Keluarga Rusli, aku sudah berusaha keras dan menunjukkan kehebatanku.

Akhirnya, orang tuaku tetap menganggap Yasmin sebagai putri mereka yang paling pengertian. Aku hanya tukang bohong yang egois dan suka rebutan dengan adikku.

Sudahlah, mungkin sejak awal aku tidak perlu berharap pada mereka. Aku mengetuk layar ponselku dan menuruti permintaan ibuku untuk mengomentari postingan Yasmin.

[ Semoga adikku cepat sembuh. ]

Kemudian, ibuku mengirim pesan dan emotikon tersenyum kepadaku.

[ Willa juga putri kesayangan Ibu. ]

Konyol sekali. Hanya waktu aku mengalah pada Yasmin, ibuku baru memberiku sedikit perhatian.

Namun, aku penasaran. Bagaimana kalau orang tuaku tahu putri mereka yang baik hati bukan hanya pura-pura sakit dan munafik, bahkan juga merencanakan penculikan? Apalagi setelah tahu mereka tidak bisa menemukanku lagi, apa mereka akan menyesal?

Aku berhenti menggigit bibir bawahku yang berdarah, lalu menelepon partnerku yang bernama Ken, "Aku mau daftar untuk mengembangkan pasar di Negara Heksa."

Suara pria yang terkejut terdengar sangat nyaring di tengah kegelapan yang tenang. "Apa kamu sudah pikirkan baik-baik? Kamu nggak boleh pulang selama 10 tahun setelah pergi ke Negara Heksa. Kamu baru nikah hari ini, tapi langsung pisah rumah. Apa suamimu setuju?"

Pria itu menambahkan, "Bagaimana dengan orang tuamu? Bukannya keinginan terbesarmu itu menemani mereka?"

Aku memandangi gereja yang kosong, lalu tersenyum getir dan menimpali, "Resepsi pernikahan dibatalkan, mana mungkin aku punya suami? Mengenai orang tuaku, mereka sudah cukup bahagia ditemani Yasmin."

Partnerku terdiam sedetik sebelum mendesah dan menyahut, "Oke. Kalau begitu, kamu siap-siap. Besok kamu berangkat."
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Putri Kandung yang Diperlakukan Asing   Bab 8

    "Kalian benar-benar polos!" ujar Yasmin sambil memegang wajahnya yang bengkak dan perih. Dia perlahan bangkit dari lantai dan tersenyum bengis.Yasmin melanjutkan, "Kalian mau cari Willa? Mau cari di mana? Willa sudah pergi ke luar negeri. Waktu meneleponnya terakhir kali, apa kalian nggak melihat latar belakangnya itu ruang tunggu penerbangan internasional?"Yasmin memandang ketiga orang di depannya yang tenggelam dalam penyesalan dan ilusi mereka. Dia tertawa terbahak-bahak dan meneruskan, "Memangnya kenapa kalau Willa itu putri kandung kalian? Dia tetap diusir olehku seperti anjing telantar yang nggak punya pemilik. Hahaha .... Oh, salah."Yasmin menunjuk Andrew, Monika, dan Aditya sambil menambahkan, "Semua ini perbuatan kita. Willa diusir oleh kita berempat. Ayah, Ibu, dan Kak Aditya kesayanganku, apa kalian senang?""Diam kamu! Dasar wanita gila!" bentak Aditya. Harapan terakhirnya pupus. Matanya memerah dan urat dahinya menonjol.Aditya bagaikan binatang buas yang kehilangan ken

  • Putri Kandung yang Diperlakukan Asing   Bab 7

    Yasmin yang tidak bisa menutupi kepanikannya berbicara dengan suara melengking, "Kasus penculikan apanya? Jangan bicara sembarangan!"Yasmin segera membuka aplikasi pembayaran di ponselnya, lalu mentransfer 40 juta kepada pria itu dengan ekspresi geram. Dia juga mengirim pesan.[ Kalau kamu ganggu aku lagi, ke depannya kamu nggak bisa dapatkan uang dariku! ]Pria itu merasa tidak puas melihat sisa saldo di rekeningnya. Namun, dia tetap berdiri terhuyung-huyung dan memberikan ciuman jauh kepada Yasmin dengan mesra.Pria itu berucap, "Ya sudah. Hari ini Ayah pergi dulu. Putriku sayang, kamu harus ingat Ayah ya."Awalnya Yasmin sangat tegang. Setelah melihat ayahnya berjalan ke luar, dia baru mengembuskan napas lega. Saat hendak mencari alasan untuk membohongi Andrew dan Monika, Yasmin mendongak dan melihat Andrew mengadang pria itu.Andrew bertanya dengan suara serak, "Tadi kamu mengungkit tentang kasus penculikan 5 tahun yang lalu. Apa yang kamu ketahui tentang kasus itu?"Kala ini, mom

  • Putri Kandung yang Diperlakukan Asing   Bab 6

    Andrew, Monika, Aditya, termasuk Yasmin tidak menyangka Willa akan memberontak. Willa sengaja menjebak Yasmin hingga didepak dari kampus.Mendengar suara barang-barang yang dibanting Yasmin dan teriakannya yang histeris di dalam kamar, Monika sangat lelah. Dia memijat pelipisnya yang berdenyut.Monika mendesah, lalu mengomel, "Kenapa Willa begitu egois? Bukannya kita cuma meminjam desainnya? Bisa-bisanya dia merajuk seperti ini sampai-sampai membuat Yasmin mengamuk!"Andrew mendengus dan menimpali dengan ekspresi muram, "Aku rasa sekarang dia sok hebat! Bahkan dia nggak menjawab panggilan teleponku! Kalau merasa hebat, dia nggak usah pulang dan hubungi kita lagi selamanya!"Aditya yang berada di samping memegang ponselnya sambil terdiam dan menunduk. Sejak Willa mengakhiri panggilan telepon, Aditya merasa panik. Dia terus mengirim pesan kepada Willa melalui berbagai aplikasi media sosial. Namun, Willa sama sekali tidak membalas Aditya.Aditya melihat riwayat obrolan mereka seraya menge

  • Putri Kandung yang Diperlakukan Asing   Bab 5

    Aku duduk di ruang tunggu bandara sambil memegang cangkir kopi. Aku melihat berita tentang karya yang memenangkan perlombaan desainer muda terus disiarkan di televisi.Di tengah sorotan cahaya lampu yang terang, tampak karya yang "kuberikan" kepada Yasmin. Berbagai media menyebutnya sebagai karya yang spektakuler dan inspiratif.Pada saat yang sama, ponselku terus berdering. Kala ini, Yasmin tidak tersenyum bangga lagi.Yasmin yang tampak tidak percaya dan panik marah-marah, "Willa, kamu memang wanita jalang! Beraninya kamu mencelakaiku dengan karya yang memenangkan penghargaan! Lihat saja nanti, aku nggak akan lepaskan kamu!"Suara melengking Yasmin pecah. Dia menunjukkan kebencian yang mendalam setiap melontarkan kata-kata itu. Konyol sekali, bisa-bisanya orang yang melakukan plagiat begitu arogan!Aku mengangkat alis dan membalas seraya tersenyum dingin, "Kamu nggak akan melepaskanku? Memangnya kamu mampu?"Jariku mengetuk cangkir kopi dengan pelan sehingga menimbulkan suara berdent

  • Putri Kandung yang Diperlakukan Asing   Bab 4

    Rasanya benar-benar melegakan setelah melepaskan beban di hatiku. Aku yang tidak tidur semalaman sama sekali tidak lelah. Aku hanya merasa sangat antusias menyambut hidup baru.Pengalaman masa lalu yang tidak adil itu seakan-akan hancur bercampur dengan debu setelah digilas roda kereta.Ketika baru sampai di terminal bandar udara sambil membawa koperku, ibuku melakukan panggilan video denganku. Gambaran video sedikit berguncang, yang pertama kali terlihat adalah ekspresi Aditya yang lembut.Aditya sedang menyendok sup dengan hati-hati, lalu meniupnya dan menyuapkannya kepada Yasmin dengan luwes. Orang tuaku duduk di kedua sisi Yasmin. Mereka mengingatkan Yasmin untuk minum sup panas itu pelan-pelan dengan ekspresi lembut.Ibuku melihatku terlebih dahulu. Dia masih tersenyum saat berkata, "Willa, kamu sudah sampai di mana? Adikmu memuji supmu enak. Lihat, dia makan dengan lahap."Dari gambaran video, aku melihat wajah Yasmin yang merona. Senyumnya juga sangat manis. Dia sama sekali tida

  • Putri Kandung yang Diperlakukan Asing   Bab 3

    Aku duduk di kursi panjang gereja yang dingin semalaman. Saat pagi, aku baru pulang ke rumah dengan linglung. Begitu masuk ke rumah, aku melihat mata Aditya yang memerah.Melihat gaun pengantinku yang dinodai darah, Aditya menghampiriku dengan ekspresi cemas dan memelukku. Dia berkata, "Maaf, sebenarnya semalam aku berniat kembali untuk mencarimu. Tapi, Yasmin langsung menangis histeris begitu aku pergi. Jadi, aku benar-benar nggak bisa pergi."Aditya melanjutkan, "Willa, percaya padaku .... Tadi kondisi Yasmin baru tenang. Aku baru berencana keluar untuk mencarimu, tapi kamu sudah pulang. Kamu baik-baik saja, 'kan?"Aku menanggapi ucapan Aditya dengan tenang, "Aku baik-baik saja. Nggak masalah, Aditya. Aku memahamimu. Resepsi pernikahan masih bisa diadakan lagi, kesehatan Yasmin lebih penting."Aditya terkejut melihat sikapku. Dia bertanya, "Kamu benar-benar berpikiran begitu?""Tentu saja," sahutku.Wajar saja jika Aditya terkejut dan memastikannya lagi. Alasannya karena aku sudah te

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status