Jam sudah menunjukan pukul 21.30, di bangunan yang luas dan minimalis itu terdapat banyak sekali remaja laki laki. Mereka adalah geng Lexa, sedari tadi mereka hanya menghabiskan waktu disana dengan mengobrol, ngegame dan juga bermain catur. Tiba tiba semua di kejutkan dengan kondisi kavi yang sudah babak belur, setau mereka kavi izin keluar untuk membeli makanan.
" Eh anjing ngapa lo? "
" Gue di keroyok geng sebelah, anggota lexo ngeroyok gue anjing "
Fyi, geng Lexo adalah musuh dari geng Lexa. Geng Lexo diketuai oleh Zeko, mereka bersekolah di moonscholl sekolah yang selalu menjadi lawan dari sekolah arya, awalnya mereka berteman tapi semenjak Starschool menjuarai turnamen basket selama 2 tahun berturut turut, zeko tidak terima dan mengibarkan bendera permusuhan.
" Oh iya ya, Riko bilang besok pas pulang sekolah zeko sama anggota Lexo mau nyerang sekolah "
" Besok pastiin gada satu siswapun yang lewat gerbang depan, arahin semua nya kegerbang belakang "
Dan malam itu semua tak jadi pulang, mereka menginap di bashcamp Lexa. Bashcamp lexa memang bukan sembarang bashcamp meskipun terlihat minimalis dari depan siapa sangka jika didalamnya terdapat ruangan yang sangat luas, dengan puluhan kamar pribadi.
....Tidak biasanya Rania sudah duduk didepan meja makan untuk menunggu ayahnya biasanya ayah yang selalu menunggu nya tapi sekarang rania sudah duduk manis dimeja makan. Kedatangan ayahnya membuatnya tersenyum cerah, niatnya dia ingin memberitahukan nilai ulangan fisikanya.
" Pagi ayah "
Rania menyapa surya dengan raut yang berseri, dan itu mengundang raut bingung dari surya. Surya hanya berdehem sebagai jawaban." Ayah liat nilai ulangan fisika nia 95 yah, ga dibawah 80 ayah pasti senengkan. Nia bakal belajar yang rajin ko biar bisa dapet 100 "
Surya hanya menatap kertas ulangan itu tanpa minat, dia sedang pusing memikirkan perusahaannya yang sedang banyak masalah.
" Makan, dan cepat berangkat "
Melihat respon ayahnya yang biasa saja membuat rania sedih, dia kira ayahnya akan memujinya tapi akhhh dia terlalu berekpetasi tinggi.
Setelah sarapan Surya langsung beranjak dari tempatnya, dia harus segera kekantor untuk menyelesaikan masalahnya. Sampai suara Rania menghentikan langkahnya.
" Ayah, nia pengen dianter ayah kesekolah boleh? Udah lama ayah ga nganter nia, nia pengen berangkat sama ayah " Rania menghela nafas panjang ketika ayahnya tak merespon dan malah memilih pergi.
Nia kangen ayah........
Sesampainya disekolah murid dihebohkan dengan kabar bahwasannya sekarang guru sedang rapat dan mereka jamkos selama seharian dengan catatan tidak diperbolehkan pulang.
" Aaaa anjir tau gini gue mending kaga sekolah " Revi bersuara dengan kepala yang ditidurkan diatas mejanya.
" Oh lo lupa kalo sekarang kita mau perang " Ucap raka mengingatkan.
" Eh iya anjing gue lupa, terima kasih monyett kaula sahabat terbaikku " Revi merangkul raka yang dibalas dengan toyoran, kebiasaan raka memang tidak bisa dihilangkan, selalu ingin menoyor revi yang bawel dan menyebalkan menurutnya.
" Semua udah siap? " Ardan bertanya kepada Arya, ardan memang jarang bicara dia hanya akan bersuara diwaktu tertentu saja.
" Aman, Inget tugas masing masing "
........
Karena jamkos rania menyibukan diri dengan membaca novel, itu adaalah kebiasannya dari kecil, dia suka membaca.
Aurel? Jangan tanyakan dia, sekarang aurel sedang sibuk menstalking akun geng Lexa terutama ardan, entahlah kenapa aurel begitu menyukai ardan." Eh Ran, gue mau kekantin tapi sekalian pulang maybe, soalnya gue ada urusan lo gapapa gue tinggal?"
" Santai aja gue pulang bareng supir "
" Oke gue duluan ya "
" Hati hati "
5 menit setelah kepergian aurel rania membereskan bukunya, dia melangkahkan kaki keluar dari kelasnya, tapi tunggu kenapa sekolahnya sudah sepi? Biasanya masih rame. Rania terus melangkah sampai kedepan pintu gerbang dia menunggu angkutan umum karena supirnya mengabari jika tidak bisa menjemputnya karena ada tugas dari ayahnya.
Rania terus berjalan tanpa menyadari sekelilingnya, sekarang dia berada di tengah dua kubu yang sedang baku hantam, dia baru sadar ketika ada yang berteriak kepadanya.
" Woi minggir cari mati lo "
Rania mengerjap, tunggu sial kenapa dia tidak sadar jika sekarang tengah berada di tengah orang tawuran. Dia takut, bunda tolong. Rania memejamkan matanya sampai merasakan jika seseorang menariknya........
Sedang asik melawan geng Lexo, geng lexa dikagetkan dengan Teriakan Riko, musuhnya.
" Woi minggir, Cari mati lo "
Dan itu sukses mengalihkan atensi Arya yang sedang melawan Zeko. Sial untuk apa cewe itu disana Arya mengumpat dalam hati.Setelah menendang Zeko sampai jatuh, arya langsung berlari menghampiri Rania yang gemetar karena ketakutan dia menarik tangan cewek itu dan membawanya ke parkiran sekolah.
" Lo mau mati apa gimana si? Udah tau lagi baku hantam malah berdiri di tengah, Lo sadar ga si kalo lo kenapa napa gimana hah lo.." Arya tidak bisa menuntaskan ucapannya, dia kaget gadis didepannya terisak didepannya dengan bahu yang bergetar hebat.
" Sorry gue ga maksud marahin lo " Arya merengkuh rania, membawa kedekapannya. Dia menyalahkan dirinya yang tak sengaja membentak gadisnya.
" Makasih " rania berkata dengan lirih
Arya melepas pelukannya dan langsung menyodorkan tangannya ke Rania, dia harus memperkenalkan dirinya.
" Kenalin, gue Aryastama Adi putra "
Dengan ragu rania menerima jabatan tangan arya." Gue Rania sur.. " Belum sempat rania mengucapkan kalimatnya arya sudah menyelanya.
" Gue udah tau semua tentang lo, ayo gie anter balik "
Rania hanya menurut dan menaiki motor yang dibawa oleh arya, tidak ada waktu untuk menolak saat ini dia sedang ketakutan.
Setelah mengantarkan rania kerumahnya arya langsung kembali ke bashcamp nya untuk mengecek kondisi anggotanya.
Disepanjang jalan arya tidak fokus, dia masih ingat bagaimana dia memeluk gadisnya dan juga gadisnya yang dia paksa untuk memeluknya kala dia bonceng tadi, ahh memikirkannya membuat pipinya merah, sial dia salting. Arya mengenyahkan fikirannya dan fokus mengendarai motornya menuju bashcamp bisa gila dia jika terus memikirkan rania, gadisnya.Arya mengacak rambutnya asal, saat ini dia dkk sudah berada di apart tempat dia dan rania tinggal. Sayangnya apart nya kosong, tidak ada rania didalamnya. Istrinya yang dia fikir sudah pulang ternyata salah, istrinya tidak berada di apartnya. " Bangsat, ini semua gara gara lo rev. Kalo aja gue ga ngikutin saran lo, mungkin rania ga akan salah faham kaya gini." Arya menarik kerah baju yang revi kenakan sedikit lagi tangannya akan mengenai pipi mulus temannya jika ardan tak menghalangi niatnya. " Lepas ya." Ardan berusaha melepas cekalan tangan arya pada kerah revi yang lumayan kuat sehingga membuat revi terbatuk karenanya. " Uhuk uhuk, lee paash uhuk yaa." " LEPAS BANGSAT." " Apa hah? Ini semua juga salah kalian. Kalo aja kalian ga nahan gue buat ngejar rania, mungkin sekarang dia udah ada di apart sama gue." " Lo juga salah ya, kalo aja lo ngikutin alur rencananya rania ga akan salah faham. Lo sendiri yang mau ngobrol sama karina
Sudah seminggu Zeko berada di Bandung, dia dan teman temannya mewakili sekolahnya mengikuti Turnamen Basket. Seharusnya dua hari lalu mereka sudah bisa pulang, tapi karena ada perubahan jadwal mereka dipulangkan dua hari lebih lama dari perkiraan. Zeko dan teman temannya berhasil meraih juara 2, jika kalian bertanya pemenang utama turnamen tersebut, jawabannya sudah pasti Highstar School. Meskipun bukan Arya dkk yang mewakili sekolahnya tapi anggota lainnya juga cukup mumpuni untuk melawan Moonschool. Saat ini Zeko tengah berada di Bashcamp Lexo, dia memandang langit langit markasnya dengan rokok yang berada diantara telunjuk dan jari tengahnya. Menghisap pelan seraya memejamkan Matanya. "Apa gue bisa rebut lo dari Arya?" "Gimana ya reaksi lo pas tau kalo gue yang salah jebak Arya sama lo." "Tapi gue tertarik buat milikin lo, Rania. Persetan sama lo yang udah hamil anak Arya. Gue bakal rebut lo dari dia." Zeko berkata dengan raut datarnya.
Pagi ini Rania sedang berkutat didapur, menyiapkan sarapan untuk nya dan em suaminya? Ah mengingat semalam pipinya mendadak memanas, dia tidak menyangka akan melakukannya untuk kedua kalinya. Lamunannya terganggu ketika sepasang lengan kekar melingkar di pinggangnya, badannya ditarik sedikit kebelakang sehingga tak ada jarak antara mereka. " Iss ngagetin tau ga " " Hem " arya hanya bergumam sebagai jawaban. " Lepasin dulu tangannya, aku lagi masak " " Gamau " " Lepas dulu sayang " Arya mengerjapkan matanya, dia tidak tuli kan? Rania memanggilnya dengan sebutan sayang. " Coba ulangin " " Apanya? " " Iss tadi kamu bilang apa? " " Apa nya? " Arya tidak menjawab dan malah memeluk Rania semakin kencang, tak lupa bibirnya mengecup leher jenjang yang terpampang jelas dimatanya, karena Rania menggelungkan rambutnya keatas. " Kamu mau godain aku ya? " "
Sore sudah berganti malam, Rania sekarang sedang mencak mencak tidak jelas diruang tamu. Bagaimana bisa arya belum pulang sampai sekarang. Setelah membeli sate untuk rania, arya pamit pergi lagi, karena sedang ada urusan, katanya. Rania hanya mengangguk sebagai ucapan, karena menurutnya dia tidak berhak mengatur arya. Tapi sekarang, bolehkah dia menyesal karena tidak minta arya untuk membawanya. Sungguh, dia bosan sekarang. Rania menghembuskan nafasnya berkali kali, mendudukan diri diatas sofa dengan kaki yang diangkat keatas, tak lupa bibirnya yang manyun dengan mata yang berkaca. " Iss dimana si, ko ga pulang pulang " " Udah tau istri lagi hamil, malah ditinggal sendirian " Rania mengelus perutnya yang berbunyi, dia kembali melanjutkan ocehannya. " Kamu laper ya sayang, sabar ya kita tunggu daddy " " Hikss daddy lama sayang, mamah laper huaa hiks hiks " rania menangis seperti anak kecil ketika pertunya
Hari ini rania memutuskan untuk tidak datang ke sekolah, bukan tanpa alasan dia enggan untuk datang. Pasalnya kelas Xii memang dibebaskan pasca ujian maka dari itu dia memilih untuk tidak datang kesekolah. Rania juga mengabari aurel karena memang semalam mereka melakukan vidio call. Rania tersenyum mengingat kejadian semalam. Flashback on. Jam sudah menunjukan pukul 9 malam tapi rania belum bisa memejamkan matanya padahal rasanya sangat lelah. Karena bosan dia memainkan sosmednya yang memang jarang sekali dibuka, tiba tiba arya datang dengan membawa susu hamil untuknya dan jangan lupakan tangan kiri nya yang juga terdapat laptop. " Nih minum dulu " arya menyodorkan segelas susu yang dibuatnya dan langsung di sambut oleh rania. " Makasih " Setelah nya mereka sibuk dengan kegiatannya masing masing, sampai pada arya yang mengalihkan tatapannya dari laptop ke rania. " Gue mau ngomong " " Apa? "
Sudah dua minggu berlalu sejak kejadian diparkiran, sekarang tidak ada yang berani mengganggu raina karena memang tidak ada yang mau berurusan dengan anak dari pemilik sekolah, yap siapa lagi jika bukan arya. Jangankan muridnya guru saja sudah lelah memarahi nya tapi yang namanya arya tidak akan pernah kapok membuat ulah. Saat ini apartemen arya yang biasa sunyi kini terdengar ramai, itu semua karena anggota laknatnya yang bertamu sejak sore sampai malam dengan alasan Belajar bersama, karena memang besok adalah hari pertama Ujian kelulusan. " Pulang dah lo pada, pusing gue liatnya. Belajar ngga, rusuh iya. " " Iss pak bos nantilah, masih juga jam 8 biasanya juga kita pulang apa ngga lo ga perduli " revi menjawab dengan mata yang masih terfokus menonton serial boboiboy, tak hanya revi tanpi ardan, kavi dan raka pun sama. Arya memutar matanya malas, dia memejamkan matanya guna menetralisir rasa kesal yang mendera melihat respon temannya, apa