Share

46. Tawaran Kerja Sama

Renata mengerang ketika kesadarannya perlahan kembali. Ia membuka mata, mendapati dirinya terbaring di ranjang besar berkelambu putih.

Saat berusaha bangkit tubuhnya terasa begitu lemas.

"Kau sudah sadar?”

Renata berjengit mendengar suara itu. Penggalan-penggalan ingatan terakhirnya serentak berkumpul tanpa diminta.

“Kau,” desis Renata dengan kemarahan membuncah saat melihat sosok Lintang Timoer yang mendekat.

“Maaf, aku terpaksa,” ucap lelaki itu sambil tersenyum.

“Jangan sentuh aku.” Renata menepis lengan Lintang Timoer yang merengkuh bahunya.

Lintang Timoer menatap sekilas lengan yang ditepis lantas kembali merengkuh dengan lebih bertenaga.

Renata mendengus ketika lelaki itu membantunya duduk, dengan lembut menyandarkan tubuhnya ke hulu ranjang, sementara ia sendiri duduk di depannya dengan wajah inocent seperti biasa.

“Aku menyesal harus membuatmu seperti ini Renata, su

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status