Home / Fantasi / Reincarnator From The Past / Chapter 2 - Masalah di Dalam Hutan

Share

Chapter 2 - Masalah di Dalam Hutan

Author: Hiyoshi
last update Last Updated: 2024-05-05 22:19:08

Satu tahun berlalu setelah makhluk spiritual itu belajar bersama Spirit Agung. Dia kini bisa memahami bahasa yang akan dia ucapkan. Dan dia juga mulai mengerti huruf huruf yang ada di dunia itu. Dia pun berterimakasih kepada Leena karena telah mengajari nya berbagai hal.

"Andai aku punya bentuk fisik ... huuh ..." keluh Asahi saat berjalan menjauh dari hutan spirit.

Kemudian seorang wanita menghampiri Asahi dari depan nya, dia menyapa Asahi seperti dia pernah mengenalnya. Namun Asahi tidak mengenalinya, dan akhirnya wanita itu mengungkapkan dirinya setelah dia mengatakan sesuatu pada Asahi.

"Sepertinya bahasamu sudah lancar ... aku Guphienne ... tidak ingat kah ...?" ucaonya sambil memasang wajah cemberut.

"Ah maafkan saya ... saya belum pernah melihat anda menggunakan tubuh manusia ..." ucap Asahi sambil berlutut di depan Guphienne.

"Ah sudahlah, kau boleh bertindak tidak sopan padaku ... ngomong ngomong, kamu belum dapat tubuh fisik ya ..." ucap Guphienne.

"Cukup sulit menggerakkan tubuh ini ... walaupun serangan fisik dan sihir kebanyakan tidak bisa mengenaiku ..." ucap Asahi.

"Aku punya sedikit saran ... di dalam hutan ini terdapat banyak monster ... makanlah dan kau lambat laun akan mendapatkan tubuh yang kau inginkan ..." ujar Guphienne.

Asahi pun sedikit ragu apa yang dimaksud memakan untuk naik level dan mendapatkan tubuh fisik. "Memakan ini ... apa maksud anda ...?" tanya Asahi yang kebingungan. Guphienne pun berbalik dan menatap Asahi sambil tersenyum, dan dia pun mendekati Hiyoshi dan menyentuh tubuhnya.

"Skill yang ku berikan, All of Creation kau bisa membuat skill ataupun sihir yang kau inginkan ..." ucap Guphienne sambil menyentuh tubuh Asahi.

"Coba kau pikirkan sebuah skill, dimana kau dapat memangsa dan menyerap ..." lanjutnya.

Asahi berpikir sejenak apa yang dimaksud memangsa dan menyerap, dia benar benar kebingungan dengan kata kata Guphienne. "Memangsa dan Menyerap ...?" gumam Asahi yang kebingungan. Guphienne menunggu nya dengan wajah percaya diri, dia percaya kalau Asahi bisa membuat skill yang dia inginkan.

"Skill yang bisa memakan ...? makan berarti melahap ... jika melahap terlalu banyak maka akan di sebut rakus ... ah ...!" Asahi nampak menemukan jawaban nya.

"Ayo kita coba ..." ujarnya percaya diri.

Asahi hanya memikirkan sesuatu di dalam pikiran nya karena dia tak bisa membuat fisik tangan. Dia membayangkan kalau tangan nya menghadap ke depan dan sejajar dengan dadanya. "Skill : Kerakusan ... Gluttony ...!!" teriaknya. Kemudian sebuah cairan hitam mengitari sebuah pohon dan seketika melahap pohon itu sampai habis.

"Wah ...!" kejut Asahi.

"Selamat ...!! Skill pertama yang kau ciptakan sendiri ..." ucap Guphienne.

"Memangnya dalam sistem kalian tidak ada skill seperti ini ...?" ucap Asahi.

"Pertanyaan yang cukup kurang ajar tapi tak apa, kami tidak membuat sistem skill 7 dosa besar ... jadi itu tidak ada, tolong jangan menanyakan hal seperti itu lagi ya ..." ucap Guhienne sambil tersenyum.

"Ah saya benar benar lancang, mohon maaf atas kelancangan saya ..." ucap Asahi sambil menunduk.

Guphienne menepuk dan mengusap kepala Asahi, walaupun ragu itu di sebut kepala karena Asahi tidak punya tubuh fisik. Kemudian muncul cahaya saat Guphienne memegang kepalanya, "Aku menganugerahkan mu kekuatan ... kamu tidak di tugaskan sebagai pahlawan, jadi hiduplah sesukamu ... kami tidak akan mengganggu mu ..." ucapnya dengan lembut.

Asahi bahagia karena tidak dihukum karena kelancangan nya, dia malah di minta untuk hidup bebas di dunia ini. Dia juga menyarankan untuk segera membentuk tubuh fisik karena Guphienne ingin sekali berkontak fisik dengan Asahi.

"Dapatkan tubuh fisik sesegera mungkin ya Asahi ..." ucap Guphienne sambil tersenyum kearah Asahi.

Baru pertama kali sesosok makhluk spiritual memiliki rasa kepada seseorang. Dan orang yang dia suka bukanlah orang biasa, melainkan Sang Dewi.

"Ini baru pertama kali ... hatiku berdebar kencang saat melihat wanita, padahal Leena juga imut dan menawan ..." ucap Asahi dalam hatinya.

Asahi pun segera masuk kedalam hutan dan mulai mencari monster untuk membuatnya level up. Kemudian tak lama dia menemukan monster pertamanya, entah bagaimana monster ini bisa tercipta, karena monster itu mirip beruang.

"Monster yang mirip beruang ... jika langsung di makan akan tidak seru ..." ucap Asahi dalam hati.

Asahi pun mengingat apa yang di katakan Guphienne, dia harus memikirkan sesuatu jika ingin membuat skill. Tapi kini dia akan mencoba membuat sihir dari Magie dalam tubuh spiritualnya. Dia fokus untuk memikirkan sesuatu yang bisa terlempar, "Aku akan memikirkan sebuah bongkahan es ..." gumamnya.

Di depan tubuhnya muncul lingkaran sihir aneh yang membentuk seperti kristal merah yang memutar dan di tengah terdapat kristal bulat yang menjadi pusat dari kristal merah tersebut. Kemudian muncul bongkahan es yang di pikirkan oleh Asahi, dia pun memikirkan agar bongkahan itu menjadi lancip.

Setelah mantap dia pun memikirkan nama sihir ini sebelum di lepaskan. Dia memejamkan pandangan nya dan fokus dalam mengendalikan aliran sihirnya. Diapun mengangkat kristal sihir yang memutar di dadanya itu dan es lancip itu juga ikut terangkat bersamaan. "TaperEis ...!!" teriaknya sembari melepaskan es itu dan melesat hingga membuat monstter beruang itu berlubang perutnya.

"Buruan pertamaku ... geh, serangan buatan ini sangat kuat, aku harus berhati hati juga dalam menggunakan Magie ..." gumamnya sambil mendekati mayat monster itu.

"Aku penasaran gimana rasa monster ini, yah walaupun ingin begitu tapi aku kan tidak punya tubuh fisik ..." ucapnya sambil mencolek colek mayat monster itu.

Asahi pun akhirnya melahap monster itu dan mendapati sebuah suara di pikiran nya. Suara itu seperti suara seorang wanita yang sepertinya memberi tahu beberapa informasi kepada Asahi.

["Ambang batas telah terpenuhi ... dengan memangsa Grizly anda dapat berubah bentuk menjadi mereka ..."]

"Woah, tapi itu tidak di perlukan jadi ayo cari monster lagi ... aku ingin tubuh fisik secepatnya ..." ucap Asahi sambil berjalan ke hutan yang lebih dalam.

Singkat cerita, dalam waktu satu bulan Kerajaan Brirya mendapatkan informasi mengenai ekosistem hutan magis. Dimana ada satu monster yang nampaknya melakukan kanibalisme sesama monster lain nya. Biasanya sesama Monster itu tidak saling membunuh ataupun memangsa. Namun beberapa waktu lalu di duga sosok hitam yang menjadi sorotan satu kerajaan manusia.

Kemudian Raja Brirya melaporkan hal ini kepada leluhur mereka, Brirya I untuk meminta saran darinya. Kemudian sang leluhur tidak mengizinkan untuk mengeksplorasi tempat itu karena di sana terdapat Hutan Spirit.

"Hutan Spirit ...? kami belum pernah mendengar hal semacam itu ..." ucap Gustav.

"Hutan itu di buat oleh Luna, putri kami ..." ujar Brirya I.

"Hutan itu merupakan Spirit itu sendiri, jadi dia melindungi Spirit yang ada di dalam hutan tersebut termasuk Mother of Spirit ... tidak ada rumor yang menyebutkan jadi kita harus selalu berhati hati ..." lanjutnya.

"Baik, sesuai perintah anda ... kami akan mencari informasi lebih lagi mengenai hutan magis itu ..." ucap Gustav yang kemudian meninggalkan ruangan.

Brirya pun turun dari tahtanya dan dia berjalan menuju ke tempat istrinya yang sedang duduk di dekat pintu ruang tamu. Dia pun berbalik dan mengajak istrinya untuk bertemu dengan Luna. "Luna kau di sana ...?" ucap Brirya.

Kemudian seperti sebuah sihir yang di penuhi dedaunan, muncul sosok wanita yang menggunakan pakaian sangat indah. Berpakaian berwarna hijau yang menandakan alam dan rambutnya yang memiliki warna hijau stabilo itu membuat dirinya semakin menawan.

"saya di sini Ayahanda ..." ucap Luna.

"Investigasi hutan magis itu ... aku khawatir ras yang dirumorkan muncul ...." ucap Brirya dan Luna langsung bertindak.

Sampailah Luna ke hutan magis itu, dia tidak melihat tanda tanda kejahatan sama sekali di hutan magis tersebut. Mungkin informan mereka hanya melebih lebihkan yang sebenarnya terjadi. Namun dia merasakan ada makhluk spiritual yang memiliki aura berbeda dengan spirit yang lain. Dia langsung mencari dan mengejarnya, akhirnya dia menemukan makhluk misterius itu.

Karena di temukan Asahi yang sedang santai santai di sana langsung kabur karena yang mengejarnya itu sosok yang sangat amat kuat.

["Mother of Great Spirit ... sosok yang sangat amat kuat ..."]

Asahi melarikan diri dan semakin dia lari semakin cepat juga spirit itu mengejarnya. Dia lari ketakutan dan sampai dimana dia di beri penghalang agar tidak kabur. Sontak dia menghantam penghalang itu, karena dia hanya memiliki tubuh spiritual jadi penghalang sihir bisa untuk menahan nya.

"Aduh ...!" ucapnya.

"Berhenti ...!! aku tidak akan melakukan kekerasan jika kamu tidak memberontak ..." ucap Spirit itu.

Asahi ketakutan dan dia hanya bisa pasrah, jika tidak Asahi akan musnah kalau melawan Spirit yang sangat kuat ini. Dia pun mendekati Spirit Agung itu karena pasrah tidak bisa melawan dan tidak ingin melawan.

"Sebenarnya siapa kau ini ...?" ucap Spirit itu.

"Ah ... aku di beri nama Nona Guphienne ;Asahi' ..." ucap Asahi, "Maafkan aku Nona Guphienne ... aku harus berbohong ...." gumamnya dalam hati.

"Nona Guphienne ...? kau memiliki berkah Dewa ...?" ucap spirit itu.

"Eh um ... um ..." Asahi hanya mengangguk.

Spirit itu pun melepas penghalang sihir itu dan meminta nya datang ke Hutan Spirit untuk berbincang. Dia pun menerima nya dan di teleportasikan kedalam Hutan Spirit itu tanpa ke tanah kosong di tengah hutan ini. Dia langsung di bawa ke rumah pribadi Luna untuk berbincang banyak hal.

"Pertama, perkenalkan aku adalah Luna ... aku juga di kenal sebagai Mother of Great Spirit ..." ucap Luna.

"Aku mau bertanya, apakah kau menyadari kalau kau ini menyebabkan perubahan ekosistem hutan ...?" lanjutnya.

"Perubahan ...? apa yang kamu maksudkan ...?" ucap Asahi.

"Heeh kamu bahkan tidak mengerti ... sekarang rantai makanan dalam hutan sudah terganggu, kamu sudah di cap sebagai Mimpi buruk Hutan Magis ..." ucap Luna.

"Waah aku gak menyangka bakal begini" ucap Asahi dalam hati.

Asahi pun sedikit ketakutan, dia takut akan di hancurkan setelah Spirit Agung Luna mengetahui hal ini. Dia pun menanyakan nya, "Apa aku harus di musnahkan ...?" tanya Asahi pada Luna.

Luna hanya tertawa karena pertanyaan konyol Asahi, dia tidak menyangka Asahi menanyakan hal itu. Dia pun menepuk pundaknya, dan ajaib Asahi bisa merasakan sentuhan dari Luna. "Kau bisa menyentuhku ...?" ucap Asahi terkejut.

"Ya sebagian tubuhku merupakan tubuh spiritual ... dan aku juga bisa mengubah menjadi tubuh material ..." ucap Luna.

"Aku tanya sekali lagi ... apakah aku akan di musnahkan ...?" ucap Asahi.

Asahi merasa takut dan bingung, apakah akhirnya dia akan dihancurkan karena kesalahannya? Tetapi sebelum Luna sempat menjawab, Luna berdiri dan berbalik kearah Asahi sambil tersenyum.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Reincarnator From The Past   Chapter 71 - Weismann Kembali? [Stopped]

    Asahi mengundang semuanya ke ruang tamu yang megah di dalam istana. Para tamu, termasuk Haruto dan bawahannya, dengan senang hati menerima tawaran baik Asahi dan mengikuti langkahnya ke dalam ruangan yang besar dan nyaman. Setelah semua orang duduk, suasana sedikit tenang namun penuh dengan rasa penasaran. Haruto, yang biasanya ceria, kali ini menunjukkan ekspresi serius. Bawahannya juga duduk dengan sopan, menunggu apa yang akan dibahas oleh sang Demon Lord yang telah mereka hormati dan takuti. "Asahi," Haruto memulai, suaranya penuh kehati-hatian, "Kami semua di sini tahu bahwa kau baru saja menghadapi sesuatu yang luar biasa. Namun, kami juga tahu bahwa kau pasti sudah memikirkan apa yang akan kau lakukan selanjutnya." Asahi mengangguk pelan, menatap mereka satu per satu sebelum akhirnya berbicara. "Memang benar. Apa yang terjadi belum lama ini bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Vernie… dan segala yang berkaitan dengannya, telah mengacaukan banyak hal, termasuk waktu itu send

  • Reincarnator From The Past   Chapter 70 - Apa Benar Semuanya akan Binasa?

    Dengan satu gerakan, dia mengangkat tangan dan membanting suaka itu ke tanah dengan kekuatan yang menghancurkan, menciptakan gelombang kehancuran yang mengguncang Vurfield.Namun, Asahi belum selesai. Dia menggunakan sihirnya untuk memanipulasi daratan, membawa suaka itu ke kastilnya dan menjadikannya lantai utama dari istana Vurfield. Suaka yang dulunya penuh dengan kekuatan Vernie kini berada di bawah kendali Asahi sepenuhnya.Pedang yang telah menyatu dengan dirinya muncul kembali di tangan Asahi. Dengan satu tebasan ringan, dia menghancurkan hukum suaka tersebut, menciptakan hukum baru yang menyatakan bahwa suaka itu kini adalah sumber kehancurannya, dan akan selamanya menjadi bagian dari kastilnya."Ini belum berakhir, Vernie... aku akan membuatmu menyesal telah mempermainkan seorang Demon Lord," gumam Asahi, kekuatan barunya menyatu dengan ambisinya yang semakin besar.Asahi berdiri di hadapan tangga yang menjulang tinggi, langkahnya tenang namun dipenuhi dengan tujuan yang jela

  • Reincarnator From The Past   Chapter 69 - Amarahnya Tidak Bisa Ditahan Lagi

    Ketika kedua kekuatan tersebut bertemu di tengah, terjadi ledakan kolosal yang menyilaukan dan menggetarkan seluruh dimensi. Cahaya terang dan kegelapan saling bertabrakan, menciptakan gelombang energi yang menyapu bersih segala sesuatu di sekitarnya. Waktu seolah berhenti sejenak saat kekuatan-kekuatan tersebut beradu, menentukan siapa yang akan keluar sebagai pemenang. Setelah beberapa saat yang terasa seperti keabadian, ledakan tersebut perlahan mereda. Asap dan debu tebal menyelimuti medan pertarungan, membuat pandangan menjadi samar. Saat debu mulai mengendap, terlihatlah sosok Asahi berdiri tegak, meski dengan luka dan kelelahan yang jelas terlihat namun regenerasinya benar benar diatas batas normal. Di hadapannya, Vernie terjatuh berlutut, aura cahayanya memudar dan kekuatannya tampak terkuras habis."Asahi... bagaimana bisa...?" Vernie berbisik lemah, matanya kehilangan kilauannya. Asahi berjalan mendekati Vernie, men

  • Reincarnator From The Past   Prologue | Volume 7 - Kebenaran dari Kehancuran

    Gak ada Prolog, jadi lanjut aja ...Kedepan akan menceritakan bagaimana keadaan dunia 500 tahun yang lalu. Sebagai Demon Lord, Asahi telah menjadi ancaman seluruh dunia. Bukan hanya satu dunia, ribuan semesta yang ada telah menganggap dirinya adalah sebuah kehancuran abadi.Flashback sedikit,Tanpa peringatan, Vernie mengangkat tangannya, dan dari langit yang gelap, muncul kilatan petir yang menyambar ke arah Asahi. Petir itu bukan petir biasa—setiap kilatan membawa energi pemusnahan yang bisa meluluhlantakkan apa saja. Namun, Asahi dengan sigap melompat ke udara, menghindari petir tersebut dengan kecepatan yang tidak mungkin ditangkap mata manusia. Vernie, tidak terkejut, langsung meluncurkan serangan kedua. Dengan satu gerakan tangan, tanah di bawah kaki Asahi terbelah, dan dari dalamnya muncul makhluk-makhluk kegelapan yang berwujud kabut, mencoba merangsek ke arah Asahi. Makhluk-makhluk ini tidak memiliki bentuk pasti, tetapi setiap sentuhan mereka bisa menguras energi

  • Reincarnator From The Past   Chapter 68 - Inikah Akhir dari Sang Pemusnah

    Lima ratus tahun yang lalu, sebelum dunia sepenuhnya memahami ancaman yang dibawa oleh satu sosok yang sangat berbahaya dan keji, sudah ada upaya dari para dewa untuk menghentikan kebangkitannya. Sosok ini, yang kelak dikenal sebagai salah satu ancaman terbesar dalam sejarah, telah menunjukkan tanda-tanda kegelapan yang tidak bisa diabaikan. Para dewa, yang melihat bahaya besar yang akan datang, mencoba segala cara untuk menghentikannya. Mereka menggunakan kekuatan mereka yang paling besar, mengerahkan segala usaha untuk membunuh sosok tersebut. Namun, meskipun berkali-kali dicoba, upaya mereka selalu gagal. Seolah-olah hukum alam, atau mungkin takdir itu sendiri, menolak kematian sosok itu. Meskipun kekuatan para dewa mampu menghancurkan gunung dan membelah laut, mereka tidak bisa menembus perlindungan yang tampaknya diberikan oleh hukum yang tidak tertulis. Bahkan para dewa, yang biasanya tidak terbatas oleh aturan dunia fana, menemukan diri merek

  • Reincarnator From The Past   Chapter 67 - Kejadian Masa Lampau

    Lima ratus tahun yang lalu, saat dunia masih belum sepenuhnya berada dalam cengkeraman kegelapan. Asahi, Demon Lord yang perkasa, berdiri di puncak kekuasaannya. Namun, di balik wajah dingin dan hati yang mulai dipenuhi kebencian, dia masih menyimpan jejak kemanusiaan. Meskipun sudah lama meninggalkan kehidupan lamanya, ada sesuatu yang mengganggu hatinya—sesuatu yang dia sendiri tak bisa jelaskan. Suatu malam, di tengah kesunyian istananya, Asahi merasakan kehadiran yang tidak biasa. Udara di sekitarnya tiba-tiba menjadi dingin, dan bayangan gelap muncul tanpa peringatan. Asahi, yang tidak pernah takut pada apapun, merasakan dorongan untuk berbalik dan melihat siapa yang berani mengganggu kedamaiannya. Di balik bayangan, sesosok hitam yang misterius muncul, berdiri dengan anggun namun memancarkan aura mengancam. Sosok ini tidak seperti apa pun yang pernah dilihat Asahi sebelumnya. Tubuhnya berkilauan dengan energi gelap yang tidak bisa dijelaskan,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status