Share

Episode Dua Puluh Satu : Pangeran Angka

Tatapan Fira kosong, ia tidak mendengarkan nasihat guru, justru mengajak imajinasinya berjalan-jalan ke negeri antah berantah. Perasaan bersalah tidak mengendap di dadanya. Baginya, apa yang ia ucapkan telah tepat dan tidak melesat dari yang diharapkan teman-teman. Kenyataannya mereka semua terbahak, bukankah itu yang dinamakan dengan mendukung? Lantas mengapa guru dengan kaca mata tebal, sebut saja Pak Ano itu menatapnya geram? Ini tidak adil! Ya menurutnya Pak Ano berbuat tidak adil. Kini justru ia berbalik menatap Pak Ano, menggelembungkan pipi, berkacak pinggang, matanya melotot tajam. Dua manusia itu kini pelotot-pelototan! Lala sedang bermain tepuk tangan di bangku paling belakang dengan Devi. Kakaknya diabaikan. 

 Kawan, baru saja Fira melamun, ia tidak mengerjakan PR yang diberikan Pak Ano minggu lalu. Guru dengan kumis tipis di bawah hidungnya itu masih bersabar, sayang ketika soal dipecahkan, Fira tetap tidak memerhatikan. Kesabaran Pak Ano lenyap dicuri h

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status