Share

Antara Dua Hati

"Kamu berangkat kerja aku anterin?" 

Ah iya, mobilku masih di rumah Mami. Kemarin aku diantar pakai mobil Zanna.

"Boleh, Hon. Tapi nanti gak sampai gedung kantor ya. Mencegah gosip." Aku mengecup pipinya.

Bram menghela napas. "Demi kamu ini, ya. Aku rela mengikuti semua permainan. Bayarannya harus setimpal." 

"Gak mau rugi banget ya, kamu Hon!" Aku mendengkus.

Gerak cepat Bram meraih pinggangku mendekat dalam pelukannya. "Aku ini pengusaha, Babe. Harus jeli membaca peluang sekecil apa pun." 

"Stop, Hon, nanti sia-sia aku dandan dari tadi," tolakku.

Bram mencekal lenganku, ada kilatan cemburu di wajahnya. "Jangan dandan untuk laki-laki lain. Aku gak suka!" 

Dia bertingkah aneh lagi. Aku melepaskan diri, mundur beberapa langkah. Susah payah aku berusaha menghirup udara untuk menetralisir rasa yang menyesaki dada. Ah, trauma itu mas

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status