Home / Romansa / SKANDAL PEWARIS CULUN / Bab 8. Insiden Kecil Dalam Lift

Share

Bab 8. Insiden Kecil Dalam Lift

last update Last Updated: 2025-08-19 16:37:39

“Kenapa harus berpapasan lagi,” desah Misha dalam hati saat berdiri berdua bersisian dengan Zayden saat menunggu lift datang. 

Misha berusaha tetap tenang, dengan wajah dingin seperti biasanya dan tanpa senyuman. Seakan-akan tidak ada Zayden di sana.

Kedok yang berusaha dia pertahankan meski hatinya berdebar tidak karuan.

“Tenang, Misha. Rileks,” Misha berusaha menyabarkan diri.

Tidak ada yang berbicara, hanya ada keheningan dan riuhnya beberapa percakapan dari dalam ruangan yang terdengar sampai lorong sebagai latarnya. Misha juga enggan untuk berbicara duluan.

Lift akhirnya tiba, yang terasa begitu lama bagi Misha. Keduanya masuk bersamaan ke dalam lift yang kosong dengan tujuan yang sama yaitu lobbi.

Pintu lift tertutup, menampilkan pantulan sosok mereka berdua di sana dengan jelas.

“Zayden.”

Misha akhirnya buka suara.

Zayden meliriknya sekilas sebelum menjawab. “Iya, Bu Misha.”

“Senin besok akan ada anak intern di team kita. Kamu yang akan menjadi pengawasnya ya.”

Zayden sontak menoleh. “Aku?” Dia menunjuk dirinya sendiri. “Kenapa harus aku yang mengawasi mereka?”

Misha memutar bola mata dengan sikap penolakan Zayden. “Kenapa tidak? Aku pikir, kamu cocok mendapatkan tugas ini.” Misha mengangkat bahunya asal. “Kamu pintar kan? Buktinya tugas hari ini kamu selesaikan dengan cepat.”

Ekspresi Zayden seakan ingin protes, namun tidak ada kata-kata penolakan yang keluar dari mulutnya. Pria itu hanya diam, seakan sedang mempertimbangkan sesuatu dengan tatapan ragu. 

Tidak lama lift terbuka di lantai gedung yang lain, beberapa karyawan yang sudah menunggu mulai masuk ke dalam dan menyudutkan keduanya di belakang.

“Tapi, aku masih baru di team ini. Bagaimana bisa Anda mempercayakannya kepada saya?”

“Lalu kenapa?” Jawab Misha, kesal. “Siapa lagi yang akan mengawasi intern? Aku?!”

Zayden diam, bentakan Misha membuat beberapa karyawan lainnya menoleh ingin tahu. 

Zayden berdecak pelan, memalingkan wajah lalu bergumam sendiri. “Padahal di team 2, team leadernya sendiri yang jadi pengawas.”

Misha menatap nyalang Zayden. “Kamu bilang apa?” 

Zayden menggelengkan kepala, mengalihkan tatapan ke depan menghindar dari mata penuh telisik bosnya yang nampak kesal. Tidak ingin membuatnya tambah marah.

Lift terbuka lagi, di lantai yang lain. Segerombol karyawan masuk membuat dalam lift penuh. Sementara Misha semakin tersudut di pojok bersama dengan Zayden yang menghimpitnya dan menempel padanya. 

Misha terbelalak, tidak siap dengan situasi yang terjadi saat ini. Tangannya terhimpit di antara badannya dan badan Zayden. Posisinya sangat tidak nyaman karena tepat berada di sekitar bagian private Zayden.

“Hei, kamu nggak bisa munduran sedikit?” Bisik Misha pada Zayden yang berusaha keras menahan tubuhnya dan tidak semakin terdorong. Kedua tangannya menempel pada dinding lift, seperti mengurung tubuh Misha dan melindunginya sekaligus. 

“Tidak bisa. Aku sudah menahan tubuhku sebisa mungkin.” Zayden menggelengkan kepala.

Misha mencoba untuk berhati-hati agar tangannya tidak sembarangan bergerak yang bisa berakibat fatal. Setengah menahan nafas dengan wajah memerah karena malu tangannya berada di sana. Terus saja melihat ke arah di mana tangannya berada.

Hingga Misha tidak menyadari tatapan Zayden yang melihat muka merahnya. Hingga tiba-tiba Misha mendongak dan menemukan tatapan intens Zayden, menambah malu dirinya sendiri.

“Hei, aku serius. Munduran sedikit, Zay. Tanganku…”

Misha tidak sanggup menyelesaikan ucapannya. Zayden nampak tidak fokus, menelan salivanya susah payah, jakunnya bahkan bergetar. Tangan Misha tepat berada di dekat alat vitalnya.

“Bertahanlah,” bisik Zayden akhirnya.

“Lift sialan!” gumam Misha. “Kenapa lobbi terasa jauh sekali?!” Decaknya.

Zayden mencoba sebisa mungkin untuk tenang, meski bagian tubuhnya yang di bawah bereaksi lain. 

“Zay...” Misha menatap tidak percaya Zayden. “Milikmu…membesar,” bisiknya.

Ting…

Akhirnya lift sampai di lobbi.

Lift terbuka, semua karyawan bergerak perlahan keluar begitu juga dengan Zayden. Sempat menoleh sesaat ke Misha untuk membungkuk hormat sebelum pergi meninggalkan Misha yang tercengang.

Misha berjalan keluar sembari menatap ke arah tangannya sendiri dengan linglung. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

***

“Sialan!” Umpat Zayden.

Masuk begitu saja ke dalam mobil mewah yang terparkir tidak jauh di sekitar lobbi dengan kaca hitam yang tertutup sempurna. Tidak ada yang akan bisa melihat siapa orang yang duduk di dalam.

Setengah membanting pintu hingga menimbulkan suara yang keras membuat seseorang yang sejak awal berada di dalam sana kaget melihatnya.

Sang ayah, kaget melihat sikap puteranya yang nampak sedang kesal.

Zayden melepas jasnya dan menggunakannya untuk menutupi area kedua pahanya. Duduk bersandar dengan gusar lalu memijit pelipisnya merasa pusing sekaligus menutupi wajahnya yang memerah akibat ulah Misha.

Sebastian Aditama mengeryit menatap anaknya. Tangannya bergerak memencet tombol  yang sedetik kemudian membuat jendela pemisah di kabin belakang dan kabin depan mobil tertutup rapat.

“Ada apa, Nak?” Tanyanya lembut tapi tegas. “Apakah ada masalah dengan pekerjaanmu?” 

Zayden menggelengkan kepala sebagai jawaban.

“Apa pekerjaanmu banyak?” 

“Tidak. Ayah, tolong turunkan aku di mini market dekat perempatan sana.”

“Kamu membawa mobil hari ini?”

Zayden mengangguk. “Iya. Dan saya mohon hentikan pertanyaan Anda, Pak Presdir. Kepala saya sedang pusing.”

Zayden menghela napas kasar. Salah satu tangannya yang berada di atas pangkuannya meremas pelan jasnya.

“Sialan, Misha,” umpatnya dalam hati.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SKANDAL PEWARIS CULUN   Bab 55. Prahara Itu Mulai Datang

    “Misha…” Misha terlonjak kaget saat Joshua menyapanya membuat pria itu menatapnya heran. “Apa telah terjadi sesuatu?” Tanyanya penasaran. Misha menggelengkan kepala, merapikan rambutnya dan kembali menatap layar ipadnya. Dia tidak mungkin mengatakan perihal Revan pada Joshua yang bukan siapa-siapa. Sejak pulang dari jalan-jalan dengan Arsa dan melihat Revan, Misha jadi banyak pikiran. Pria itu seakan sedang mengintai sesuatu membuatnya tidak tenang. Takut jika sewaktu-waktu Arsa akan dibawa pergi. “Katakan saja jika ada sesuatu yang membebani pikiranmu,Misha. Mungkin aku bisa membantu.” “Tidak ada apa-apa,Jo. Aku hanya agak lelah saja akhir-akhir ini.” Joshua menatapnya agak lama sebelum menghembuskan nafasnya. “Baiklah. Bilang saja jika membutuhkan bantuanku.” “Iya.” Misha hanya mengangguk saat Joshua berbalik pergi kembali ke ruangannya. Ada beberapa pekerjaan yang membuat Misha agak pusing namun masalah utamanya adalah Revan. Laki-laki itu sepertinya akan membawa masalah

  • SKANDAL PEWARIS CULUN   Bab 54. Ketakutan Yang Menghantui

    Misha duduk di tepi tempat tidur Arsa. Tatapannya sendu, telapak tangannya mengusap kepalanya penuh sayang meski hatinya sedang gelisah. Sekalipun tidak ada hubungan darah di antara mereka berdua tapi Misha tidak akan bisa jika harus kehilangan Arsa.Seseorang yang dengan ceria selalu menunggunya di ruang tamu setiap Misha pulang bekerja dengan segelas air putih yang sudah dia siapkan sebelumnya.Selama ini Misha bisa bertahan karena ada Arsa yang menemaninya. Anak laki-laki itu dia cintai seperti anak kandungnya sendiri.Arsa perlahan membuka mata, Misha kaget.“Mam….”“Iya,sayang. Maaf, Arsa kebangun gara-gara Mama.”Arsa menggeleng samar. “Tidak. Arsa senang bisa melihat Mama sebelum kembali tidur. Apa pestanya menyenangkan?”Misha terdiam, bayangan Revan dan semua pembicaraan mereka tadi muncul di kepala Misha.“Iya,menyenangkan,” ucapnya getir.“Pasti seru sekali.” Misha tersenyum, mengelus pipi Arsa dengan lembut. “Soalnya Mama tadi dandan cantik sekali.”Misha tertawa kecil. Du

  • SKANDAL PEWARIS CULUN   Bab 53. Masa Lalu Yang Kembali Datang

    Revan Alviano.Nama lelaki yang sudah dikenal Misha hampir sepanjang hidupnya. Besar dan tumbuh bersama di panti asuhan membuat keduanya tidak terpisahkan seakan-akan mereka saling menguatkan satu sama lain.Jadi wajar saja jika dulu, Misha menaruh perasaan lebih pada sahabatnya itu karena dialah satu-satunya orang yang tahu bagaimana dia bangkit dan bertahan.Namun perasaannya tidak terbalas. Misha harus menelan semua rasa itu sendiri dan tetap berada di depan Revan meski hanya dianggap sebagai saudara, sahabat dan juga adik. Misha belajar untuk menerima itu semua asalkan mereka masih bisa selalu bersama.Seiring berjalannya waktu, Misha bisa melihat dengan jelas,obsesi yang nampak di mata Revan. Obsesi dan keinginan terpendam untuk melakukan apapun demi mendapatkan apa yang dia inginkan selama itu menguntungkan dirinya. Berkat itu, Revan tumbuh menjadi lelaki yang perfeksionis,ambisius dan rela melakukan apa saja. Misha yang melihatnya tentu saja menganggap bahwa semua itu terlalu

  • SKANDAL PEWARIS CULUN   Bab 52. Kejutan Yang Tidak Pernah Terduga

    Misha kembali bekerja bersama dengan Juno dan Doni seperti biasanya. Zayden tidak lagi menjadi bagian dari timnya lagi karena sebentar lagi dia akan diumumkan sebagai calon Presiden Direktur selanjutnya yang akan menjalani masa percobaan sebelum akhirnya akan ditetapkan secara sah.Sabtu nanti, perusahaan akan mengadakan jamuan makan malam di salah satu aula hotel dalam rangka kegiatan ramah tamah dan perkenalan.Misha yakin, Satria dan teman kantornya dulu yang pernah mengejeknya pasti tidak akan berkutik. Juno saja beberapa hari ini nampak gelisah dan mencoba meyakinkan dirinya kalau Zayden tidak akan memecatnya setelah kelakuannya yang dulu.Misha tidak tahu harus merasa senang atau tidak namun saat ini dia menyadari jika hatinya sedang tidak baik-baik saja. Selama seminggu, dia tidak pernah bertemu lagi dengan Zayden namun dia mendapati sesuatu yang lain dari pengasuh Arsa, Lala.“Pria itu datang setiap hari setelah Arsa pulang sekolah,Bu.” Mirsa tidak tahu apa yang sedang dilaku

  • SKANDAL PEWARIS CULUN   Bab 51. Rasa Bergejolak Yang Tidak Bisa Dijelaskan

    Misha lelah.Saat jam istirahat, dia memilih untuk duduk sendirian di coffee shop seberang kantornya sambil makan kue manis dan segelas kopi untuk meredam segala gejolak yang dia rasakan setengah harian ini. Terlebih setelah keluar dari ruangan presdir tadi.Banyak hal yang dia pikirkan sejak skandalnya nampak di permukaan. Tentang anak angkatnya dan kenyataan bahwa pria yang dirindukan beberapa waktu ini ternyata seseorang yang memiliki identitas yang serumit itu.Sejak awal, dia bahkan tidak pernah membayangkan situasinya akan jadi seheboh ini.Mungkin, memang akan heboh jika hubungan asmaranya dengan Zayden yang statusnya masih bawahannya akan membuat banyak orang bertanya-tanya tapi Misha yakin, mereka pasti akan melewatinya berdua dan kehebohan itu akan reda dengan sendirinya. Tapi sekarang, Misha bahkan tidak tahu lagi harus bagaimana berhubungan dengan Zayden. Statusnya yang tinggi membuat Misha tidak akan pernah bisa bersanding dengannya.Zayden ternyata anak Pemilik Perusahaa

  • SKANDAL PEWARIS CULUN   Bab 50. Belum Bisa Menerima Keadaan

    Misha menghentikan langkah kakinya sesaat setelah masuk ke dalam ruangan Presiden Direktur. Tubuhnya menegang kaku, tatapannya nyalang ke satu titik yang membuatnya benar-benar kaget. Pada sosok yang sangat dia kenal luar dan dalam, yang selama ini selalu dia rindukan kehadirannya, bayangan percintaan panas mereka yang tidak bisa Misha hilangkan dan tatapan lembut pria itu yang membuat Misha semakin hari semakin dalam merindukannya.Pada hari biasanya, Misha akan melihat Zayden bekerja dengan setelan yang sebagian orang menganggapnya cupu dengan kacamata yang selalu membingkai wajahnya.Namun, saat ini penampilan pria itu berbeda. Pria tampan, tanpa kacamata, rambut diatur dengan rapi dan setelan kerja layaknya seorang CEO. Begitu memikat dan tanpa cela.Namun bagi Misha, tampilan Zayden saat ini membuatnya merasa begitu asing. Misha lalu menyadari jika selama ini, dia tidak pernah mengenal siapa Zayden sesungguhnya. Pria itu telah mempermainkannya.Ternyata selama ini dia memang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status