Laura Morgan diselingkuhi pacarnya dan dikritik hanya memiliki wajah yang cantik. Untuk melampiaskan amarahnya, Laura bermalaman dengan Cedric Kennedy, presiden direktur di perusahaannya. Namun, hatinya menciut, sehingga dia diam-diam melarikan diri. Dia bahkan mengira bahwa pria dari malam itu adalah Dylan Stewart, si pemain hati para wanita, sehingga hal ini menyebabkan banyak kesalahpahaman. Sedangkan Cedric mengira bahwa Laura menyukai orang lain dan diam-diam cemburu ....
View MoreMobilnya Cedric sangat luas.Namun, kehadiran Cedric terlalu kuat. Pada saat ini, Laura seperti diselimuti oleh hawa pria ini, sehingga dia merasa sangat tertekan.Dia berpikir sangat lama sebelum berani berkata dengan suara rendah, "Pak Cedric, terima kasih."Ekspresi Laura sangat patuh, sehingga Cedric tertawa dan bertanya, "Untuk apa?""Terima kasih ... sudah bersedia berpura-pura menjadi ... pacar saya," jawab Laura. Kalau tidak, dia sepertinya akan tenggelam dalam air mata pamannya.Laura mengucapkan kata "pacar" dengan nada bicara yang sangat sopan dan tulus.Cedric meliriknya sekilas dan mengangguk kecil, wajahnya terlihat sangat dingin dari samping.Laura tidak mengerti mengapa suasana hati Cedric tiba-tiba menjadi buruk. Dia pun merasa agak ketakutan. Namun, dia tetap bertanya dengan penuh perhatian, "Pak Cedric, bukankah Anda pergi ke Negara Accendo dengan Pak Calvin untuk membahas proyek?""Baru turun dari pesawat," kata Cedric.Hanya saja, dia tidak mengatakan bahwa dia ter
Namun, pada saat ini, dia sangat membenci kecerdasan Edward yang rendah, yang hampir mempermalukan dirinya.Cedric tidak memedulikan mereka. Dia mengulurkan tangannya dan mengelus kepala Laura, lalu berkata dengan suara rendah, "Ada masalah mendesak, ayo pergi tangani denganku."Laura melihat tangannya Cedric dengan bengong, ini tangan mulia yang menggaji dirinya!Dia mengangguk dengan terkejut, jantungnya juga terus berdebar kencang!Gawat! Bosnya tampan sekali, sepertinya dia agak terobsesi dengan pria ini.Cedric berkata lagi dengan suara yang lebih lembut, "Jelaskan dulu pada pamanmu, aku akan menunggumu di luar."Dia sedang menghargai Laura.Ada urusan mendesak, sehingga dia harus pergi menanganinya dan dia akan membawa Laura dengannya. Dia pun harus mengizinkan Laura untuk berpamitan dengan keluarganya.Laura pun seperti mendapatkan kepercayaan diri.Bosnya lagi-lagi mendukungnya dari belakang dan membuka jalan keluar untuknya.Dia pasti melakukan banyak kebaikan di kehidupan lam
Bukan hanya Celine, tetapi ekspresi orang-orang lainnya juga beragam!Wajah Viona seketika menjadi pucat pasi.Cedric adalah pacarnya Laura?Tidak mungkin!Namun, saat Viona mengingat kejadian dia ditahan tiga hari bagaikan mimpi buruk itu, dia pun hanya bisa percaya.Jika Cedric tidak memiliki hubungan spesial dengan Laura, bagaimana mungkin dia akan membela seorang karyawan rendahan seperti Laura?Suasana hati Viona sangat kacau. Dia takut setelah kakaknya mengetahui kejadian hari ini, dia akan dimarahi lagi oleh kakaknya.Teman-temannya juga terus bergosip di sampingnya."Itu tuan muda dari Keluarga Kennedy, 'kan? Sebelumnya, aku hanya pernah melihatnya di acara wawancara. Nggak kusangka, orang aslinya lebih tampan!""Kenapa dia bisa menjadi pacarnya Laura? Pasti hanya akting, 'kan?""Tuan Cedric nggak pernah menonjolkan dirinya, kapan kamu pernah melihatnya terlibat dalam skandal? Lagi pula, memangnya Laura siapa, bisa membuat Tuan Cedric membantunya bersandiwara?""Kalau begitu, s
Laura sama sekali tidak tahu bagaimana dia harus menghibur pamannya.Dia hanya bisa berkata dengan sabar, "Viona dan yang lainnya berselisih denganku, jadi mereka sengaja mencari Dylan untuk mempermalukanku.""Aku benar-benar punya pacar, aku nggak bohong!""Paman, jangan menangis lagi, semua orang melihat Paman, loh ...."Namun, pada saat ini, Edward sudah diselimuti oleh kesedihan. Dia sama sekali tidak takut malu, dia hanya terus menangis. Melihatnya seperti ini, jika Laura tidak membawakan pacarnya pada Edward, sepertinya Edward akan menenggelamkan Laura dalam air matanya....Di luar hotel, setelah Cedric mengirimkan pesan itu, Calvin sudah membuka pintu mobil dan menunggu Cedric untuk keluar dari mobil dalam diam.Belasan pengawal tinggi dengan jas hitam juga berbaris rapi dalam dua barisan, untuk menyingkirkan orang-orang yang menonton di sekitar.Adegan yang agung ini membuat suasana di sekitar seakan-akan menjadi serius.Sepasang kaki yang jenjang melangkah keluar dari pintu m
Dylan langsung menatap ke arah Laura. Dia merasa terkejut dan sekaligus bingung."Laura? Kenapa kamu bisa ada di sini? Sejak kapan aku menjadi pacarmu?" tanya Dylan.Rencana Laura untuk pura-pura tidak kenal dengan pria ini pun langsung gagal.Orang-orang di sekitar mereka pun seketika tertawa dengan makin menjadi-jadi."Ternyata dia hanya cadangan, ya?!""Dia bahkan nggak tahu dia urutan keberapa!""Laura, kenapa hidupmu begitu menyedihkan, sih? Kamu bahkan lebih parah daripada saat kamu masih SMA."Melihat Laura dipojokkan dan diejek semua orang seperti ini, Celine tersenyum dalam diam.Dia senang melihat Laura dihina-hina hingga tidak bisa mengangkat kepalanya seperti ini.Laura sebenarnya tidak terlalu memedulikan pandangan orang-orang ini. Lagi pula, pada masa SMA, dia sudah sering mengalami perlakuan sekejam ini.Hanya saja, pamannya masih menyaksikan semuanya di satu sisi.Mata Edward sudah memerah, kelihatannya dia akan segera menangis.Laura tidak takut akan apa pun kecuali ai
"Laura, kamu benar-benar berani datang, ya? Kamu nggak takut malu, ya?""Celine nggak pernah perhitungan karena kamu selalu mendekati suaminya, tapi kamu sendiri harus tahu malu, 'kan?""Lihatlah pakaianmu! Pengantin pria dan wanita memakai jas dan gaun berwarna putih, kamu malah ikut pakai gaun putih, kamu sengaja mau mengganggu pakaian mereka yang senada, ya?"Tamu lainnya sudah memasuki hotel. Pada saat ini, Celine juga berjalan masuk dengan Jevon. Kebetulan, dia mendengar ucapan terakhir itu, dia pun tersenyum, kekesalan dalam hatinya pun akhirnya menghilang.Sedangkan Jevon tidak berani mendekat, tetapi tatapannya sewaktu-waktu tertuju pada Laura, entah apa yang dia pikirkan.Setelah berpikir sejenak, Celine menarik Edward ke arah Laura.Kemudian, dia bertanya dengan penuh perhatian, "Kak Laura, mana pacarmu? Bukankah kamu bilang kamu akan membawanya kemari? Resepsinya akan segera dimulai."Edward terlalu sibuk hingga dia melupakan hal ini. Namun, karena peringatan Celine, dia lan
Jevon menatap Laura dengan tatapan tercengang.Hari ini, Laura benar-benar sangat menawan, membuat orang tidak bisa mengalihkan tatapan mereka darinya.Jevon bahkan tidak bisa menahan diri dari melangkah maju dan hampir memanggil namanya Laura.Wajah Celine seketika menggelap. Dia menggertakkan giginya dan berbisik, "Jevon, Kak Laura sudah datang."Mendengar suara peringatan ini, Jevon seperti terbangun dari mimpinya. Dia langsung memasang senyuman profesional untuk menyambut tamu dan berkata, "Selamat datang, Kak Laura."Hari ini, Jevon memakai jas pengantin pria berwarna putih yang dirancang secara khusus. Jas ini membuatnya terlihat lebih rapi, sehingga penampilannya terlihat lebih bagus.Hanya saja, emosi yang terlihat di tatapannya membuat Laura merasa mual.Laura berkata dengan tenang, "Semoga kalian berbahagia."Sebaiknya pasangan ini tidak berpisah selamanya dan saling menyakiti, supaya mereka tidak mencelakai orang lain.Kemudian, Laura menyerahkan sebuah amplop dengan acuh ta
Carol berkata dengan dingin, "Laura benar-benar nggak tahu berterima kasih. Adik sepupunya menikah, tapi dia malah nggak membantu."Edward teringat akan pertengkaran Laura dengan Celine dan juga tuduhan Laura malam itu. Dia menggerakkan bibirnya, tetapi akhirnya tidak mengucapkan apa pun.Sekarang, dia juga tidak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Namun, karena Laura berselisih dengan Celine, sebaiknya mereka dipisahkan supaya mereka tidak bertengkar.Malam ini, Laura menyingkirkan seluruh kekhawatirannya dan tidur nyenyak.Keesokan harinya, saat Laura bangun, dia merasa sangat bersemangat, dengan daya tarung yang sangat kuat.Begitu Laura melihat bahwa hari sudah siang, dia bergegas mandi dan bersiap-siap untuk berias dengan cantik.Namun, pelayan di hotel ini tiba-tiba mengetuk pintu kamarnya dan berkata, "Nona Laura, tim penata gaya yang Anda pesan sudah tiba. Apakah saya bisa membiarkan mereka langsung masuk?"Laura merasa kebingungan.Kamar yang dia pesan semalam jelas-je
Celine terkejut karena Laura menatapnya dengan tatapan gelap, membuatnya merasa bersalah, tetapi juga murka.Dia percaya bahwa Laura benar-benar bisa melakukan sesuai ucapannya."Besok, aku dan Jevon akan menikah, untuk apa aku menyinggungmu lagi? Jangan kira kamu sangat penting bagiku," teriak Celine.Kemudian, Celine menerjang ke kamarnya dan memaksa dirinya untuk beristirahat.Saat langit sudah gelap, teman-teman yang dia undang akan datang. Para penata rias juga akan datang untuk merias dirinya.Malam ini, dia tidak akan bisa tidur nyenyak. Dia harus tidur terlebih dahulu supaya besok dia bisa tampil cantik di hadapan Jevon.Setelah mengusir Celine, Laura tiba-tiba merasa lelah.Sejak SMA, dia sudah sama sekali tidak bergantung pada Carol dan Edward. Dia mengandalkan usahanya sendiri untuk menyelesaikan SMA, lalu universitas, hingga akhirnya dia mendapatkan gelar S2.Dia masih tetap tinggal di rumah ini karena dia ingin merebut kembali rumahnya.Dia tidak rela melihat usaha yang su
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.