Share

Ki bongkok

last update Last Updated: 2025-05-22 16:16:19

Amarah penduduk desa masih terlihat saat Arya membunuh ketua Rayo. Itu terlihat dari tatapan mata mereka yang tidak suka dengan apa yang Arya lakukan.

"Sudah cukup paman, bibi. Dia sudah terlalu sakit dengan segala siksaan yang kalian lakukan. Jika kalian teruskan, maka kalian tidak akan jauh berbeda dengan dia," kata Arya mencoba menenangkan penduduk desa itu.

"Tapi dia sudah mengambil paksa kegadisan putriku!"

"Tapi dia sudah membunuh putraku!"

"Tapi dia sudah menjual anak gadisku, ambil semua hartaku!"

Keluh kesah karena perbuatan dari ketua Rayo kini terdengar di telinga Arya. Dan itu membuat Arya malah tersenyum.

"Kalian sudah memberikan siksaan yang setimpal untuknya. Kini dia sudah tewas. Sekarang, saatnya kalian menenangkan diri kalian," kata Arya.

Meskipun merasa masih kesal, tapi penduduk desa itu juga tidak dapat untuk melakukan apa pun pada Arya.

Tanpa mengucapkan sedikit pun ataupun satu kata terima kasih, semua penduduk desa itu bubar dan meninggalkan Arya.

"Kau b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Mengeluarkan pusaka dingin

    Arya dan Ki Bongkok, lelaki tua yang berangkat bersama dengan Arya menuju lembah gua batu. Lelaki yang akan jadi mata dan petunjuk jalan Arya ke lembah itu. Tapi, saat Arya dan Ki Bongkok sampai di sebuah hutan yang kata Ki Bongkok merupakan perbatasan dengan lembah gua batu, Ki Bongkok memutuskan agar mereka istirahat di hutan itu. Dan Arya setuju. "Kau tunggu disini, aku akan mencari makanan untuk kita, dan kau hidupkan api unggun," kata Ki Bongkok pada Arya. "Baik Ki, aku akan menunggu disini," kata Arya. Ki Bongkok masuk ke hutan, tapi dia malah membawa perlengkapannya. Dan itu membuat Arya curiga. "Ada apa dengan dia? Kenapa membawa semua perlengkapannya? Apa dia pikir bisa menipu diriku?" gumam Arya. Arya bergerak ke arah perginya Ki Bongkok. Dan tidak melihat keberadaan kakek tua itu. "Apa dia pikir bisa kabur begitu saja dariku?" gumam Arya. Arya mendeteksi energi yang dimiliki Ki Bongkok, dan Arya merasakan ada energi yang menjauh ke arah barat hutan itu. "Dia membaw

  • Sang Penghancur Langit    Ki bongkok

    Amarah penduduk desa masih terlihat saat Arya membunuh ketua Rayo. Itu terlihat dari tatapan mata mereka yang tidak suka dengan apa yang Arya lakukan. "Sudah cukup paman, bibi. Dia sudah terlalu sakit dengan segala siksaan yang kalian lakukan. Jika kalian teruskan, maka kalian tidak akan jauh berbeda dengan dia," kata Arya mencoba menenangkan penduduk desa itu. "Tapi dia sudah mengambil paksa kegadisan putriku!" "Tapi dia sudah membunuh putraku!" "Tapi dia sudah menjual anak gadisku, ambil semua hartaku!" Keluh kesah karena perbuatan dari ketua Rayo kini terdengar di telinga Arya. Dan itu membuat Arya malah tersenyum."Kalian sudah memberikan siksaan yang setimpal untuknya. Kini dia sudah tewas. Sekarang, saatnya kalian menenangkan diri kalian," kata Arya. Meskipun merasa masih kesal, tapi penduduk desa itu juga tidak dapat untuk melakukan apa pun pada Arya.Tanpa mengucapkan sedikit pun ataupun satu kata terima kasih, semua penduduk desa itu bubar dan meninggalkan Arya. "Kau b

  • Sang Penghancur Langit    Siksaan kejam.

    Begitu Arya menunjuk ke arah kepala yang bermunculan di setiap rumah yang ada di desa itu, penduduk desa pun berdatangan. Dan datang dengan senjata yang beragam. Tapi semuanya adalah alat-alat pertanian yang dimiliki penduduk desa itu. Tidak hanya dari arah depan. Tapi juga dari arah belakang anak buah ketua Rayo, penduduk desa datang dengan wajah yang penuh amarah bercampur dendam. Penduduk desa yang melihat Arya mengalahkan ketua Rayo. Dan itu yang menjadikan keberanian datang pada diri mereka. Dan itu jelas sesuatu yang menakutkan. Anak buah ketua Rayo yang biasanya terkenal beringas, kali ini nyalinya ciut. Tapi mereka tidak mampu untuk melakukan apapun lagi. Mereka ingin mencari jalan untuk melarikan diri. Tapi, mereka semua saat ini sudah berada dalam kepungan penduduk desa itu. "Kalian akan merasakan sendiri bagaimana jika warga desa sudah marah. Mereka yang akan memberikan kalian hukuman," kata Arya. Tidak ada dari anak buah ketua Rayo yang tidak bergetar tubuhnya. Semuan

  • Sang Penghancur Langit    Mengalahkan Bandit

    Arya mundur, dan tidak mau berurusan dengan penduduk desa yang menatap Arya dengan tatapan penuh kebencian. "Tunggu! Ada apa ini?" tanya Arya bingung dengan sambutan yang datang padanya. "Tidak usah banyak cakap, anak muda. Kau pasti datang untuk memeras kami, bukan? Seperti yang dilakukan oleh pemuda-pemuda setengah purnama hari yang lalu!" jawab seseorang yang sepertinya dituakan di desa itu. "Tidak! Semua ini salah paham!" kata Arya mencoba membela diri. "Jangan banyak cakap. Segera kau pergi dari desa ini!" Kembali orang yang dituakan itu bicara. Dan sudah jelas perkataan itu adalah mengusir Arya. "Aku sungguh bingung!" gumam Arya. Belum juga Arya beranjak pergi. Dari arah utara desa, yang merupakan salah satu jalan masuk desa itu mengepul debu yang membuat jalanan sulit untuk dilihat. "Apa lagi ini?" gumam Arya. Wajah penduduk desa pucat saat mendengar suara ringkik kuda dan jelas itu bukan hanya satu dua kuda saja. Tapi belasan ekor kuda yang datang ke desa itu. Tanpa

  • Sang Penghancur Langit    ketakutan Intan

    Wajah Intan pucat dan kaget saat mendengar ucapan Ki Barata. Meskipun dia bingung, tapi Intan juga inginkan tahu apa yang berada dalam tubuhnya. "Sebelum kalian membunuhku, katakan apa yang ada dalam tubuhku?" tanya Intan penasaran. "Baik, untuk menjawab rasa penasaranmu, aku akan jawab," kata ketua Chu Cai. Ketua Chu Cai yang awalnya duduk menjauh dari intan. Kali ini memilih untuk duduk tepat di dekat tubuh intan yang terbaring tak berdaya. "Asal kau tahu, dalam tubuhmu ada sebuah pusaka. Di dunia persilatan itu disebut pusaka dingin," kata Ketua Chu Cai menjelaskan pada Intan. "Pusaka dingin?" "Benar! Itu adalah salah satu pusaka yang paling dicari di dunia persilatan. Dan untungnya, Ki Barata yang mendapatkan dirimu," kata ketua Chu Cai menjelaskan pada Intan. "Kenapa tidak kalian ambil langsung? Kenapa harus terlebih dahulu menyiksa diriku?" tanya Intan lagi. "Kami tidak menyiksa dirimu, tapi kami ingin pusaka itu bereaksi, dan saat waktunya tiba, pusaka itu akan kami amb

  • Sang Penghancur Langit    Perubahan Pada Yun Ji

    Banyak pertanyaan yang diajukan oleh tuan muda Yun Ji pada Arya, yang terus saja Arya jawab dengan menggunakan hatinya. Arya tahu, jika tuan muda Yun Ji di didik dengan didikan dari golongan hitam, tanpa mendapatkan sedikitpun siraman dari kebaikan. "Aku sungguh tidak pernah tahu jika ayah berada di jalan yang salah," kata tuan muda Yun Ji menyalahkan sikap ketua Chu Cai. "Itu mungkin jalan yang dia pilih. Kau jangan salahkan ayahmu, dia sudah membesarkan dirimu," kata Arya. "Tapi, jika semua yang kau katakan itu benar, itu artinya ayah akan mendatangkan kehancuran di negeri ini," kata tuan muda Yun Ji. "Memang, dan tugasku adalah hentikan ayahmu," kata Arya. "Apakah kau akan membunuh ayah?" tanya tuan muda Yun Ji. "Jika tidak terpaksa aku tidak ingin gunakan kekerasan. Tapi kemungkinan itu akan terjadi," kata Arya. Wajah tuan muda Yun Ji berubah saat Arya akui dia akan membunuh ayahnya, ketua Chu Cai. Bagaimana pun, Yun Ji pasti tidak rela jika ayahnya dibunuh oleh Arya. "Ar

  • Sang Penghancur Langit    Kagum pada Arya.

    Ggrrrrrrr!! Belasan serigala berjalan dengan pelan-pelan ke arah tuan muda Yun Ji. Para kumpulan serigala itu menujukkan betapa tajamnya taring mereka jika mencabik daging dari tuan muda Yun Ji. Belum lagi kuku tajam para serigala yang akan mengoyak kulit tubuh tuan muda Yun Ji. Dan itu jelas membuat putra angkat dari ketua Chu Cai semakin ketakutan. Keringat dingin menetes dan mulai membasahi pakaian tuan muda Yun Ji. Dan itu semakin membuat dia ketakutan. "Tidak! Aku tidak ingin mati! Aku masih ingin hidup," kata tuan muda Yun Ji pada dirinya sendiri. Semakin dekat serigala itu, semakin besar rasa takut yang menyergap pada tuan muda Yun Ji. "Aku ingin hidup Arya!" teriak tuan muda Yun Ji dengan begitu kerasnya. Tapi, tidak ada satu orang pun yang datang membantu dirinya. Dan itu semakin menambah rasa takut pada dirinya. Aauuuuuuuu! Longlongan serigala semakin menambah senyapnya puncak bukit itu. Dan itu jelas semakin menambah rasa takut tuan muda Yun Ji. "Bantu aku! Aku ak

  • Sang Penghancur Langit    Ancaman untuk tuan muda

    Huppppppp! Dengan gerakan yang sangat cepat, Arya meninggalkan markas sekte naga hitam, di pundaknya kini ada tubuh tuan muda Yun Ji yang kaku tidak dapat bergerak. "Kau akan bawa kau kemana? Apa kau tidak takut jadi buronan dari sekte naga hitam?" teriak tuan muda Yun Ji pada Arya. "Bukankah aku sudah jadi buronan?" tanya Arya tenang. "Kini kau akan jadi prioritas utama dari sekte naga hitam. Jika kau tidak mati, maka sekte naga hitam tidak akan pernah tenang," kata tuan muda Yun Ji. "Diamlah! Saat ini kau tidak perlu bicara. Kau hanya perlu diam," kata Arya. "Kau yang diam! Segera turunkan aku, keparat!" maki tuan muda Yun Ji. "Kenapa ada lelaki yang cerewet seperti dirimu?" ejek Arya. "Kurang ajar! Mari kita bertarung sampai salah satu dari kita tewas," kata tuan muda Yun Ji. "Aku tidak ingin membunuhmu, aku ingin mencari informasi darimu," ucap Arya. "Aku ..." Tukkkkkk! "Akh diam saja! Kau tidak dibutuhkan bicara untuk saat ini," kata Arya kembali ulang perkataannya.

  • Sang Penghancur Langit    menangkap tuan muda

    Tuan muda Yun Ji melihat jika Arya adalah yang cukup tangguh. Dan itu membuatnya masuk ke dalam sekte naga hitam. Tapi, perginya tuan muda Yun Ji, tidak luput dari perhatian Arya. Dan itu membuat Arya memutuskan untuk tinggalkan pertarungan dan mengejar tuan muda Yun Ji. Huppppp! Arya melompati tubuh wakil Get dan wakil Cat dengan mudahnya. Setelah itu Arya melesat ke arah tuan muda Yun Ji yang sudah masuk ke dalam salah satu ruang sekte naga hitam. "Hei keparat! Jangan kau lari!" teriak wakil Get yang tidak terima satu pun pukulannya tidak ada yang mengenai Arya. Wakil Cat juga sama geramnya dengan wakil Get. Dia sudah bertarung dengan banyak petarung. Tapi baru kali ini dia tidak dapat menyentuh lawannya. "Kita kejar dia! Sepertinya dia mengincar tuan muda," kata wakil Get. "Kau benar!" Huppppp!!Dua wakil sekte naga hitam itu mengejar Arya yang sudah lebih dahulu memasuki ruangan sekte naga hitam. Begitu Arya sampai di ruangan sekte naga hitam. Dia mencari tuan muda Yun Ji

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status