Home / Romansa / Sentuhan Panas Berujung Menikah / 200. Part Tian Nita #43

Share

200. Part Tian Nita #43

Author: MAMAZAN
last update Huling Na-update: 2025-09-30 13:50:41

Setelah menikmati makan malam romantis mereka di mana Nita tidak henti-hentinya memandangi cincin berlian yang melingkar indah di jari manisnya, Tian membawa kekasihnya itu menuju bioskop.

Mereka tiba di sebuah gedung bioskop ternama. Nita sempat mengerutkan kening karena bioskop itu tampak begitu sepi. Dan benar saja, seorang manajer bioskop menyambut mereka dengan hormat, "Selamat datang, Tuan Alexander. Semuanya sudah siap."

Nita menatap Tian, kebingungan. Tian hanya tersenyum misterius. "Aku bilang, kejutan ini belum selesai, my love."

Nita baru menyadari, bioskop itu tidak sepi, tapi sudah di-book penuh oleh Tian. Mereka berdua berjalan melewati lorong yang gelap, menuju studio yang hanya akan diisi oleh mereka berdua.

"Kenapa kita tidak menonton film yang baru saja rilis, hmm?" tanya Nita, ia merasa sedikit tidak enak karena Tian harus mengeluarkan biaya besar hanya untuk ini.

"Film itu bisa menunggu," jawab Tian, ia menarik Nita duduk di barisan paling tengah. Layar besar itu m
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Sentuhan Panas Berujung Menikah   202. Part Tian Nita #45

    Part 202Sebelum ke rumah Margareth, rombongan Tom and Jerry dan pasangan pengantin baru memutuskan untuk mampir ke sebuah kafe eksklusif, untuk menyantap makan malam. Keempatnya duduk di meja private sambil melanjutkan cerita yang terpotong. Kini, baik Nita maupun Rubi sudah berbagi semua rahasia mereka. Ken dan Tian mendengarkan dengan serius, sesekali memberikan komentar sinis tentang Edward."Kau harusnya membawanya ke Paris, Bro. Biar aku yang 'urus' dia di sana," ujar Ken, sambil menyendok makanannya."Tidak perlu, Ken. Aku sudah mengurusnya di sini. Aku hanya perlu memastikan dia tidak bisa bangkit lagi," jawab Tian dingin.Nita dan Rubi saling pandang, tersenyum. Mereka tahu, kedua pria di depan mereka ini adalah pelindung sejati.Dan akhirnya, perjalanan yang terasa begitu panjang itu berakhir di kediaman Margareth. Malam sudah larut, tetapi lampu-lampu rumah masih menyala terang.Mereka berempat turun dari mini van tersebut. Beberapa pelayan sigap membantu menurunkan koper m

  • Sentuhan Panas Berujung Menikah   201. Part Tian Nita #44

    Part 201Dua hari kemudian, di Bandara London, hiruk pikuk biasa terpecah oleh suara teriakan melengking yang familiar."Nitaaaa.....!" Suara Rubi yang melengking membuat semua orang yang ada di Bandara tertuju padanya dan Nita. Rubi berlari seperti flash, mengabaikan suaminya yang membawa semua barang bawaan.Nita membelalakkan mata, ia berusaha menenangkan sahabatnya itu. "Hey, tenanglah, Rubi! Malu dilihat orang!""No... No... Nooo... Aku terlalu penasaran dengan kisah Tom and..." Rubi menarik napas, matanya mengalihkan pandangan ke arah Tian yang berdiri di belakang Nita dengan senyum tipis. "...Jerry!" seru Rubi dramatis. Ia memeluk Nita erat, lalu menariknya sedikit menjauh, siap menginterogasi.Tian tertawa kecil, memaklumi drama sahabat kekasihnya itu. Ia berjalan mendekat ke arah Ken yang saat ini terlihat kesulitan membawa tiga koper dan tas yang ditinggalkan oleh Rubi."Kau beruntung, Ken," sela Tian, tangannya dengan sigap mengambil dua koper besar. "Aku tidak sabar meliha

  • Sentuhan Panas Berujung Menikah   200. Part Tian Nita #43

    Setelah menikmati makan malam romantis mereka di mana Nita tidak henti-hentinya memandangi cincin berlian yang melingkar indah di jari manisnya, Tian membawa kekasihnya itu menuju bioskop.Mereka tiba di sebuah gedung bioskop ternama. Nita sempat mengerutkan kening karena bioskop itu tampak begitu sepi. Dan benar saja, seorang manajer bioskop menyambut mereka dengan hormat, "Selamat datang, Tuan Alexander. Semuanya sudah siap."Nita menatap Tian, kebingungan. Tian hanya tersenyum misterius. "Aku bilang, kejutan ini belum selesai, my love."Nita baru menyadari, bioskop itu tidak sepi, tapi sudah di-book penuh oleh Tian. Mereka berdua berjalan melewati lorong yang gelap, menuju studio yang hanya akan diisi oleh mereka berdua."Kenapa kita tidak menonton film yang baru saja rilis, hmm?" tanya Nita, ia merasa sedikit tidak enak karena Tian harus mengeluarkan biaya besar hanya untuk ini."Film itu bisa menunggu," jawab Tian, ia menarik Nita duduk di barisan paling tengah. Layar besar itu m

  • Sentuhan Panas Berujung Menikah   199. Part Tian Nita #42

    Part 199Tepat bersamaan dengan Nita mengucapkan kata-kata itu, terdengar suara gemuruh. Helikopter terdengar terbang tepat di atas restoran. Suara baling-balingnya begitu keras hingga musik di ruangan itu pun meredup.Nita, yang memang duduk menghadap jendela besar dengan pemandangan kota, langsung terperanjat. Ia melihat ke atas, dan matanya membelalak tak percaya. Helikopter itu menurunkan banner raksasa yang bercahaya, dan di saat yang sama, kelopak bunga mawar merah mulai berhamburan dari langit, menari di udara malam.Tulisan di banner itu terlihat jelas, diterangi lampu sorot dari helicopter."WILL YOU MARRY ME, NITA?""OH MY, TIAN?" Nita sontak menutup mulutnya, air mata langsung menggenang. Jantungnya serasa berhenti. Lamaran ini... jauh di luar nalar. Ia tidak menyangka Tian akan se-gila ini.Belum sempat keterkejutannya mereda, pintu ruangan pun terbuka. Seorang pelayan mendorong kereta yang berisikan sampanye mahal dan buket bunga mawar yang sangat besar, bahkan melebihi t

  • Sentuhan Panas Berujung Menikah   198. Part Tian Nita #41

    Part 198Begitu pintu terbuka, Tian yang berdiri dengan setelan jas hitamnya yang sempurna, seketika terpaku. Gaun hitam sederhana yang dikenakan Nita justru membuatnya terlihat sangat memukau."Dang! You look so stunning!" Bukannya menarik sang kekasih keluar kamar untuk kencan, Tian malah mendorong wanitanya itu masuk kembali ke dalam, menutup pintu menggunakan kakinya.Nita terkejut, namun ia tersenyum geli. "Tian! Kita akan terlambat!""Aku tidak bisa melewatkan hal ini..." ucap Tian dengan suara rendah, suaranya serak menahan hasrat. Ia meraih dagu kekasihnya itu, matanya menatap Nita dengan sorot memuja. "Aku tidak akan bisa fokus di luar kalau belum menciummu, my love."Nita yang paham dengan tatapan Tian pun berjinjit, dan mengalungkan tangannya di leher Tian. "Kiss me then..." bisiknya, tantangan dan gairah terpancar dari matanya.Tian tidak membuang waktu sedetik pun. Bibir mereka kembali bertemu, ciuman yang dalam dan penuh gairah.Tian melumat dan menyesap bibir Nita, mere

  • Sentuhan Panas Berujung Menikah   197. Part Tian NIta #40

    Part 197Dua hari berlalu. Dan benar seperti yang Tian katakan. Selama dua hari ini, Edward tidak pernah lagi muncul di hadapannya. Bahkan, terdengar kabar jika Sir Geoffrey turun dari jabatannya secara mendadak. Berita itu menjadi headline di seluruh London, menimbulkan spekulasi yang tak terhitung jumlahnya.Nita, yang kini berada di rumahnya setelah kembali dari Coworth Park, duduk di balkon sambil membaca berita online tentang skandal politik terbaru. "Sebesar apa pengaruh Tian di pemerintahan sampai-sampai seorang Sir Geoffrey dengan mudah ia lengserkan?" gumam Nita, membaca berita itu. Jari-jarinya menggeser layar, mencari tahu lebih banyak tentang kekasihnya itu.Masih banyak hal yang ingin dia tanyakan pada Tian saat mereka berada di Coworth Park, terutama detail tentang 'dunia bawah tanah' dan bagaimana Tian melakukan manuver untuk menjatuhkan Geoffrey. Tapi ia menahan diri. Ia ingat saat Tian mengatakan, 'Aku akan menceritakan semuanya padamu, Nita, di saat yang tepat.'Nita

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status