Share

Siapa Aku?

Satu minggu kemudian.

"Hey, kamu sangat cantik pengantin ku, aku sangat mencintai kamu, kita baru saja melangsungkan pernikahan yang sakral, namun aku tidak mengetahui di mana keluargamu, karena kamu sendiri bilang kalau mereka sudah tidak ada."

Quesha semakin pusing, dia hanya memeluk suaminya yang saat ini telah resmi menjadi pelindungnya.

"Aku hanya perlu kamu dalam hidupku, tidak ada yang lain," ucap Quesha.

Nick semakin sayang kepada Quesha yang berani mengungkapkan perasaannya lebih dulu, namun ada sedikit keanehan karena isi kepalanya kembali normal, tidak ada sihir Quesha dalam tubuh Nick lagi.

"Aku tidak mengerti, kapan aku mencintai wanita ini? Tapi, aku tidak boleh menyakiti wanita, itu sama saja aku menyakiti Ibuku sendiri, biarkanlah semua berjalan seperti yang ditakdirkan oleh sang pencipta," batin Nick masih memandangi istrinya.

"Kamu tau identitas aku? Kenapa aku tidak mengingat apa-apa? Dari mana aku berasal dan kenapa aku menikah dengan kamu?"

Pertanyaan itu di la yang kan untuk Nick yang sama sekali tidak mengetahui semuanya, bahkan dia sendiri bingung, kapan dirinya bisa bertemu dengan Quesha.

"Aku tidak tau, kita bertemu terlalu cepat dan mungkin sudah takdir," jawab Nick pasrah atas takdirnya.

Baginya bukan hal yang buruk bisa mendapatkan wanita secantik Quesha dalam hidupnya, termasuk saat memiliki istri yang bisa menemani hidupnya yang selama ini hanya sendiri.

"Tidak mungkin! Aku harus mencari identitas aku yang sesungguhnya! Aku tidak mau berada di dunia yang asing dan aku aku merasakan keanehan saat dekat dengan kamu!"

"Maksud kamu apa? Aku aneh menurut kamu dari bagian yang mana? Apa kamu sedang mencoba mengingat masa lalu kamu, tapi nanti kamu melupakan dan meninggalkan aku?"

Nick mengendus sesuatu yang tidak beres dari istrinya, namun dia tetap tenang menghadapi Quesha yang masih panik saat kepalanya merasakan pusing.

"Tidak! Bukan begitu maksud aku, tapi apa lebih baik kamu membantu aku mencari tau identitas aku yang sebenarnya, aku ingin tau, jadi aku bisa mengingat kamu dan beberapa orang terpenting dalam hidupku, tapi ini, aku hanya mengingat kamu seorang," balas Quesha merasakan sepi.

"Yah, aku paham, perasaan sepi yang kamu rasakan persis yang aku alami saat ini, tidak kah kamu bersabar untuk tetap tenang bersamaku? Aku janji akan mencari tau siapa keluargamu."

Nick sudah berjanji, tidak tega atas semua yang alami istrinya sendiri, dia pun penasaran dengan keluarga Quesha dan berasal dari manakah dia? Belum ada titik terang dari pertanyaannya mereka berdua.

"Aku mau tidur, bisakah kamu membiarkan aku tidur sejenak Nick," pinta Quesha.

"Tentu, tidurlah. Aku akan menyelimuti kamu agar hangat."

"Maksud kamu? Jangan macam-macam dulu!"

"Haduh. Jangan berpikir yang bukan-bukan! Aku hanya ingin memberikan selimut di tubuhmu," jawab Nick.

Quesha bernafas lega, dia belum siap melakukan itu dengan suaminya, walaupun dalam pengaruh sihir, akan tetapi tidak juga mengerti yang namanya malam pertama.

"Hey, kenapa kakinya ada gambar rembulan? Mungkinkah dia ini keturunan dari penyihir?" Batin Nick bertanya.

Nick tidak mengungkapkan dugaannya ini kepada sang istri, membiarkan dia tertidur sampai lebih tenang, dia hanya memutuskan mengambil jala kembali untuk membersihkannya, karena besok harus bekerja ke laut.

"Aku penasaran, tapi kalau memang itu benar, itu artinya dia sama seperti Ibu dulu, dan dia akan pergi, aku tidak mau itu terjadi."

Nick menyimpan keresahannya itu, dia melanjutkan kegiatan yang seharusnya sudah selesai, namun tertunda karena istrinya tidak mau diam bertanya.

"TIDAK!!"

Teriakan histeris sang istri terdengar oleh Nick, segera masuk ke dalam rumah untuk melihatnya.

"Ada apa Quesha? Apa ada yang menyakiti kamu?"

"Siapa kamu? Siapa? Kenapa ada di sini?!"

"Tenanglah sayang, kamu tidak apa-apa, ada aku di Isni, hanya mimpi buruk saja, kamu jangan khawatir," kata Nick menenangkan.

"Tidak! Itu nyata dan tidak mungkin sebuah mimpi buruk, ada seorang ayah yang tega membuang anak-anaknya demi kekuasaannya sendiri, tapi entah maksudnya apa? Aku sendiri tidak melihat dengan jelas," balas Quesha memperjelas mimpinya.

"Iya, mimpi itu bunga tidur, kamu kalau mau tidur biasakan membaca doa, jangan terlalu memikirkan cerita dongeng atau horor, jadi terbawa sampai mimpi, apa tadi kamu membaca cerita fantasi?"

Nick tidak mau membuat istrinya semakin histeris lagi, namun dia sendiri mengerti, kalau mimpi itu suatu petunjuk untuk keturunan kerajaan rembulan, persis orang tuanya.

"Aku harus menyembunyikan semua ini, dia boleh menjadi salah satu dari penyihir, tapi aku tidak mau kehilangannya, tidak akan bisa aku hidup sendiri lagi," batin Nick.

"Aku pusing, rasanya itu nyata dan aku tidak berbohong, cahaya itu sangat terang seperti sebuah kekuatan besar yang datang ketika purnama melingkar dengan utuh," ungkap Quesha.

Nick hanya memeluk istrinya, dia tidak akan membiarkan semuanya terjadi lagi, bahkan saat nanti memang benar identitas istrinya ini adalah seorang penyihir, dia tidak mau ditinggal.

Hati Quesha tenang dipeluk Nick, pikirannya yang belum, dia hanya diberikan isyarat untuk bertemu dengan sang rembulan saat malam hari di tengah hutan.

Dan malam ini terjadi, ketika Nick sudah terlelap, waktunya Quesha pergi dengan cepat.

"Akhirnya kamu datang juga anakku, apa kamu merindukan Ayah?"

"Ayah? Siapa kamu? Apa maksud dari semua cahaya ini? Jadi mimpi itu bukan bunga tidur?"

"Tentu bukan, kamu adalah putriku, tapi kamu sudah melanggar peraturan yang ada di sana, maka kamu harus melayani pemuda itu karena ulah kamu sendiri, tadinya kamu akan di nobatkan sebagai pengganti Ibumu sebagai ratu kerajaan penyihir, namun kamu mengecewakan Ayah," terang sang ayah.

"Tidak mungkin! Jika aku ini anakmu, tidak akan tega kamu membuang aku hanya karena satu kesalahan! Kamu itu memang serakah! Ayah yang tidak bertanggung jawab untuk anaknya, jangan-jangan anakmu yang lain juga kamu buang sama seperti aku?!" Tuduh Quesha menduganya.

"Ha-ha-ha, kamu memang benar, dan aku akan mendapatkan semua kuasaan yang ada di kerajaan penyihir hanya dengan membuang kamu dan kakakmu itu, kalian bertiga sudah aku lempar, namun aku memiliki satu persyaratan yang akan memberatkan kamu nanti," katanya.

"Apa? Jangan bilang kamu akan membunuh aku di sini!"

"Tidak, bukan itu, ada hal lain, nanti kamu akan mengetahui jika ingatan kamu pulih, setiap bulan purnama, ingatan penyihir kamu pulih dan bisa mengingat segala perbuatan yang selama ini kamu lakukan, ingatlah itu," ucapnya sebelum menghilang.

"Hey! Tunggu dulu!"

Quesha gagal menangkap orang tersebut, karena terselimuti oleh cahaya bulan yang begitu terang dan membuat sakit matanya.

"Cahaya apa tadi? Lalu, siapa dia sebenarnya? Kenapa dia sangat serakah dan angkuh? Terlihat jahat dan serakah!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status