Share

Bab 29

Namun, ternyata gunting itu memangkas rambutku. Ia menggunting rambut hingga batas leher, aku hanya terdiam, sebab tidak ingin mati konyol karena Mas Firman emosi ketika aku memberontak.

Usai memangkas rambut ini, laki-laki binal itu membuangnya ke tempat sampah yang ada di toilet. Kemudian Mas Firman melemparkan handuk ke arahku.

"Pakai baju sana!" suruhnya agak sinis. Aku masih belum paham apa keinginannya.

"Rambutku kenapa dipotong seperti ini, Mas? Rambut ini sekarang tidak ada bentuknya, maksud kamu apa?" tanyaku padanya.

Ia keluar dari kamar mandi sambil memberikan pesan padaku supaya cepat memakai baju.

Aku menghadap cermin, lalu menatap wajah dan potongan rambut yang tidak ada bentuknya. Ibarat kata aku seperti orang kurang waras, poni dipotong hingga batas kening dan ubun-ubun.

"Astaga, Mas Firman ini potongan apa? Aku malu mau keluar kamar, apalagi untuk keluar rumah," ucapku bicara sendirian. Decak kesal pun terlontar dari mulut ini.

Kemudian, usai memakai baju, aku
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status