/ Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 29. Akibat Bulan Terang

공유

Bab 29. Akibat Bulan Terang

작가: Andy Lorenza
last update 최신 업데이트: 2024-06-19 04:58:04

“Ya, Papaku dan Papanya sepakat untuk menjodohkan kami dari jauh-jauh hari. Hingga Papa memberikan perusahaan itu kepadaku sebagai hadiahnya, perjodohan itu datang secara tiba-tiba tanpa dapat aku berfikir cara menolaknya. Akhirnya beginilah yang aku rasakan akibat nikah di dasari sebuah perjodohan,” kembali Angel menghela nafas berat karena tekanan batinnya.

“Sulit memang untuk menolak dalam keadaan terdesak, apalagi masalah perjodohan yang telah mereka rencanakan tanpa sepengetahuan Bu Angel sebelumnya. Saya mengira dulunya Bu Angel dan Pak Anton menikah atas dasar cinta,” ujar Sinta.

“Memang nggak semua pasangan suami-istri dari hasil perjodohan itu yang mengalami nasib berumah tangga seperti yang aku rasakan saat ini, banyak juga di antara mereka secara perlahan-lahan dapat menerima satu dengan yang lainnya. Tumbuhnya rasa cinta karena semakin hari keduanya berusaha untuk saling memahami, namun antara Aku dan Mas Anton benar-benar tidak bisa disatukan karena dia terlalu egois dala
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 232. Ditanya Soal Calon Istri

    Beberapa menit kemudian Roy mengantar kedua orang tuanya ke sebuah kamar yang selama ini diperuntukan bagi tamu di rumah mewah itu untuk beristirahat, sementara Hesti adiknya beristirahat di kamar tamu yang satu lagi yang juga berada di lantai bawah.Sore hari setelah selesai mandi dan duduk santai di ruangan depan, Angel yang juga sudah kembali ke rumah itu setelah menghadiri sebuah acara di luar ikut gabung dengan mereka.“Nah, Ayah dan Ibu dan juga Hesti inilah Tante Angel pemilik rumah ini sekaligus atasan ku.” Roy langsung memperkenalkan Angel pada kedua orang tua dan juga adiknya.Mereka pun saling bersalaman dan memperkenalkan diri, setelah berdiri beberapa saat mereka kemudian duduk kembali.“Untuk Bapak dan Ibu ketahui saja, saat ini Roy menjabat menjadi direktur di perusahaan ku yang baru. Baru dua bulan dia memimpin perusahaan itu sudah mulai menunjukan perkembangannya,” tutur Angel.“Apa?! Roy jadi direktur perusahaan?” Pak Jaka dan Bu Ningsih terkejut begitu juga dengan H

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 231. Tiba Di Jakarta

    Berbeda dengan Roy saat berangkat ke Jakarta dulu menumpang mobil truk Kang Umar sahabat Ayahnya, truk Kang Umar itu membawa buah-buahan dari desa itu ke Kota Jakarta. Pagi itu kedua orang tua Roy dan juga Adiknya berangkat ke Jakarta menaiki Bus dengan jarak lebih kurang 300 KM dari Desa Nelayan itu, setibanya di terminal mereka di sarankan Roy untuk naik GoCar menuju alamat rumah mewah milik Angel.Begitu tiba di depan rumah Angel, Pak Jaka dan Bu Ningsih serta Hesti sangat terkejut. Mereka seakan tidak percaya jika Roy memberi alamat yang tepat atau tinggal di rumah megah itu, Pak Rudi satpam penjaga rumah yang melihat mereka turun dari GoCar segera menghampiri ketika mereka menghampiri pagar.“Maaf, Bapak dan Ibu serta Mbak ini ingin mencari atau mau bertemu dengan siapa di sini?” sapa dan tanya Pak Rudi diiringi senyum ramahnya, Pak Jaka dan Bu Ningsih serta Hesti yang masih bengong langsung terkejut.“Kami diberikan alamat rumah ini oleh putra kami, tapi kami tiba-tiba saja ragu

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 230. Meminta Datang Ke Jakarta

    “Tentu aja nggaklah, ada hal lain yang ingin aku sampaikan berkaitan dengan acara makan bareng tadi malam dengan Bang Bobby.” Jawab Viola diiringi senyum.“Oh iya, gimana dengan acara makan malam dengan Pak Bobby itu Bu?” Puspa penasaran.“Hal yang tadinya membuat aku ragu untuk memenuhi ajakan makan malamnya ternyata nggak seperti yang aku kira, Bang Bobby sosok yang asyik juga orangnya. Saking asyiknya ngobrol kami malah saling curhat,” tutur Viola kembali tersenyum.“Curhat? Curhat soal apa Bu?” Puspa makin penasaran.“Soal hubungan pribadi kami masing-masing, Bang Bobby juga ternyata senasib dengan aku yang saat ini bingung mencari tahu tentang orang yang dikasihi.” Ulas Viola.“Bang Bobby juga ditinggal kekasihnya dan saat ini tidak diketahui keberadaannya, begitu ya Bu?” tanya Viola.“Nggak gitu sih, dia tahu dengan keberadaan kekasihnya itu akan tetapi dalam beberapa bulan belakangan ini mereka tak pernah kontak. Setiap kali Bang Bobby hubungi kekasihnya itu nggak pernah mengan

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 229. Sama-sama Curhat

    “Yuk kita makan, mumpung masih hangat dan segar.” ajak Bobby, Viola menanggapinya dengan mengangguk diiringi senyum.“Nggak terasa udah 3 bulan lebih kita menjalin kerja sama, hotel ku sangat terbantu akan jasa dari perusahaan pariwisata mu itu. Dalam 3 bulan belakangan ini pengunjungnya meningkat,” kembali Bobby bicara di sela-sela makan malam mereka.“Hemmm, syukurlah kalau memang begitu Bang. Perusahaan kami juga diuntungkan dengan bertambahnya pelanggan dari hotel Bang Bobby itu,” ucap Viola kembali tersenyum.“Sebenarnya awal bulan yang lalu aku berencana untuk mengajakmu makan malam bareng, tapi karena kesibukan baru malam ini ada waktu dan kesempatan.” Ujar Bobby balas tersenyum.“Nggak apa-apa Bang, aku juga selalu sibuk kok bahkan tadi siang masih banyak berkas-berkas di kantor yang musti aku periksa dan tanda tangani.” Ulas Viola.“Wah, kenapa kamu nggak bilang? Kan kita bisa menundanya lain waktu acara makan malam bareng ini,” tanya Bobby.“Nggak apa-apa kok Bang, kerjaan y

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 228. Bobby Mengajak Viola Jalan

    Sabtu siang menjelang istirahat kerja, Viola datang ke ruangan Puspa. Hal itu tentu saja membuat Puspa terkejut karena memang tak biasanya begitu, setiap kali jika atasannya itu ada perlu selalu dia yang diminta datang ke ruangannya.“Bu Viola ternyata, saya kira tamu yang datang. Mari silahkan duduk Bu,” Puspa yang terkejut saat melihat atasannya yang membuka pintu ruangannya itu langsung berdiri menghampiri dan mempersilahkan duduk di kursi yang di sana tersedia pula sebuah meja yang biasa digunakan untuk melayani tamu.“Lagi sibuk dan masih banyak yang dikerjaan ya Bu Puspa?” tanya Viola.“Sudah tidak sesibuk tadi Bu hanya beberapa berkas saja yang belum selesai, ada yang perlu saya bantu sampai-sampai Bu Viola yang datang temui saya di ruangan ini?” jawab Puspa lalu balik bertanya.“Nggak terlalu penting sebenarnya dan sama sekali nggak ada kaitannya dengan pekerjaan kantor,” ulas Viola.“Lalu soal apa itu Bu?” Puspa penasaran.“Kemarin Bang Bobby nelpon ngajak aku makan malam bar

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 227. Diangkat Jadi Direktur

    “Entahlah Mi, aku sendiri sekarang juga bingung.” Jawab Anton.“Sebaiknya kamu tinggal saja di rumah ini, ngapain nyusahin Bramasta dan keluarganya di sana.” usul Bu Widya.“Ya, apa yang dikatakan Mami mu itu benar. Selain nyusahin Bram dan keluarganya, di sini kamu nanti bisa berfikir untuk merubah sifat mu yang baik sadar maupun nggak kamu sadari telah membuat mu jadi begini. Kamu dengar itu, Anton?!” tutur Pak Bakri.“Dengar Pi,” jawab Anton dengan posisi wajahnya masih tertunduk.“Om dan Tante, aku dan Fitria sama sekali nggak keberatan dan merasa disusahin jika Mas Anton tinggal di rumah kami.” ulas Bramasta.“Kalau pun kamu dan Fitria nggak merasa begitu, tapi jika Anton tinggal di sana dianya pasti akan sulit berubah. Di sini ada Tante dan Om mu yang akan selalu menasehati dia,” ujar Bu Widya.“Iya Bram, aku di sini aja bareng Mami dan Papi.” Ulas Anton.“Oh ya Bram, gimana kabarnya Fitria? Ngapain nggak sekalian kamu ajak ke sini?” tanya Bu Widya kali ini ditujukan pada Bramas

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status