Share

Hasrat yang menggebu

Laura menjuling mata dengan jengah. “Sembarangan!”

Tiba-tiba Devan beringsut mendekat, tangannya berayun menyentuh tepi bibir istrinya itu. Dimana ada saos menempel di sana. Laura ingin protes karena Devan telah berani bersikap lancang, tetapi entah mengapa bibirnya terbungkam tidak bisa bersuara. Tubuhnya pun membeku tidak ingin menghindar. Dia membiarkan jari jempol Devan mengusap tepi bibirnya. Bola mata mereka beradu tatapan. Degup di dalam dada tidak beraturan. Sampai akhirnya suara ketukan pintu dari luar menyadarkan keduanya. Laura tampak panik, Devan pun mengerti dengan kepanikan istrinya itu.

“Ayo sembunyi di sini.” Laura melambaikan tangannya, lalu menunjuk kolong meja. Bodohnya Devan menurut begitu saja. Dia berlari dan bersembunyi di bawah sana. Laura mulai duduk di kursi kebesarannya. “Masuk!”

Ketika melihat pemilik wajah dibalik pintu itu membuat aura wajah Laura tampak gelap seperti langit yang sedang mendung ditutupi oleh awan hitam. Orang tersebut melangkah masuk de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status