"Angel! Lu mau kemana? Buru-buru amat?" tanya Jihan sahabat Angel saat melihat Angel bergegas pulang padahal mereka hanya satu mata kuliah hari ini dan sekarang baru pukul 10 pagi.
"Nyokap dan Bokap gue pulang dari luar kota, gue udah kangen banget." kata Angel dengan nada bahagia."Cie yang Mama dan Papanya pulang. Jangan lupa bawain oleh oleh buat gue besok ya bestie!" kata Jihan yang diangguki dengan senyuman sumringah sambil berlari keluar oleh Angel.Dengan hati berbunga Angel berjalan setengha berlari kearah parkiran dimana mobilnya diparkirkan. Mama dan Papanya pulang juga setelah 6 bulan melakukan perjalanan bisnis."Semoga Mama dan Papa lumayan lama di rumah. Seeangaknya Aku dan Mama bisa ke salon bareng, berkebun bareng dan ngedrakor bareng dulu." kata Angel saat menstater mobilnya.Namun beberapa saat mobil dikemudikan senyum sumringah Angel hilang entah kemana. Dia memang sangat merindukan sang Mama dan Papa tapi nyalon, berkebun dan menonton drakor bersama itu hanya wacana dari tahun ketahun yang tidak pernah terwujud sama sekali.Terlahir dengan sendok perak dimulutnya memang sangat menyenangkan namun dia juga kekurangan kasih sayang disaat yang bersamaan. Sedari kecil terbiasa tinggal dengan pengasuh hingga besar malah menjadi lebih mandiri alias ngapa-ngapain sendiri."Ngak papa Angeline, Mama dan Papa sibuk memperjuangkan rupiah dan dolar agar hidupku lebih baik. Semua yang Mama dan Papa lakukan adalah demi aku!" kata Angel berusaha senyum walau matanya sudah berkaca-kaca.Setiba di Mansion megah kediaman mereka, Angel segera memberikan kunci mobilnya ke satpam kediaman orang tuanya."Assalamu'alaikum Mama! Papa!" teriak Angel tanpa lihat tempat."Walaikumussalam Non, jangan teriak-teriak Nyonya dan Tuam sedang rapat bersama beberapa pemegang saham perusahaan yang disini. Mereka rapat diruang tamu dalam." kata Bibi Sari yang menghampiri Angeline yang baru memasuki ruangan.Bibir Angeline mengerucut kesal, baru juga pulang orang tuanya sudah sibuk dengan bisnis.Tidak ingin ambil pusing gadis usia 20 tahun itu langsung masuk melalui ruangan samping dan sontak jantungnya berdetak bagaikan mau konser serta senyuman yang tidak mampu dia tahan saat melihat seseorang yang tengah menonton televisi tapi mata dan tangannya sibuk pada ponsel dan juga laptop yang berada didepannya.Perlahan dengan hati berbunga Angel berjalan mengendap-endap bagai maling lalu menutup mata sang pujaan hati."Coba tebak siapa?" tanya Angeline saat berhasil menutup mata Pria tampan yang membelakanginya tadi."Angel, Uncle tahu itu pasti kamu!" kata Dennis."Hmm Mas ganteng bisa aja, aku kangen deh!" kata Angel yang malah langsung melingkarkan tangannya dileher Dennis dan mengecup pipi mulus Dennis yang memang tidak memiliki brewok.Dennis Li, Pemuda usia 36 tahun yang masih betah melajang dan menganggap saham serta semua sumber keuangannya bagaikan kekasih dan Istri tercinta yang tidak boleh pepas darinya. Sudah banyak gadis baik yang eropa, asia bahkan timur tengah yang dijodohkan oleh orang tuanya dengannya berakhir dengan mundur teratur.Judes, to the point, tidka bisa basa-basi dan selalu menolak untuk berkencan dengan 1001 alasan menjadi alasan utama kenapa Pria itu masih melajang diusia yang sudah tidak lagi muda."Uncle, bukan Mas! Kalau kamu malas Uncle akan ngalah boleh kok kalau kamu mau panggil Om!" kata Dennis pasrah.Hal itu malah membuat Angel bertingkah semakin jadi. Gadis cantik itu tertawa dan beralih kedepan dan malah memilih duduk dipangkuan Dennis yang membuat Dennis menegang karena kaget.Eittss ini bukan kali pertama Anak dari rekan bisnis yang sudah seperti saudara baginya sejak dia mulai mengenal dunia bisnis ini bertingkah manja padanya. Karena Angel dan Dennis sudah kenal sejak Angel berusia 3 tahun yang berarti pada masa itu Dennis berusia 19 tahun."Cantik jangan kayak gini ya! Uncle mu yang ganteng ini masih belum siap bonyok dibogem mentah Papa kamu karena main pangku- pangkuan sama Uncle begini." kata Dennis pada Angel."Mas..." kata Angel yang menghilangkan tawanya dan malah memegang dagu Dennis yang kata orang sangat kaku dan dingin pada semua wanita tapi itu tidak berlaku pada Angel."Aku seriusan, Aku ngak mau Mas jadi Uncle aku yapi jadi Suami aku. Aku berani bilang sama Mama dan Papa kalau Aku suka dan cinta sama Mas Dennis. Aku ngak mau menunda dan menahan lagi, terlebih GrandMa dan Grandpa sudah sangat sering menjodohkan Auncle dengan para gadis yang selalu membuat posisiku terancam. Aku serius mengenai pernyataan cintaku satu bulan yang lalu, jangan menghilang lagi." kata Angel dengan mata berkaca kaca dan mendekatkan wajahnya pada Dennis namun Dennis mengalihkan wajahnya hingga bibir Angel berlabih dipipi Dennis.Bertepatan dengan itu air mata Angel jatuh setetes dan menempel dipipi Dennis gadis cantik yang sudah seperti Adik dan keponakan bagi Dennis itu memeluk erat tubuh atletis Dennis dan menangis disana."Sayang, kita tidak akan bisa menjalin hubungan asmara seperti itu. Aku adalah sahabat baik Papamu yang sudah dianggapnya bagaikan Adik Kandungnya sendiri bagaimana mungkin hubungan kita bisa menjadi sebuah kata mungkin?" tanya Dennis pelan seraya mengusap rambut panjang Angel yang bergelombang."Kenapa tidak mungkin? Mas Dennis bukan Adik Kandung Papa, Mas Dennis dekat dengan Papa karena pekerjaan dan juga Granpa Li lalu mengapa pernikahan diantara kitansebuah ketidak mungkinan? Apa aku kurang cantik?" tanya Angel yang membuat Dennis tersenyum lembut dan menggeleng."Tentu saja bukan karena kurang cantik, kamu snagat cantik sayang. Tapi kamu masih terlalu muda untuk mengerti makna dari sebuah pernikahan. Dalam pernikahan tidak cukup hanya cinta, tapi ada tanggung jawab dan juga komitment didalamnya. Uncle ini sudah tua, bahkan hanya beda 4 tahun dari Papa kamu yang menikah muda dengan Mama kamu. Jadi belajarlah yang baik dan jadi keponakan Uncle yang manis," kata Dennis penuh nasehat walau sebenarnya apa yang dikatakan sangat berbeda dengan yang ada dihatinya."Angel, kamu itu sudah Dewasa Nak jangan suka minta pangku sama Uncle Dennis begitu! Sebentar lagi Uncle akan menikah karena Grandma dan Grandpa Li sudah menentukan tanggal baik pernikahan untuk Uncle Dennis." perkataan Abraham sontak membuat tangis Angel berhenti.Tubuh Angel terasa kaku, hatinya ikut merasa pilu dan dadanya terasa sesak. Angel mengangkat kepalanya dan memandang wajah tampan keturunan asli Chinese itu dengan pandangan sendu dan berkaca-kaca.Dennis juga tidak tahu harus berkata apa, pernikahan itu memang perjodohan tapi Mommy dan Daddynya sudah tidak mau menerima penolakan apapun dari Dennis karena Dennis hanyalah Anak semata wayang yang mereka miliki."Apa itu benar?" tanya Angeline dengan air mata yang tidak mampu dia tahan lagi.Dennis tidak menjawab karena hatinya terasa sesak saat melihat air mata Angeline, tapi anggukan dari Dennis berhasil membuat Angel beranjak dari pangkuan pria tampan itu dan berlari ke arah tangga untuk memasuki kamarnya tanpa menyapa sang Papa terlebih dahulu."Aku jadi khawatir jika kau dan Istrimu nanti pasti akan bertengkar terus jika melihat seberapa dekat kau dengan Angel." kata Abraham yang merasa sedikit cemas sedangkan Dennis hanya menghela nafas panjang.Pagi ini Dennis pergi menjalani hari-harinya seperti biasa. Masih berbalut dengan bathrobe putih dan sedang menggosokkan handuk kecil ke rambutnya Angel datang dari belakang dan memeluk Dennis erat. Angel mencium wangi tubuh Dennis dan menghirupnya dalam hingga membuat sesuatu dalam diri Dennis sedikit meradang di pagi hari yang jika Dennis tidak menghentikannya maka akan menjadi cerita panas yang panjang dipagi hari."Ada apa Sayang? Apa kamu butuh sesuatu?" tanya Dennis berbalik dan mengelus rambut sang Istri dengan penuh kasih sayang."Mas aku ikut kamu ke kantor hari ini boleh?" tanya Angel yang sukses membuat Dennis merasa tidak enak hati. Bukan apa- apa, hari ini Dennis punya banyak sekali jadwal meeting dan rapat. Tidak menuntut kemungkinan waktunya hanya akan habis bekerja tanpa bisa memperdulikan wanita terkasihnya."Sayang... Hari ini Mas punya jadwal yang sangat padat. Mas khawatir jika nantinya kamu akan merasa bosan dan capek," tolak Dennis secara halus.Mendapat penolaka
Memutuskan cuti kuliah karena tengah hamil dan juga dilarang oleh Mama dan Papanya untuk kuliah dulu sebelum dia melahirkan.Sekarang Angel punya hobi baru, yaitu melakukan daily vlog sehari hari yang dibagikannya melalui kanal youtubenya.Demi menjaga frivasinya agar tetap aman, Angel memutuskan hanya menampilkan video animasi ataupun hanya menampakan tangannya saja.Saat ini Angel tengah merekam aksinya membuat Rendang daging dan juga membuat bolu pandan. Ya salah satu aktivitas yang disenangi Angel sejak membuat Vlog adalah memasak."Sayang kamu masak apa?" tanya Dennis yang datang memeluk tubuh mungil Angel dari belakang."Masak rendang daging dan Bolu pandan. Mama dan Papa jadi pulang malam ini kan Mas?" tanya Angel pada Dennis."Iya Sayang... Kalau kata Papa, seharusnya mereka sudah naik pesawat. kamu ngak usah repot repot memasak, lagi pula ada Bibi yang masak." kata Dennis pada Angel."Aku lagi seneng aja masak sekarang Mas, terlebih ternyata masak itu ngak sesulit yang aku ba
Pagi ini Dennis merasakan hatinya meletup letup layak kembang api pada tahun baru, indah dan semarak penuh warna. Tahu kenapa? Angel saat ini sedang bersandar didada bidang Dennis dengan mata tertuju pada layar tv dan juga tangannya sibuk mencomot potongan buah dan juga menyuapi Dennis potongan buah yang ada ditangannya."Yang... Kamu pergi ketempat Mama dan Papa kamu ngak sore nanti?" tanya Dennis seraya membelai rambut panjang Angel."Malas Mas, lagian Mama dan Papa jarang di rumah. Kemarin Mama telepon katanya mau bisnis ke Jepang sang Papa. Hmmmm, semakin aku tinggal sama kamu kayaknya Mama dan Papa udah ngak sayang aku lagi deh. Masa aku dibuang gitu aja sama kamu? Memang aku apaan?" tanya Angel dengan wajah menyernyit dan mulutnya yang naik ke atas karena kesal."Sayang! Ngak boleh ngomong gitu! Ngak ada yang negebuang kamu! Kamu itu Istri aku, sekarang juga lagi hamil muda jadi yang paling tepat memang Aku yang jagain kamu Sayang." kata Dennis pada Angel."Apa jagain? Hello! Ma
"Lu ngomong kayak gitu karena memang hati lu kayak SCTV satu untu semua!" kata Dennis yang malah mendapat hadiah lemparan kulit kuaci yang dimakan oleh William sambil tertawa. "Lu sendiri ngak ngerasain jadi gue Bro! Coba sesekali Lu tuker posisi sama gue! Ketemu banyak gadis sexy dan Lu ngak perlu ngerayu mereka tapi mereka menyerahkan diri dengan mudahnya sama Lu? Siapa yang sanggup nolak? Gue masih normal kali, Hahahahaha."kata William yang kembali tertawa. "BTW, gue dengar dengar dari temen temen, Istrilu Anak dari Abraham kan ya?" tanya William dan Dennis hanya bisa menganggukkan kepalanya saja. "Iya, dia Angeline Morris Anak semata wayang Abraham dan Lily." kata Dennis yang masih sibuk dengan pekerjaannya. "Wah akhirnya cintanya si Bocil ngak bertepuk sebelah tangan. Gimana bisa jadinya berdua? Bukannya Abraham dan Lily sangat tidak menyetujui hubungan kalian? Kenapa tiba tiba nikah dadakan? Angel ngak lagi hamil diluar nikahkan?" tanya William penuh selidik. Wajah Dennis la
Pagi itu semuanya tampak normal, ya Angel sudah tidak memakai infus lagi. Dennis juga memilih cuti kerja hari ini untuk bertemu dengan guru ngajinya dan juga Angel ingin ikut berguru.Saat ini Angel tengah berbaring di gazebo samping kolam renang dengan segelas susu hangat dan potongan buah segar. Angel hanya berdua dengan Dennis di rumah selebihnya hanya tinggal pelayan rumah sedangkan Mama dan Papa mertuanya melakukan perjalanan bisnis ke Jepang dan berangkat pagi tadi."Sayang! Kamu mau makan apa biar aku minta Bibi untuk buatkan," kata Dennis yang menghampiri sang Istri yang tengah beristirahat di gazebo."Aku belum mau makan makanan berat Mas, aku mau makan buah aja dulu. Ini juga belum habis," kata Angel menunjukkan segelas susu ditangannya."Baiklah, kalau kamu butuh apapun Mas ada diruang kerja ya!" kata Dennis dan segera beranjak dari sana.Namun sebelum sempat berjarak langkahnya terhenti karena perkataan Angel."Mas, jangan kerja lagi hari ini. Kamu memutuskan libur untuk m
Dengan cepat Dennis menggendong Angel dan membaringkan Istrinya di ranjang mereka. Angel tampak sangat lemas dan tidak berdaya."Mau Mas buatkan sesuatu? Mungkin teh hangat atau cokelat hangat jika memang tidak ingin minum susu putih dulu?" tanya Dennis pada Angel.Angel mengerjabkan matanya sebentar sebelum kembali memejamkan matanya."Bantu aku duduk Mas, aku akan minum susu yang dibuatkan oleh Mama saja. Lagi pula rasa mual ini membuatku tidak berniat meminum minuman apapun." kata Angel membuat Dennis menatap sendu Istri yang baru sah dia miliki seutuhnya pagi ini."Jika kamu tidak mau makan bagaimana dengan Bayi kita Sayang?" tanya Dennis lembut."Karena itu aku ingin meminum susu dulu Mas, oh iya bisakah tolong bantu aku untuk melihat apakah di dalam tas ranselku ada obat untuk mengurangi mual? Seingatku aku menaruhnya disana tadi sebelum kesini." kata Angel yang membuat Dennis segera melihatnya.Saat Dennis melihat isi tas Angel membuat Dennis sedikit terdiam, ya saat mengalin i