Suamiku Sahabat Ayahku

Suamiku Sahabat Ayahku

last updateLast Updated : 2023-10-06
By:  Tindek-ShiOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
18Chapters
1.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Sering melihat Uncle Dennis datang ke rumah dan belajar banyak hal membuat Angel Morris merasakan perasaan yang tidak biasa pada Anak didik sang Papa sekaligus sahabat baik sang Papa. Dennis selalu bersikap kaku dan dingin kepada semua wanita diluar sana kecuali pada Angel mungkin karena Angel adalah Anak dari Abraham Morris yanh sudah seperti kakak sekaligus guru baginya dalam dunia bisnis. Dennis yang berusia 30 tahun dan didesak menikah oleh sang Mama namun selalu gagal disetiap kencan buta yang dia lakukan. Angel yang kala itu berusia 20 tahun mengetahui jika Uncle tercintanya didesak menikah membuatnya tidak tenang dan berusaha mendapatkan hati Dennis dengan berbagai cara. Akankah ada akhir bahagia untuk Angel? Akankah Angel bisa memenangkan hati Dennis yang selama ini hanya memperlakukannya baik karena menganggap Angel sebagai anak dari guru sekaligus sahabat baiknya yaitu Abraham Morris.

View More

Chapter 1

1. Kabar Pernikahan Uncle Dennis

"Angel! Lu mau kemana? Buru-buru amat?" tanya Jihan sahabat Angel saat melihat Angel bergegas pulang padahal mereka hanya satu mata kuliah hari ini dan sekarang baru pukul 10 pagi.

"Nyokap dan Bokap gue pulang dari luar kota, gue udah kangen banget." kata Angel dengan nada bahagia.

"Cie yang Mama dan Papanya pulang. Jangan lupa bawain oleh oleh buat gue besok ya bestie!" kata Jihan yang diangguki dengan senyuman sumringah sambil berlari keluar oleh Angel.

Dengan hati berbunga Angel berjalan setengha berlari kearah parkiran dimana mobilnya diparkirkan. Mama dan Papanya pulang juga setelah 6 bulan melakukan perjalanan bisnis.

"Semoga Mama dan Papa lumayan lama di rumah. Seeangaknya Aku dan Mama bisa ke salon bareng, berkebun bareng dan ngedrakor bareng dulu." kata Angel saat menstater mobilnya.

Namun beberapa saat mobil dikemudikan senyum sumringah Angel hilang entah kemana. Dia memang sangat merindukan sang Mama dan Papa tapi nyalon, berkebun dan menonton drakor bersama itu hanya wacana dari tahun ketahun yang tidak pernah terwujud sama sekali.

Terlahir dengan sendok perak dimulutnya memang sangat menyenangkan namun dia juga kekurangan kasih sayang disaat yang bersamaan. Sedari kecil terbiasa tinggal dengan pengasuh hingga besar malah menjadi lebih mandiri alias ngapa-ngapain sendiri.

"Ngak papa Angeline, Mama dan Papa sibuk memperjuangkan rupiah dan dolar agar hidupku lebih baik. Semua yang Mama dan Papa lakukan adalah demi aku!" kata Angel berusaha senyum walau matanya sudah berkaca-kaca.

Setiba di Mansion megah kediaman mereka, Angel segera memberikan kunci mobilnya ke satpam kediaman orang tuanya.

"Assalamu'alaikum Mama! Papa!" teriak Angel tanpa lihat tempat.

"Walaikumussalam Non, jangan teriak-teriak Nyonya dan Tuam sedang rapat bersama beberapa pemegang saham perusahaan yang disini. Mereka rapat diruang tamu dalam." kata Bibi Sari yang menghampiri Angeline yang baru memasuki ruangan.

Bibir Angeline mengerucut kesal, baru juga pulang orang tuanya sudah sibuk dengan bisnis.

Tidak ingin ambil pusing gadis usia 20 tahun itu langsung masuk melalui ruangan samping dan sontak jantungnya berdetak bagaikan mau konser serta senyuman yang tidak mampu dia tahan saat melihat seseorang yang tengah menonton televisi tapi mata dan tangannya sibuk pada ponsel dan juga laptop yang berada didepannya.

Perlahan dengan hati berbunga Angel berjalan mengendap-endap bagai maling lalu menutup mata sang pujaan hati.

"Coba tebak siapa?" tanya Angeline saat berhasil menutup mata Pria tampan yang membelakanginya tadi.

"Angel, Uncle tahu itu pasti kamu!" kata Dennis.

"Hmm Mas ganteng bisa aja, aku kangen deh!" kata Angel yang malah langsung melingkarkan tangannya dileher Dennis dan mengecup pipi mulus Dennis yang memang tidak memiliki brewok.

Dennis Li, Pemuda usia 36 tahun yang masih betah melajang dan menganggap saham serta semua sumber keuangannya bagaikan kekasih dan Istri tercinta yang tidak boleh pepas darinya. Sudah banyak gadis baik yang eropa, asia bahkan timur tengah yang dijodohkan oleh orang tuanya dengannya berakhir dengan mundur teratur.

Judes, to the point, tidka bisa basa-basi dan selalu menolak untuk berkencan dengan 1001 alasan menjadi alasan utama kenapa Pria itu masih melajang diusia yang sudah tidak lagi muda.

"Uncle, bukan Mas! Kalau kamu malas Uncle akan ngalah boleh kok kalau kamu mau panggil Om!" kata Dennis pasrah.

Hal itu malah membuat Angel bertingkah semakin jadi. Gadis cantik itu tertawa dan beralih kedepan dan malah memilih duduk dipangkuan Dennis yang membuat Dennis menegang karena kaget.

Eittss ini bukan kali pertama Anak dari rekan bisnis yang sudah seperti saudara baginya sejak dia mulai mengenal dunia bisnis ini bertingkah manja padanya. Karena Angel dan Dennis sudah kenal sejak Angel berusia 3 tahun yang berarti pada masa itu Dennis berusia 19 tahun.

"Cantik jangan kayak gini ya! Uncle mu yang ganteng ini masih belum siap bonyok dibogem mentah Papa kamu karena main pangku- pangkuan sama Uncle begini." kata Dennis pada Angel.

"Mas..." kata Angel yang menghilangkan tawanya dan malah memegang dagu Dennis yang kata orang sangat kaku dan dingin pada semua wanita tapi itu tidak berlaku pada Angel.

"Aku seriusan, Aku ngak mau Mas jadi Uncle aku yapi jadi Suami aku. Aku berani bilang sama Mama dan Papa kalau Aku suka dan cinta sama Mas Dennis. Aku ngak mau menunda dan menahan lagi, terlebih GrandMa dan Grandpa sudah sangat sering menjodohkan Auncle dengan para gadis yang selalu membuat posisiku terancam. Aku serius mengenai pernyataan cintaku satu bulan yang lalu, jangan menghilang lagi." kata Angel dengan mata berkaca kaca dan mendekatkan wajahnya pada Dennis namun Dennis mengalihkan wajahnya hingga bibir Angel berlabih dipipi Dennis.

Bertepatan dengan itu air mata Angel jatuh setetes dan menempel dipipi Dennis gadis cantik yang sudah seperti Adik dan keponakan bagi Dennis itu memeluk erat tubuh atletis Dennis dan menangis disana.

"Sayang, kita tidak akan bisa menjalin hubungan asmara seperti itu. Aku adalah sahabat baik Papamu yang sudah dianggapnya bagaikan Adik Kandungnya sendiri bagaimana mungkin hubungan kita bisa menjadi sebuah kata mungkin?" tanya Dennis pelan seraya mengusap rambut panjang Angel yang bergelombang.

"Kenapa tidak mungkin? Mas Dennis bukan Adik Kandung Papa, Mas Dennis dekat dengan Papa karena pekerjaan dan juga Granpa Li lalu mengapa pernikahan diantara kitansebuah ketidak mungkinan? Apa aku kurang cantik?" tanya Angel yang membuat Dennis tersenyum lembut dan menggeleng.

"Tentu saja bukan karena kurang cantik, kamu snagat cantik sayang. Tapi kamu masih terlalu muda untuk mengerti makna dari sebuah pernikahan. Dalam pernikahan tidak cukup hanya cinta, tapi ada tanggung jawab dan juga komitment didalamnya. Uncle ini sudah tua, bahkan hanya beda 4 tahun dari Papa kamu yang menikah muda dengan Mama kamu. Jadi belajarlah yang baik dan jadi keponakan Uncle yang manis," kata Dennis penuh nasehat walau sebenarnya apa yang dikatakan sangat berbeda dengan yang ada dihatinya.

"Angel, kamu itu sudah Dewasa Nak jangan suka minta pangku sama Uncle Dennis begitu! Sebentar lagi Uncle akan menikah karena Grandma dan Grandpa Li sudah menentukan tanggal baik pernikahan untuk Uncle Dennis." perkataan Abraham sontak membuat tangis Angel berhenti.

Tubuh Angel terasa kaku, hatinya ikut merasa pilu dan dadanya terasa sesak. Angel mengangkat kepalanya dan memandang wajah tampan keturunan asli Chinese itu dengan pandangan sendu dan berkaca-kaca.

Dennis juga tidak tahu harus berkata apa, pernikahan itu memang perjodohan tapi Mommy dan Daddynya sudah tidak mau menerima penolakan apapun dari Dennis karena Dennis hanyalah Anak semata wayang yang mereka miliki.

"Apa itu benar?" tanya Angeline dengan air mata yang tidak mampu dia tahan lagi.

Dennis tidak menjawab karena hatinya terasa sesak saat melihat air mata Angeline, tapi anggukan dari Dennis berhasil membuat Angel beranjak dari pangkuan pria tampan itu dan berlari ke arah tangga untuk memasuki kamarnya tanpa menyapa sang Papa terlebih dahulu.

"Aku jadi khawatir jika kau dan Istrimu nanti pasti akan bertengkar terus jika melihat seberapa dekat kau dengan Angel." kata Abraham yang merasa sedikit cemas sedangkan Dennis hanya menghela nafas panjang.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
18 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status