Sunshine In The Rain

Sunshine In The Rain

By:  Vey Caelia. R  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
6Chapters
976views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"If you're in the middle of the storm, just believe me, you can find Sunshine In The Rain. " ______ One of the best creatures from many beautiful people in America. Beautiful, talented, famous with glory and fancy things surrounding her. What a perfect life! Semua orang cemburu dengan semua yang dimilikinya. Arthemis Jasinda Adelaide adalah definisi sempurna yang lengkap. Semua orang menginginkan menjadi dirinya. Namun, apa yang dilihat sempurna dari permukaan tidaklah sesempurna kenyataan yang dirasakan seorang aktris papan atas seperti dirinya. Kepercayaan Arthemis seketika kandas saat harapannya pada cinta sejati terpatahkan oleh perselingkuhan. Dari pengalaman cinta pertamanya yang gagal, Arthemis mulai meragu untuk memberikan kepercayaannya pada seorang pria dan mempertanyakan apa arti cinta itu sendiri. Di tengah kekacauan hidupnya, Arthemis tidak dapat berharap apa pun, bahkan kepada Jeremy—sahabatnya—Yang menyimpan perasaan untuknya. Namun, seorang pria datang di tengah-tengahnya. Meyakinkan dirinya dan membangun kembali harapannya. Arthemis bertanya-tanya, haruskah ia kembali mempercayai harapan yang telah menghancurkannya? Or… She left it behind and never look back again?

View More
Sunshine In The Rain Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Zara Sun
semangat Vey!!!!!!!!!!!
2021-10-02 02:45:14
1
6 Chapters
PART 1 - The Hope
“I know, maybe I'm just a sinner. But i hope God heard me just this once.”   _________   Suara elektrokardiograf berbunyi dengan konstan di tengah ruangan putih yang hening. Alat-alat penunjang kehidupan terpasang di sekitar tubuh seseorang yang terbaring dengan tenang di atas brankar rumah sakit yang lengang.  Sudah hampir setengah tahun lamanya orang itu terbaring. Wajah dengan pipi tirus itu terlihat pucat dengan matanya yang cekung. Beberapa bekas luka terlihat di beberapa bagian tubuhnya.  Jam di dinding menunjukkan pukul setengah dua belas malam lewat tiga puluh menit.  Kenop pintu ruangan itu berputar dan terbuka. Seorang dokter masuk ke dalam ruangan, mengecek keadaan orang itu sebelum menatapnya lama. Tidak ada yang dapat terbaca dari ekspresi wajahnya yang datar.  Dokter itu hanya menghela napas pelan dan beranjak keluar dari ruangan.  Belum ada tanda-tan
Read more
PART 2 - Traitor
“We're all the sinner, we're all make the mistakes . But, we just human being who can choose to not do the same stupid again.” __________   Netra coklat dengan bulu mata lentik itu menatap infus yang menetes. Mata wanita itu masih terlihat sayu. Arthemis mengalihkan atensinya pada keadaan sekitar kamar yang luas.  Sudah beberapa hari sejak dirinya terbangun. Arthemis masih merasa lemas. Ia hanya bisa bangun dan bersandar di tempat tidur untuk makan. Lama Arthemis menatap pintu kamarnya, ia sedang menunggu seseorang. Berharap, orang yang Arthemis pikirkan itu datang menemuinya setelah ia terbangun.  Merasa lama menunggu, Arthemis akhirnya hanya bisa mengehela napas panjang. Di ruangan itu hanya ada dirinya sendirian. Adiknya —Aphrodite—yang masih menjadi mahasiswi tahun ketiga di FIT akan menemaninya setelah pulang. Orang tuanya bekerja, sahabatnya—Jeremy—pun bekerja. Hanya ada maid yang tadi ia suruh pergi dan
Read more
PART 3 - The Aftertaste
“People come and go in our life. In the end, life is basically about the meeting and one step closer to farewell.” ________   Arthemis menatap kosong hamparan rumput taman rumah sakit. Berita tentang mengenai dirinya yang sudah terbangun dari koma telah tersebar. Semua penggemar Arthemis menantikan dirinya kembali ke dunia hiburan. Tetapi, Arthemis tidak bersemangat akan hal itu. Seharusnya ia senang seperti biasanya.  Namun, kejadian beberapa waktu yang lalu memang tidak bisa diabaikan dan dilupakan begitu saja. Kejadian yang menimpanya belakangan ini membuat Arthemis begitu terguncang. Arthemis ingin rehat sejenak meskipun ia sangat ingin bermain peran kembali.  Netra coklat wanita itu menatap kedua kakinya yang tergantung di atas ayunan taman rumah sakit. Dada Arthemis kembali terasa terhimpit ketika mengingat kakinya pernah mengalami cidera serius karena kecalakaan di olimpiade pole dance.  Kec
Read more
PART 4 - Little Closer
“Every day, life is just a scene from the past that keeps repeating itself like a tape. ” ________   "Di luar dugaan, keadaanmu lebih cepat pulih dari perkiraan sebelumnya. Mungkin lusa atau lebih cepat besok kau sudah boleh pulang, Arthemis," ucap Dimitri usai memeriksa wanita itu. Di ruangan itu hanya ada Arthemis sendirian dengan dua orang penjaga yang senantiasa berdiri di depan pintu—dan jangan lupakan beberapa orang yang juga berjaga di beberapa titik rumah sakit. Arthemis tidak mungkin membebani orang tua, Aphrodite atau Jeremy dengan menghambat aktivitas keseharian mereka demi menemaninya, ditambah mereka juga harus mengurus kelanjutan kasus tabrak-larinya.  Arthemis hanya mengukir senyum. Wanita itu sudah sangat bosan di rumah sakit. Luka-lukanya juga sudah sembuh total. Arthemis bisa segera beraktivitas normal.  Namun, wanita itu hanya bisa mengehela napas panjang. Semua ini belum usai.  Melihat p
Read more
PART 5 - Decision
“We will never be the same again until someone you trust breaks the glass and make it to the pieces.” _______   Ruangan Arthemis kali ini terlihat ramai. Selain para maid, Jeremy dan Aphrodite, Mom dan daddy-nya datang untuk menjemputnya sekaligus memberikan kabar berita untuk Arthemis. Hari ini Arthemis diperbolehkan untuk pulang.  "Sidang selanjutnya akan dilaksanakan beberapa hari lagi. Kau yakin untuk datang, honey?" tanya Christine. Raut wajahnya terlihat khawatir.  "It's okay, Mom. Aku sudah pulih. Kesaksianku penting di persidangan," ucap Arthemis. "Di sidang sebelumnya, alibi dari pihak tersangka cukup kuat untuk membantah tuduhanmu. Bukti CCTV di mana Candice berada di hari dan di tempat kejadian kecelakaanmu tidak ada. Wanita itu berada di penthouse-nya saat itu. Polisi sudah mengecek kebenarannya. Dan benar, wanita itu berkata jujur," papar Dareen.
Read more
PART 6 - Beginning
“Actually, this beautiful world is full of shit. _________   Sepanjang perjalanan, pandangan Arthemis menatap ke arah luar jendela mobil. Netranya mengarah pada lautan manusia yang berada di pinggir trotoar Kota New York, dan kendaraan yang melintas di sekitar jalanan yang padat—Mereka semua menuju kediaman Dareen dam Christine yang berada di Philadelphia. Kepalanya ia topangkan pada siku kirinya di pinggir pintu mobil. Di sampingnya ada Aphrodite, dan di bangku depannya ada seorang supir, lalu Jeremy di bangku penumpang.  Pikirannya saat ini tertuju pada Dimitri. Dokter yang ia lihat pertama kali saat membuka matanya ketika terbangun dari koma. Yang ia lihat saat itu hanya kedua manik hijau emerald milik Dimitri dan kacamatanya.  Arthemis memikirkan bagaimana pria itu memeriksanya, dan bagaimana saat pria itu memeluknya untuk pertama kali di bawah langit sore yang diguyur hujan. Arthemis hanya bertanya-tanya; apaka
Read more
DMCA.com Protection Status