Share

9. OTW SEOUL

Penulis: Herofah
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-04 13:29:19

Sudah menjadi hal biasa bagi seorang Gaby di kala dirinya selalu menjadi pusat perhatian di tempat umum.

Tubuhnya yang langsing, tinggi semampai, berkaki jenjang dengan kulit seputih salju.

Rambut indah panjang bergelombang yang seringkali dia biarkan tergerai bebas, terayun-ayun angin dan menebarkan aroma semerbak wewangian bunga. Rambut yang seringkali bergonta-ganti warna mengikuti alur mode kekinian itu terawat dan selalu terpoles hair mist merk ternama. Membuatnya selalu tampak segar dan glowing.

Sampai pada titik utama dari apa yang dimiliki seorang Gabriella alias Gaby, yakni wajahnya yang cantik jelita.

Wanita berumur 25 tahun itu memiliki bentuk wajah Diamond dengan dagu lancip dan tulang pipi yang tinggi. Bibirnya yang tebal sexy menggoda, indah dipandang mata, hidung mancung, di tambah lagi dengan bentuk bola matanya yang bulat dan besar terhias bulu mata palsu yang lentik.

Jika disimpulkan, secara keseluruhan, Gaby tak ada bedanya dengan boneka barbie hidup.

Dengan penuh percaya diri, Gaby melangkah memasuki bandara. Gayanya berjalan bak model ternama yang sedang tampil di atas catwalk.

Pesonanya langsung menghipnotis berpasang-pasang mata manusia di sekitarnya, khususnya kaum lelaki.

Gaby hanya menyunggingkan senyum tipis saat dilihatnya seorang lelaki tua sampai menabrak dinding di kala berpapasan dengannya di dalam minimarket Bandara.

Gaby yang saat itu hendak membeli sesuatu sebelum dirinya terbang.

Untuk itulah dia mampir di minimarket sebentar.

Gaby berjalan ke arah etalase yang menyediakan beraneka macam permen. Gaby hanya perlu waspada, takut-takut dirinya nanti mabuk di pesawat.

Seperti yang sudah-sudah.

Gaby kerap mengalami jet-lag.

Dan menghisap permen kala di pesawat mampu mengurangi intensitas mualnya.

Setelah mengambil permen rasa ginseng favoritnya, Gaby beranjak ke kasir untuk membayar.

Dia hendak mengantri di belakang seorang perempuan yang sedang melakukan transaksi di kasir.

Gaby baru saja berhenti dari langkahnya ketika tiba-tiba wanita di depannya itu berbalik dengan cepat. Dari gelagatnya dia tampak seperti sedang terburu-buru.

Secup es krim di tangan si wanita itu tumpah mengotori pakaian Gaby.

"Ya ampun, maaf-maaf. Gue nggak sengaja. Gue buru-buru," katanya pada Gaby. Dia sempat menyodorkan tissue pada Gaby, tapi niat baiknya tak mendapat sambutan.

"Lo buta ya? Kotorkan baju gue!" Sentak Gaby dengan wajah merah padam. Dia membersihkan es krim yang menempel di pakaiannya dengan tangan.

"Ya gue minta maaf. Gue pikir tadi nggak ada orang di belakang," kata wanita itu lagi.

Seorang wanita yang tak kalah cantik dengan Gaby.

Bedanya, jika tubuh Gaby langsing, maka bentuk tubuh wanita ini sintal, padat dan sedikit lebih berisi.

Kulitnya pun tidak seputih kulit Gaby, namun hal itu justru menjadi nilai ples tersendiri baginya, karena banyak yang menilainya seksi meskipun dia tak mengenakan pakaian seminim pakaian Gaby.

"Nggak ada orang-nggak ada orang gimana? Udah tau ini tempat umum! Lo pikir ini kuburan nggak ada orang? Stupid!" maki Gaby lagi.

Wanita itu terlihat tidak terima.

Dia berkacak pinggang di depan Gaby.

"Heh, gue udah minta maaf, kok lo malah nyolot sih?" bentaknya balik.

"Ya jelaslah nyolot, baju gue jadi kotor begini gara-gara lo! Baju mahal nih!" balas Gaby yang masih tidak terima.

Percekcokan itu mulai menarik perhatian khalayak umum yang berlalu lalang di minimarket Bandara.

Seorang lelaki paruh baya datang menghampiri mereka.

"Loh, Gaby? Kamu sedang apa di sini?" tanya lelaki itu. Dia berdiri di sisi perempuan yang tadi menabrak Gaby.

"Om Freddy?" pekik Gaby tak percaya. Wanita berparas manis itu tampak bingung melihat keberadaan Freddy Santiago dihadapannya.

Yap, Freddy Santiago adalah paman Gaby dari keturunan keluarga Ibunya.

Dia adalah anak tertua dari silsilah keluarga besar Almarhumah sang Ibunda.

Dan setahu Gaby, Freddy mestinya mendekam di dalam penjara setelah pabrik pembuatan ganja yang dia miliki digerebek pihak kepolisian.

Bukankah persidangan kasus Om Freddy masih berlanjut? Kok bisa-bisanya dia bebas berkeliaran begini?

Gaby benar-benar tak habis pikir.

Selama ini Gaby memang tidak terlalu dekat dengan keluarga Ibunya, terlebih Freddy. Sebab, sejauh yang diketahui Gaby, Freddy itu berbahaya.

Itulah mengapa pihak keluarga banyak yang menyarankannya untuk menjaga jarak dengan keluarga ibunya yang lain terlebih dengan Freddy.

"Bukankah kamu baru saja menikah?" ucap Freddy lagi. "Selamat ya," Freddy mengajak Gaby bersalaman.

Gaby mengulurkan tangannya meski ragu. "Iya, terima kasih Om," katanya setengah sungkan.

"Seandainya saja kamu mengundang Om, Om pasti akan dengan sangat senang hati datang," ucap Freddy dengan nada menyindir.

Gaby hanya membalasnya dengan senyuman tipis tanpa berniat untuk menjawab.

Percekcokan yang sempat terjadi antara Gaby dengan wanita tadi pun terhenti setelah kedatangan Freddy di tengah-tengah mereka.

"Oh ya, Gaby, kenalkan ini Mirella, dia kekasih Om," ucap Freddy lagi.

Oh, jadi nama cewek sialan ini, Mirella! Gue yakin dia pasti cuma manfaatin Om Freddy demi uang! Dan itu artinya, dia sama aja kayak pelacur... Cih...

Pikir Gaby dalam hati.

Dia menatap remeh ke arah Mirella.

Setelah perkenalan singkat antara Gaby dengan Mirella, Freddy sempat mengajak Gaby untuk minum kopi bersama, tapi sayangnya Gaby menolak.

"Maaf Om, Gaby udah di tunggu sama suami Gaby, kita mau ke Maldives," ucap Gaby saat itu.

Freddy hanya manggut-manggut sambil menyunggingkan sebuah senyuman sarat makna.

"Selamat bersenang-senang," katanya sebelum lelaki itu pergi bersama kekasihnya itu.

Kekasih yang bahkan lebih pantas menjadi anaknya.

Miris sekali!

*****

"Maaf Mba, perjalanan ke Maldives hari ini ditunda sampai besok, sebab ada kerusakan pesawat secara tiba-tiba. Kami sudah menghubungi semua pihak terkait atas kejadian ini, untuk perjalanan atas nama Bapak Gibran, sudah dibatalkan oleh beliau saat tadi pagi pihak kami mengkonfirmasi adanya rencana penundaan ini, memangnya Bapak Gibran tidak memberi tahu anda tentang masalah ini?" jelas seorang petugas bandara ketika Gaby hendak check in.

"Kalo saya tahu, saya nggak bakal ada di sini sekarang! Gimana sih!" omel Gaby saat itu. Raut wajahnya terlihat murka.

Gibran bener-bener sialan! Seneng banget dia ngerjain gue! Awas aja!

Rutuknya dalam hati.

Menahan malu dan amarah yang luar biasa, akhirnya Gaby pun kembali ke arah lobi bandara. Dia duduk di salah satu bangku tunggu di sana.

Gaby mencak-mencak sendiri di Bandara ketika tahu bahwa perjalanannya ke Maldives benar-benar sudah dibatalkan oleh Gibran.

Beberapa kali dia mencoba menghubungi Gibran tapi sialnya ponsel lelaki itu tidak aktif.

Gaby memutar otak.

Masih tetap bertahan di Bandara beberapa jam sampai akhirnya dia memutuskan untuk membeli tiket pesawat menuju tempat lain pada hari ini.

Entahlah, Gaby sudah buntu. Dia tidak ingin pulang apalagi harus bertemu dengan Gibran. Kalau pun dia harus menginap di hotel, dia hanya akan membuang-buang uang tanpa bisa menikmati liburan yang sesungguhnya.

So, pada akhirnya Gaby pun membeli tiket lain dan mencari penerbangan tercepat hari ini.

Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya dia mendapat kabar dari petugas Bandara bahwa ada dua kursi kosong untuk penerbangan menuju Seoul hari ini.

Tanpa pikir panjang Gaby pun menerima tawaran itu.

Setelah melakukan transaksi, Gaby pun check in kembali. Dia mendapat boarding passnya dan menunggu lagi di lounge boarding sebelum keberangkatan pesawatnya.

Saat Gaby menunggu, tiba-tiba ponselnya berbunyi, Gibran meneleponnya.

Gaby langsung mereject panggilan itu. Dia benar-benar kesal pada Gibran.

Gibran sempat meneleponnya beberapa kali tapi Gaby tetap tak menjawabnya. Sampai akhirnya lelaki yang berstatus suaminya itu mengirim sebuah pesan singkat pada Gaby.

Gibran

Lo masih di Bandara?

Pulang, gue jemput ya?

Gaby terdiam sejenak.

Perhatian kecil yang ditunjukkan Gibran membuat hatinya sedikit luluh. Meski sedetik setelahnya Gaby langsung geleng-geleng kepala. Dia tidak selemah dan sebodoh itu.

Gaby pun berniat untul membalas pesan itu.

Gaby

Ya gue masih di bandara.

Gue mau ke Seoul.

Satu jam lagi pesawat gue berangkat!

Puas lo!

*****

Seorang lelaki tampak mengikuti langkah seorang wanita cantik yang baru saja memasuki pesawat menuju Seoul, Korea Selatan.

Dia melirik sebuah tiket pesawat yang ada di genggamannya untuk memastikan kembali lokasi di mana dia mendapat tempat duduk. Untungnya tidak terlalu jauh dari jarak si wanita yang menjadi target incarannya.

Lelaki berjas hitam itu berpura-pura membaca majalah yang disediakan di pesawat untuk menutupi identitasnya dari si wanita. Dia tidak ingin wanita yang dikuntitnya itu mengetahui keberadaannya.

Menjadi sangat beruntung bagi seorang Gibran ketika dirinya masih berkesempatan memiliki tiket untuk menuju lokasi di mana Gaby hendak menghabiskan waktu liburannya.

Awalnya Gibran tidak berniat untuk pergi kemanapun karena dia memang ingin fokus mencari tahu tentang Mirella. Itulah sebabnya dia sengaja membatalkan liburan bulan madunya ke Maldives bahkan tanpa sepengetahuan Gaby hanya karena Gibran tak ingin Gaby tetap pergi. Bagaimana pun semua orang tahu bahwa kini Gaby adalah istrinya. Dan sudah menjadi kewajiban Gibran untuk menjaga Gaby. Sayangnya, niatan Gibran itu tidak sesuai eskpektasinya ketika dia berpikir Gaby akan kembali ke rumah setelah tahu perjalanannya menuju Maldives batal. Nyatanya, Gaby itu memang wanita yang sangat nekat.

"Permisi, Tuan. Minumannya," ucap seorang Pramugari menawarkan minuman pada Gibran.

Lelaki itu mengintip dari balik majalah yang dia angkat tinggi-tinggi di depan wajahnya lalu mengangguk.

Gibran buru-buru menutup kembali wajahnya dengan majalah ketika tatapan Gaby tanpa sengaja tertuju ke arahnya.

Sebelum mereka sampai di Seoul, Gibran tak ingin Gaby mengetahui keberadaannya.

*****

Semoga masih setia dengan kisah ini...

Semoga makin penasaran...

Jangan lupa vote dan komentnya...

Salam herofah...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dilla Doni
spertiny yg jadi psikopat itu Mimi...walau Dy cinta sama Gibran tp Dy juga punya rasa kecewa dg Gibran sbb krna Dy Mimi mnjd simpanan mafia kelas kakap... hidup Mimi mnig sngt merana
goodnovel comment avatar
Tety Juniarwati Saragih
Ribet-ribet gimna nich cerita.. Mana konflik si Gibran sm Gaby terlalu dipaksakan, apa gak bisa berkomunikasi dengan baik, serumit itu kah hidup Sama rumitnya dengan iklan yg sepanjang jalan cerita nanti
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • THE DEVIL WIFE   97. EXTRA PART

    Hari ini adalah hari ulang tahun Jasmine yang ke enam.Dan seperti janjinya pada Jasmine sebelumnya, bahwa Gaby akan memberikan Jasmine seorang adik laki-laki.Itulah sebabnya, usai acara perayaan ulang tahun Jasmine yang diadakan dikediaman pribadi Gibran dan Gaby di Jakarta, malam harinya keluarga kecil nan berbahagia itu berangkat menuju sebuah panti asuhan yang lokasinya berada di pusat kota.Sebuah panti asuhan yang memang cukup terkenal bernama Panti Asuhan Pelangi. Anak-anak yatim piatu di panti asuhan pelangi yang tidak beruntung karena tak mendapatkan kesempatan di adopsi oleh sebuah keluarga akan dibina dan dididik hingga anak tersebut memiliki keahlian dan mampu hidup serba mandiri. Nanti, jika mereka sudah besar, pihak panti akan membebaskan mereka untuk menentukan pilihan hidup mereka masing-masing.Total anak yatim piatu ples anak jalanan yang berada di bawah naungan panti asuhan pelangi menc

  • THE DEVIL WIFE   96. EPILOG

    "Indah banget ya, Gib," ujar Gaby dengan tangannya yang terus dia lipat dan semakin rapat mendekap tubuhnya sendiri. Matanya tertuju pada charles bridge, deretan jembatan romantis yang sangat terkenal di Praha.Saat itu mereka sedang berada di balkon kamar hotel mereka sambil menikmati waktu senja berakhir.Langit yang tampak gelap temaram menjadi latar prague castle dan Sungai Vlatava yang tampak seperti lukisan di dalam dongeng. Keindahan yang menghipnotis banyak pasang mata yang tampak puas memanjakan mata mereka. Charles Bridge memang indah dan layak dikunjungi saat sepi atau ramai terlebih lagi di malam hari. Pasti akan sangat romantis dan menyenangkan. Pikir Gaby membatin.Romantisme perjalanan honeymoonnya kali bersama Gibran pasca mereka kembali resmi menjadi sepasang suami istri terasa begitu berbeda dengan apa yang mereka alami saat honeymoon di Seoul waktu itu.Gaby dan Gibran puas berkeliling Eropa menikmati hari-hari bulan madu mereka yang ma

  • THE DEVIL WIFE   95. DOA DAN HARAPAN

    Sebuah mobil sport hitam tampak melaju kencang, meliuk-liuk di sepanjang jalanan ibukota yang ramai lancar.Gibran mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan penuh ketika dia meyakini bahwa suara yang didengarnya di telepon tadi adalah suara Gaby, mantan istrinya.Itu artinya, model cantik bernama Gabriella itu kemungkinan adalah Gaby.Detik itu juga Gibran langsung meminta Edward untuk menggantikannya pergi keluar kota. Hal itu jelas membuat Edwar mencak-mencak.Sesampainya di kantor, Gibran melangkah panjang menuju ruangannya, lelaki itu tertegun sesaat ketika sepasang netranya kini beradu dengan sepasang netra boneka milik seorang wanita cantik yang sangat-sangat cantik di dalam ruangan itu.Wanita itu mengenakan pakaian sopan berupa dress hitam sebatas lutut yang dipadupadankan dengan blazzer merah menyala."Mamah, mana Papah? Katanya kita mau ketemu Papah?" Tanya seor

  • THE DEVIL WIFE   94. THREE YEARS LATER

    Tiga Tahun Kemudian...Hari ini, Gibran dan Edward baru saja mengadakan rapat penting dengan klien asal luar negeri. Rapat ditutup setelah keduanya sepakat untuk menjalin hubungan kerjasama dalam kurun waktu lima tahun ke depan.Gibran baru saja keluar dari ruangan rapat hendak memasuki ruang kerjanya ketika seseorang tiba-tiba menghadang langkahnya di kantor."Pak, ini nama-nama model yang masuk daftar kriteria untuk iklan produk terbaru kita, salah satu di antara mereka adalah model asal luar negeri,"Gibran menerima berkas itu dari sekretarisnya dan masuk ke dalam ruangannya setelah mengucapkan terima kasih.Dia melempar berkas di tangannya ke atas meja kerjanya, mengendurkan dasi yang terasa mencekik lehernya dan menjatuhkan tubuh di sofa panjang yang terletak di pojok ruangan. Lelaki itu tampak memejamkan mata."Jiah

  • THE DEVIL WIFE   93. DAN MUSIM PUN BERGANTI

    Setelah mengganti pakaian dan merapikan penampilannya di salah satu pom bensin yang dia lewati dalam perjalanan kembali menuju rumah sakit, Gibran tidak bisa fokus menyetir.Tangan lelaki itu terus gemetaran.Pikirannya bercabang dan penuh.Tatapannya berkabut akibat air mata yang membendung di kelopak matanya.Bayangan terakhir saat dirinya berhasil melenyapkan nyawa seseorang kian membuatnya frustasi. Di satu sisi dia merasa bersalah, namun di sisi lain dia juga tak akan membiarkan Mirella terus menerus mengganggu ketentraman hidup rumah tangganya bersama Gaby.Lantas, apakah yang dilakukannya ini benar?Apakah ini adil untuk Mirella?Apakah ini adil untuk Gaby?Mungkinkah dirinya mampu melewati hari-harinya di depan setelah apa yang dia lakukan malam tadi di atas bukit itu?Setelah dirinya membunuh Mirella...

  • THE DEVIL WIFE   92. KETIKA MATAHARI TERBIT

    Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya kendaraan Gibran pun berhenti di sebuah tempat yang jauh dari hiruk pikuk manusia.Sebuah tempat yang sepi, gelap dan dingin.Dulu sekali, Gibran pernah menyambangi lokasi ini bersama kawan-kawan satu kantornya untuk sekedar refreshing di tengah nuansa alam liar dengan berkemah dan mendaki.Jika dulu dirinya mendaki dengan peralatan lengkap, bedanya, kini dia mendaki tanpa membawa apapun selain senter di tangan dan pakaian yang melekat di tubuhnya.Lelaki itu terus menggenggam tangan Mirella di sepanjang jalan setapak nan licin yang mereka lalui."Mau apa kita ke sini, Ib? Aku takut," ucap Mirella di tengah perjalanan saat Medan yang harus mereka daki kian curam."Aku sudah bilangkan, kamu harus bersembunyi. Aku tidak mau polisi-polisi itu menangkapmu," ujar Gibran yang susah payah melangkah.Rintik gerimis yang masih setia mengguyur membuat tubuh keduanya sama-sama lepek."

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status