共有

Bab 5 BOOMP!

作者: Dewa Ndaru
last update 最終更新日: 2025-11-16 12:31:36

Butuh waktu semalam untuk Dona berpikir tentang semua. Foto itu serta temuan pil kontrasepsi di atas kulkas, semakin menguatkan keyakinan jika ada hubungan gelap antara Bayu dan Kartika.

Dona tidak bisa menunda lagi, pagi buta ia bergegas pergi menuju apartemen sang kekasih. Mengendarai mobil Suv putih. Memecah jalanan ibukota yang masih lengang.

"Kartika!!" ucapnya marah penuh dendam.

Tangan sudah geram ingin menjambak, bibir ini juga tidak berhenti berkata kotor. Dada rasanya begitu sesak, matanya dipenuhi api amarah. Sampai ingin menangis saja tidak bisa. Ingin segera sampai tujuan, menumpahkan semua kekesalannya pada mereka.

Dona sedikit tidak awas pada jalanan yang dilaluinya. Emosinya telah menguasai pikiran. Ia tambah laju kendaraan semakin kencang.

"Arrggghhh!" teriaknya marah campur frustasi. Memukul kencang stang mobil.

*

*

Luna Bay Suites, lantai 30

"Eumphh..."

Kartika menggigit bibirnya erat. Napasnya tetersengal-sengal saat tubuh Bayu bergerak di atasnya.

"Aaahhh..."

Tangannya erat menggemgam tepi ranjang. Setiap sentuhan Bayu seolah menyalakan api yang membara di dalam dirinya, membuat seluruh syarafnya bergetar tanpa henti. Matanya terpejam rapat, tapi di balik kelopak itu tersimpan gelombang kenikmatan yang tidak bisa ia tahan.

Tangan Bayu meremas pinggulnya dengan kuat. Sementara Kartika menggelinjang pelan. Mencoba menyelaraskan ritme permainan yang semakin menggila.

"Emmpphh...aahh..." Suara desahan mereka memenuhi kamar yang remang. Mengaburkan batas antara sakit dan nikmat antara ragu dan kepastian.

Dalam hening yang penuh gairah itu, Kartika merasakan dirinya terlepas dari segala beban, hanyut dalam kehangatan yang hanya bisa diberikan Bayu seorang.

"Ouuhhh...ahhh..."

*

*

CHITTT!

Mobil Suv putih, bergerak kencang. Suaranya memekik dikesunyian pagi buta. Mobil berbelok dengan kecepatan tinggi. Meninggalkan bekas ban di jalanan yang dilalui. Beruntung Dona masih selamat. Tepat di depan lobi apartemen, Dona baru menghentikan laju mobilnya.

Dona keluar masih dengan wajah polosnya. Piyama, lengkap dengan rangkaian skincare semalam yang belum sempat ia hapus. Bahkan rol rambut masih tergantung di atas rambut.

Brok!

Kencang, Dona menutup kembali pintu mobilnya. Kepalanya langsung mendongak ke atas. Menatap sipit, membidik ruang yang berada pada bagian atas gedung.

Luapan emosinya tidak terbendung lagi. Tanpa menunggu lebih lama, ia berjalan menuju lift. Menekan tombil lift dengan kartu akses yang ia pegang.

"Huft"

Dona masuk saja saat lift ini terbuka. Matanya terlalu serius menatap, seolah menyimpan kebencian yang termat besar.

Kedua bahunya bergerak naik turun. Seirama dengan suara nafas yang memburu. Pelupuk matanya ikut tergenang. Beberapa kali bulir air mata ini sempat menetes, tapi ia usap dengan cepat. Tidak ingin cepat terlihat lemah.

Jantungnya ikut berdegup lebih cepat. Tidak sabar untuk sampai sana dan melihat semua dengan mata kepalanya sendiri

"Awas aja kalian, kalau sampai ada main-main dibelakangku" geram Dona mengepalkan kuat kedua tangan.

*

*

*

Sementara di dalam ruangan itu, Kartika dan Bayu masih bergerumul. Tanpa prasangka khawatir. Berpikir jika Dona akan datang.

Sayangnya, Dona memang sudah datang. Bahkan semakin dekat dengan tempat tinggal mereka.

"Ehemmm, Mas..." ucapnya kembali tertahan. Tertawan kenikmatan yang Bayu suguhkan.

Bayu terlihat begitu lekat menatap sang wanita. Tidak ingin permainan di pagi ini jadi sia-sia.

*

*

Ting!

Pintu lift terbuka, Dona lekas melangkah keluar. Berjalan masuk menuju unit yang tersambung langsung ke apartemen Bayu.

Suara langkah kakinya terdengar lantang. Matanya menyipit, mengitari seluruh ruang yang ada di dalam sana.

"Bayu! Bay kamu dimana?"

"Kartika dimana kamu, keluar!!" teriaknya memekik penuh nada emosi.

Dona kesetanan, berteriak-teriak memanggil sambil berjalan mengitari seluruh tempat. Membuka setiap ruang. Mencari-cari keberadaan Kartika dan kekasihnya.

"Kartika! Kamu dimana? Cepat keluar!" teriaknya lagi penuh emosi sambil terus memeriksa ke setiap ruang yang ia lalui.

"KARTIKA!" pekiknya marah. Tanpa disangka terdengar sahutan suara yang lembut, muncul dari arah belakang.

"Iya Mbak, kenapa?"

Dona terjingkat kaget, terkejut langsung membalik cepat tubuhnya.

Dona masih dengan amarahnya. Berjalan cepat lalu mencengkarm kuat bahu Kartika. "Mana Bayu? Dimana dia?" tanyanya dengan mata melotot.

Untuk sekarang, Kartika merasa tidak ada pengampunan. Ia terlalu takut untuk menjawab. Sekaligus menatap wajah Dona yang murka. Selama ini belum pernah ia melihat ekspresi wajah Dona yang semenakutkan ini.

Glek!

Kartika menelan dulu ludahnya. Mencoba untuk tenang menjawab barusan. Meski keringat dingin mengucur. Melewati pelipis mata.

"Emm, Pak Bayu-Pak Bayu ada di dalam kamarnya," katanya sedikit gagap.

"Bohong! Jawab jujur dimana Bayu semalam?" teriak Dona lantang. Mampu membuat seorang Kartika ciut tanpa daya. Cengkraman kedua tangannya mengoyak pundak Kartika yang lemah.

Kartika menatap bisu. Hanya mampu berdiri kaku dengan bibir membiru.

"JAWAB!" bentak Dona lebih meninggi. Tidak lagi bisa menyembunyikan amarah.

"Aku ada disini? Kenapa sih datang teriak-teriak begitu," ucap sebuah suara yang cukup familiar.

Dona dan Kartika tersentak kaget. Kompak menoleh ke sisi lain. Menatap Bayu yang sedang berdiri di depan pintu kamar. Dengan santainya hanya memakai celana pendek sambil membawa handuk yang dikalungkan ke leher.

"Bayu," lirih Dona seolah tidak percaya dengan yang dilihatnya.

"Hoam! Ada apa sih?" kata Bayu dengan ekspresi wajah bangun tidur, menguap panjang sambil menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal.

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Teman Ranjang Majikanku   Bab 6 KEGEEP

    Dona belum yakin sepenuhnya dengan yang dijumpai. Melebarkan kedua bola mata. Melihat jeli sosok lelaki yang berdiri di sebarang sana. Sementara Bayu masih dengan gaya santainya. Mengucek mata, seolah tidak ada masalah. "Kenapa sih?" katanya lagi sempat menguap lebar sambil mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Darimana kamu?" hardik Dona curiga. Belum juga melepas pundak Kartika dari cengkraman. "Darimana? Pertanyaan macam apa ini? Apa kamu gak lihat kalau aku baru bangun tidur." Bayu sedikit tersulut, namun tetap berusaha untuk meyakinkan. Meski kebenarannya akan terdengar lebih pedih ketimbang yang ia sampaikan. Dona merubah pandangan. Berganti menatap pada Kartika. Lirikan matanya begitu tajam. Menatap cermat pada sosok Kartika yang berdiri persis di depannya. Secuil pun tidak ada hal yang lolos dari bidikan matanya. "Benar begitu?" Kartika mengangguk pelan. Mengiyakan apapun yang Bayu katakan. Sejak awal ia tidak berani untuk menatap. Menunduk takut, tidak ber

  • Teman Ranjang Majikanku   Bab 5 BOOMP!

    Butuh waktu semalam untuk Dona berpikir tentang semua. Foto itu serta temuan pil kontrasepsi di atas kulkas, semakin menguatkan keyakinan jika ada hubungan gelap antara Bayu dan Kartika. Dona tidak bisa menunda lagi, pagi buta ia bergegas pergi menuju apartemen sang kekasih. Mengendarai mobil Suv putih. Memecah jalanan ibukota yang masih lengang. "Kartika!!" ucapnya marah penuh dendam. Tangan sudah geram ingin menjambak, bibir ini juga tidak berhenti berkata kotor. Dada rasanya begitu sesak, matanya dipenuhi api amarah. Sampai ingin menangis saja tidak bisa. Ingin segera sampai tujuan, menumpahkan semua kekesalannya pada mereka. Dona sedikit tidak awas pada jalanan yang dilaluinya. Emosinya telah menguasai pikiran. Ia tambah laju kendaraan semakin kencang. "Arrggghhh!" teriaknya marah campur frustasi. Memukul kencang stang mobil. * * Luna Bay Suites, lantai 30 "Eumphh..." Kartika menggigit bibirnya erat. Napasnya tetersengal-sengal saat tubuh Bayu bergerak

  • Teman Ranjang Majikanku   Bab 4 Bangkai Itu, Semakin Kuat Tercium

    Orient Park Hotel bintang lima"Turun sini saja Pak," tutur Kartika dari bangku belakang. Sopir taksi menurutinya. Perlahan memelankan laju mobil lalu berhenti tepat di tempat yang Kartika kehendaki. "Terimakasih," ucapnya lagi. Tidak butuh waktu lama, taksi pun kembali berlalu. Meninggalkannya seorang diri di tempat tadi. Kartika berdiri sejenak, menatap lurus ke depan. Mendongakkan kepala, menatap gedung tinggi yang berdiri megah di hadapannya. Bukan hanya satu, dua tapi disekitar distrik ini banyak berdiri megah gedung-gedung pencakar langit. Tempat ini masih terasa asing untuk ia datangi. Bukan juga tempat yang biasa ia kunjungi. Ini semua karena Bayu yang meminta. Bayu yang sengaja meminta untuk datang kemari. Sekedar menemani ngopi atau haha hihi. Kartika mengeratkan jari jemarinya, menentang tas kecil yang ia bawa dari rumah. Tanpa ragu kaki ini melangkah masuk. Melewati barisan para petugas keamanan yang berdiri di depan lobi. Terus berjalan melewati lo

  • Teman Ranjang Majikanku   Bab 3 Musuh Dalam Selimut

    Luna Bay Suites, 19:45 Kartika beranjak bangun dari tempat tidur. Berada di kamar ini membuatnya begitu nyaman. Terlupa jika hari sudah beranjak malam. Kasur berukuran king dengan selimut wol berwarna krem, selalu saja mengundang untuk datang. Terlebih wangi aroma kayu manis dan vanilla samar-samar menguar dari lilin aromaterapi yang semakin membuat tempat ini terasa hangat. Kartika palingkan dirinya dari sana. Memunguti satu persatu pakainnya lalu memakaikannya kembali ke badan. Sementara, Bayu masih berada di kamar mandi. Menyegarkan kembali tubuhnya setelah senam jasmani. Kartika bisa melihatnya, karena sekat kamar mandi hanya berupa kaca transaparan. Sesekali Bayu kepergok melempar senyum sambil melambaikan tangan pada Kartika yang ada di luar. Kartika menoleh, membalas senyum dan lambain tangan. Sementara Bayu masih berkutat di dalam sana. Kartika berkeliling dulu dalam kamar. Menata barang-barang yang berserakan serta menata foto-foto milik Bayu saat masih duduk di ba

  • Teman Ranjang Majikanku   Bab 2 Pil Kontrasepsi

    "Bawa saja ini. Alamatnya sudah tertera jelas disitu. Nanti begitu sampai stasiun, kamu hubungin saja temanku. Dia yang akan mengantarmu ke tempatnya." Kartika mengangguk paham saja. Berbekal kartu nama dan beberapa helai salinan baju. Ia nekat pergi bekerja di kota. Tidak mudah memang, tapi ia tidak punya pilihan lain. Minim pendidikan dan juga skill. Hanya pekerjaan ini satu-satunya yang ia bisa lakoni. Kartika sudah sampai pada alamat tujuan. Menunggu di luar, berdiri di ambang pintu masuk unit apartemen. Sambil memegang selembar kartu nama yang diberikan seorang teman."Jadi kamu orangnya?" Kartika tertegun sewaktu mendengar suaranya. Mengangkat wajah perlahan, menatap kagum pada pria yang berdiri di depan. Suaranya sarat kesan seksi dan menggoda. Tidak berhenti sampai disitu saja, kaos tipis sedikit basah serta celana pendek yang pria ini kenakan. Turut membuatnya sampai menelan ludah. "Iya, saya Kartika." Kartika berbicara cepat sambil mengulurkan tangan kanan. "Aku Bayu.

  • Teman Ranjang Majikanku   Bab 1 Tubuhmu, Memabukkanku

    14.25Ruang rapat, Bhuana Tower Suasana dingin dan tegang menyelimuti selama rapat berlangsung. Tampang mereka tampak serius. Selama lebih dari dua jam rapat berlangsung. Tidak ada satupun dari mereka yang berani memulai dengan guyonan lucu."Keadaan pasar semakin buruk karena demo kemarin. Saya khawatir, jika keadaan ini terus dibiarkan maka perusahaan bisa bangkrut." "Para investor dari luar juga sudah mulai panik. Bahkan sudah terlihat ada yang menjual semua aset mereka. Semalam saya sudah berkordinasi juga dengan pimpinan untuk mengurangi ekspansi kita di berbagai perusahaan anak cabang, tapi sepertinya itu belum bisa membalikan keadaan jadi baik." "Jadi bagaimana solusi anda Pak? Apa perusahaan harus mengambil langkah terakhir dengan melakukan PHK masal?" Semua orang berubah diam. Kompak menatap depan. Pada seorang pria yang duduk di kursi berbeda dari lainnya. Tatapan wajah mereka banyak memiliki arti. Menaruh harapan besar pada pria itu. Menanti dengan sabar jawaban yang a

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status