Terbelenggu Cinta sang Pewaris

Terbelenggu Cinta sang Pewaris

Oleh:  NAS  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
19 Peringkat
45Bab
4.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

--Cerita ini akan direvisi-- (18+ Mengandung Konten Dewasa) Emma dan Nate menikah setelah menjalani hubungan jarak jauh selama empat tahun. Keduanya sangat bahagia. Emma seorang istri yang berbakti pada suami dan keluarga suaminya. Nate juga suami yang penyayang. Ia sangat mencintai Emma. Namun, tanpa angin, tanpa hujan. Kebahagian keduanya tiba-tiba berakhir saat Nate menuduh dan menggugat cerai Emma. Emma sakit hati dan memilih kembali ke negaranya bahkan sebelum pengadilan meresmikan perceraian mereka. Dan setelah beberapa tahun Nate datang lagi. "Kenapa kau meninggalkanku, Emma?" Apa yang sebenarnya terjadi dengan Emma dan Nate?

Lihat lebih banyak
Terbelenggu Cinta sang Pewaris Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
default avatar
Inder Malik
Up lagi thor cerita bagus...
2023-09-03 10:15:44
1
default avatar
rian wijaya
hai kk saya suka cerita kak tolong di up lagi ya
2023-08-30 20:08:30
1
user avatar
Matckle Djowof
cerita seru tolong di lanjutkan heheheh
2023-05-13 02:15:29
2
user avatar
ANATA MEGA
Ceritanya menarik seru ... lanjut crazy up Thor. kawal sampai tamat
2022-08-16 17:53:57
2
user avatar
Jasmine
Lanjut baca lagi ... ......
2022-08-01 21:43:25
1
user avatar
Puspa Pebrianti
semangat updatenya kakak
2022-07-31 20:21:52
1
user avatar
Rytíř
narasinya mudah dimengrti. ringan untuk dibaca dan mengikuti jalan ceritanya. Penokohannya di awal-awal juga lumayan bagus.
2022-07-31 05:00:57
1
user avatar
Em.Mel
Ceritanya bagus dan rapi. Alurnya mengalir jadi enak bacanya. Lanjut tiga sampai lima bab per hari dong. Haha ngarep. Gregetan lagi baca bersambung lagi besok :(
2022-07-29 05:13:07
1
user avatar
Damaya
Nate kau pasti bucin nanti, haha (ketawa jahat)
2022-07-20 21:29:38
1
default avatar
Alyssa Waldorf
Sista Emma, ini Alice datang padamuuu! Kita akan bertemu beberapa bulan ke depan, kan? ...
2022-07-20 20:44:35
1
user avatar
Mama Lana
Hai kak, ini keren, ayo semangat .........
2022-07-20 19:17:08
1
user avatar
Rai Seika
Hai kak, Yui mampir
2022-07-19 17:00:25
1
user avatar
Blackstar
hayooo lanjut thor lima bab sehari kalo bisa hehee
2022-07-18 10:37:13
1
user avatar
Aisy Me
Yeayyy .... aku datang
2022-07-07 12:23:29
1
user avatar
DSan
apa belom lanjut ini thor?
2022-06-08 02:06:57
1
  • 1
  • 2
45 Bab
Chap 1. Pergi dari sini, Emma!
London, Inggris. Sebuah Rolls-Royce super mewah anti peluru dengan model limosin berhenti di depan sebuah rumah super megah. Seorang pelayan membukakan pintu mobil untuk perempuan cantik berambut cokelat keemasan yang baru saja tiba. “Terima kasih, Sofia,” ucap perempuan berambut cokelat keemasan dengan ramah. Sofia tak menjawab ucapan dari perempuan berambut cokelat keemasan. Dia terlihat gugup dan berkali-kali mendesis lirih. “Ada apa, Sofia?” tanya perempuan berambut cokelat keemasan. Sofia lagi-lagi mendesis lirih dan bergumam. “Hm … hm … itu ….” “Itu apa, Sofia?” perempuan berambut cokelat keemasan tak sabar. “Jangan membuatku bingung.” “Hm … itu … M-Mrs Mordha m-mencari Anda sejak tadi, Mrs Emma Mordha,” ungkap Sofia tergugup. Perempuan berambut cokelat keemasan yang dipanggil sebagai Emma Mordha masuk ke dalam rumah dengan tergesa-gesa. Ia yang sebelumnya sedang bahagia pun mendadak waswas. Emma menoleh sembari mengerutkan alis. “Apa Eleanor tak bilang kalau aku ke ruma
Baca selengkapnya
Chap 2. Apa kau menuduhku, Nate?
“Kau menjatuhkan perusahaanku, Emma!” tuduh Nate dari balik ponsel. “Apa kau menuduhku, Nate?” tanya Emma dengan suara bergetar. “Sudahlah, Emma. Jangan berlebihan!” sergah Nate. “Tanda tangani saja surat itu, aku akan transfer uang pisah padamu!” Nate telah menjadi kekasih Emma selama empat tahun dan menikahi Emma dua tahun lalu. Ia selalu lembut dan menyayangi Emma dengan sepenuh hati. Bagi Nate, Emma adalah cinta pada pandangan pertama. Entah mengapa sekarang semua berubah. Nate sedang dalam perjalanan dinas. Ia seharusnya pulang sejak minggu lalu, tetapi mendadak kepulangannya diundur. Sejak itu, Nate tak dapat lagi dihubungi oleh Emma. Emma selalu mengira Nate sibuk dengan pekerjaannya. Ia menghubungi berkali-kali bahkan mengiriminya pesan dan tak pernah mendapat balasan. Namun, tak sekali pun berpikiran buruk tentang Nate. Setelah James menyodorkan surat gugatan cerai, Nate langsung mengangkat panggilan telepon dari Emma. Tanpa menunggu tiga kali nada sambung berbunyi. Emm
Baca selengkapnya
Chap 3. Aku putri dari pemilik rumah ini!
Emma menghubungi seorang teman sejak dirinya mengemas pakaian ke dalam koper kecil. Kebetulan seorang teman sedang berada di London dan berniat kembali ke Los Angeles siang itu. Emma meminta teman tersebut datang untuk menjemput dirinya agar mereka kembali ke Los Angeles bersama. Untung saja, dirinya masih berkebangsaan Amerika meski telah menikahi Nate. Tanpa ragu, teman tersebut datang untuk menjemput Emma. Dia langsung memesan tiket untuk Emma setelah mendengar cerita dari Emma. Emma dan temannya tiba setelah kurang lebih sebelas jam penerbangan dari London menuju Los Angeles. Mereka dijemput mobil milik temannya. Sebuah sedan mewah berwarna putih. Keduanya menuju sebuah kediaman di Beverly Hills. “Kau tak perlu mengantarku sampai rumah,” tutur Emma yang merasa tak enak. “No prob, Em,” jawab teman yang bersama Emma. “Kita bukan orang asing, ‘kan?” Emma tak menghubungi ayahnya sejak memutuskan untuk pulang ke Los Angeles. Bukan ingin memberi kejutan, melainkan tak ada yang meng
Baca selengkapnya
Chap 4. Kalian tak becus kerja, HAH?!
London, Inggris. Enam tahun kemudian. Masa kini. Tiga orang laki-laki paruh baya sedang berdiri berjajar. Mereka menundukkan kepala dan kedua telapak tangan terpaut di depan. Mereka berdiri dengan patuh dan mendengarkan setiap cacian yang ditujukan pada mereka. Mereka sadar telah melakukan kesalahan, tetapi dicaci oleh seorang yang usianya di bawah mereka rasanya sangat menyakitkan. Terlebih mereka telah mengabdi lebih dari setengah usia mereka sekarang. Namun, apa boleh buat. Tak peduli berapa usia mereka dan apa jabatan mereka. Mereka tetap saja hanya bawahan di hadapan pimpinan mereka yang kejam. Plak! Plak! Plak! Ketiganya mendapat pukulan di atas kepala mereka menggunakan beberapa lembar kertas yang sengaja digulung oleh si pimpinan. “Kalian tak becus kerja, HAH?!” teriaknya tepat di hadapan mereka. Mereka hanya diam menunduk penuh penyesalan. Si pimpinan meletakkan ujung jari di dahi ketiganya dan mendorong kepala mereka ke belakang. “Kalian dibayar mahal olehku untuk meng
Baca selengkapnya
Chap 5. Maaf, penariku sudah datang.
Nathan Alexander Mordha atau Nate, seorang pimpinan kejam, tetapi tampan. Ia adalah seorang CEO sekaligus pewaris tunggal dari Mordha Oil & Gas Company. Laki-laki tampan, kaya raya dan berkuasa. Nate memiliki sepasang iris mata hazel yang tampak pas dengan rambut cokelat alami miliknya. Rahang tegas dan kulit mulus diselubungi bulu-bulu tipis yang berbaris rapi sepanjang rahang menyambung sampai ke atas bibir. Ia tahu dengan benar apa itu tampan dan jantan. Sekarang si CEO tampan sudah bosan dengan Charlotte dan itu bukan hal baru bagi Jacob—asistennya. Charlotte dapat bertahan selama tiga bulan sudah keajaiban. Beberapa sekretaris sebelumnya hanya sampai satu bulan, bahkan ada yang hanya hitungan minggu. “Baik. Ada yang lain, Sir?” Jacob bertanya dengan sopan. Nate hanya menggelengkan kepala dan mengibaskan tangannya. Jacob pun berderap keluar menjalankan perintah Nate. Ia bersandar di kursinya, membolak-balik beberapa dokumen di mejanya. Setelah dirasa bosan, Nate memilih memanda
Baca selengkapnya
Chap 6. Aku suka perempuan liar!
Chicago, Illinois. Emma bekerja sebagai penjaga toko bunga di Monroe Flowers & Gifts. Sebuah toko yang namanya di ambil dari nama jalan tempat toko bunga tersebut berada. Pemiliknya bernama Ann, seorang perempuan cantik dan baik hati yang sudah menjadi teman sekaligus mentor bagi Emma selama lebih dari tiga tahun. Kemarin tokonya mendapat pesanan besar untuk sebuah acara pertemuan. Si pembeli meminta Emma sendiri yang turun tangan untuk mengantar bunga. Ann tak mengerti mengapa si pembeli meminta Emma harus mengantar bunga. Dia akhirnya menyuruh Charles—rekan kerja Emma, membantu pengantaran karena pengantaran bukan tugas Emma. Emma dan Charles sudah tiba sejak pukul delapan kurang sepuluh menit di sebuah gedung tinggi berlantai seratus yang terkenal di Chicago. Mereka berderap menuju lantai sembilan puluh empat—tempat acara pertemuan diadakan. “Kenapa mereka harus jauh-jauh memesan ke tempat kita?” Charles kebingungan. Emma mengangkat kedua bahunya. “Mungkin yang terdekat sudah k
Baca selengkapnya
Chap 7. Cepat pergi, Emma!
Emma berhasil mengangkat kakinya dari tindihan saat Jeremy mengubah posisinya menjadi membungkuk di atas tubuh Emma. Ia tanpa ragu menendang pangkal paha Jeremy dengan sangat keras sampai Jeremy terjungkal dan genggaman tangannya pada Emma terlepas. “Aw! Aw!” Jeremy berteriak kesalitan. Emma bangkit dari posisinya dan melempar wajah Jeremy dengan ponsel yang berada di meja. “Dasar psikopat berengsek!” maki Emma yang langsung berlari menjauh. “Aw, aduh! Kemari kau, Perempuan Sialan!!” geram Jeremy saat melihat Emma menuju pintu. Jeremy bangkit dari sofa sembari meraung-raung kesakitan. Dia kesulitan mengejar Emma yang sudah bersiap membuka pintu untuk melarikan diri. Emma terkejut saat membuka pintu dan perempuan yang tadi mengantar dirinya hampir terjatuh ke arahnya. Ia memelotot ke arah perempuan yang sedang membawa gelas minuman di atas baki karena tak menolong dirinya sejak tadi dan malah menguping di depan pintu. “Dasar perempuan jalang!” umpat Emma sambil mendorong tubuh si
Baca selengkapnya
Chap 8. Apa yang dia lakukan di Chicago?!
“Emma, bukankah kemarin aku menyuruhmu cuti?” tanya Anna yang terkejut saat melihat Emma sudah berada di Monroe Flowers & Gifts pagi itu. Lulu dan Charles yang baru saja tiba di Monroe Flowers & Gifts juga terkejut saat melihat Emma. “Kau seharusnya istirahat di rumah, Em!” protes Lulu. Charles yang kemarin bersama Emma juga khawatir. “Kau yakin tak apa-apa, Em?” Kemarin Charles sempat merasa bingung saat Emma tiba-tiba menghubungi dirinya untuk mengganti tempat bertemu. Dia melihat wajah pucat dan tubuh gemetar temannya saat masuk ke dalam mobil. Charles tak berani mengajak perempuan itu berbicara karena terlihat sangat terguncang. Emma baru menceritakan yang dirinya alami setelah mereka tiba di Monroe Flowers & Gifts. Ia sebenarnya tak ingin bercerita, tetapi terpaksa bercerita. Pasalnya, kejadian itu dialami saat sedang bekerja. Ia merasa perlu mengatakan yang terjadi pada atasannya. Ann, Lulu dan Charles sangat geram. Mereka meminta Emma melaporkan Jeremy si Psikopat ke kanto
Baca selengkapnya
Chap 9. Ada … yang mengikutiku.
Emma sungguh perempuan yang tangguh. Ia seakan lupa kejadian menakutkan dan menjijikkan yang dilakukan oleh seorang laki-laki tua bangka. Seorang laki-laki yang seharusnya sibuk memikirkan keluarga, tetapi malah sibuk melecehkan perempuan hanya karena merasa memiliki uang dan kekuasaan. Emma bahkan tak memikirkan sama sekali kejadian yang baru dialaminya kemarin dan malah memikirkan suami yang menggugat cerai dirinya. Ia duduk dengan sebuah sendok di tangan sembari menatap kosong ke arah piringnya. “Apa yang mereka semua lakukan di Chicago?” gumam Emma dalam hati. Emma mengaduk-aduk makan siang dan tak menyuap sama sekali makanannya. “Kenapa Mia sangat panik? Apa Nate melihatku? Apa dia tahu aku sangat membenci Nate?” batinnya. “Em, makananmu!” pekik Lulu saat melihat makanan Emma berceceran. Emma tersadar dari lamunannya karena suara Lulu. “Maaf …,” ucapnya. Itu adalah jam makan siang Monroe Flowers & Gifts dan Emma sedang makan siang bersama Lulu serta Ann. Ia lupa sejenak deng
Baca selengkapnya
Chap 10. Dia … ada di depan restoran.
Emma dan rekan kerjanya di The 177 N Restaurant & Bar kompak melihat ke arah pintu yang ditarik ke arah luar restoran. Mereka menunggu seseorang masuk ke dalam restoran dan perlahan mulai tampak wajah bulat dengan mata kecil melongok di pintu. Suara mengembus napas terdengar bersamaan di dalam restoran itu saat wajah tak asing yang muncul. Wajah milik laki-laki bertubuh tambun yang memakai kaos putih, celana pendek cokelat dan sepatu kets hitam. “Halo semua!” sapa Jack—si pengantar sayur, sembari menyengir lebar. “Ya Tuhan, Jack.” Emma memegang dada karena jantungnya berdetak sangat cepat. “Oh, sht!” umpat Sue. Andy—salah seorang koki, berjongkok karena kakinya lemas. “Damn it, Man. Aku hampir terkena serangan jantung!” Hampir semua yang sedang berkumpul di sekitar Emma mengumpat pada Jack. Bahkan Sue sudah bersiap dengan kotak tisu di tangannya untuk berjaga-jaga. Jack tercengang dengan umpatan yang mereka tunjukkan padanya. “Apa? Ada apa? Kenapa kalian semua memakiku? Apa sala
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status