Share

Bab. 43.Melamar Tania.

    Amelia menatap Hp sejenak. Perasaanya tidak enak, ada sesuatu yang menganjal. Entah apa itu. ia mencoba berpikir positif. 

'Aah ... mungkin ini hanya perasaanku saja' batin Amelia. Segera ia melanjutkan kembali kerjaan. Saat ini untuk mengalihkan pikiranya Amelia menyetrika baju. Setelah itu  ia masukan  di lemari. Ada Buku kecil terselip di antara pojokan baju Ryan. Note kecil warna hitam. 

'Ini buku apa ya?' Tangan Amelia berusaha menyibak lembaran kertas. Nama client, juga nama temen ada di situ. Amelia mengembalikan ke tempat semula. 

Di kediaman Tania. 

Tania menginjakan kaki di rumahnya, memanggil Ibunya dengan suara lantang. 

"Mama ...."  panggil Tania. Tapi tak kunjung muncul mamanya. 

Bi ijah datang muncul mendengar suara Majikanya. 

"Ibu Arisan Non,  mungkin sebentar lagi pulang Non," ucap Bi Ijah berdiri tak jauh dari Tania.

"Ya udah Bi, makasih. Aku tunggu Mama aja di sini."

"Baik Non,"

"Bi, tolong buatkan jus Alpukat dong," 

"Baik Non." Bi Ijah segera berlalu dari hadapan Tania. Segera membuat Jus Alpukat. Telat dikit bisa marah- marah. 

Tak lama kemudian Mama Tania datang. 

"Halo Nak, udah pulang sayang?" 

"Udah Ma, baru aja." 

"Ma, Tania ada kabar bagus!" 

"Apa itu? Tanya Mama Tania penasaran. 

"Akhirnya Mama dan Tante Lia bisa jadi besan!" 

"Waiiit, maksudmu mereka akan melamarmu?!" 

Tania menganguk cepat. "Apa Ryan akan segera menceraikan istrinya?" 

"Belum sih Ma, tapi aku pastikan Ryan akan menceraikan si gadis kampung itu !" ucap Tania kesel. 

"Apa yang kau lakukan hingga Ryan mau menikahimu, Mama lihat selama ini Ia dingin padamu?" 

"Aku menjebaknya Ma, sebelum Ryan tidur aku memberi obat tidur, seakan dia memperkosaku," 

"Astaga Tania, Tapi kamu tidak di perkosa beneran kan?" 

"Nggak Ma, tapi ...." 

"Tapi kenapa Tania? 

"Takut kalau Ryan tau aku menjebaknya malah dia semakin membenciku," ucap Tania sendu.

"Tak usah takut, yang penting kamu bisa mendapatkan Ryan, Mama selalu ada untukmu," ucap Mama Tania. Mereka pun berpelukan bahagia keinginannya tercapai.

"Tapi Ma, bagaimana kalau Papa sampai tahu Ryan belum berpisah dengan Istrinya?"

"Bilang aja bahwa kamu sudah di Nodai Ryan," ucap Mama Tania enteng.

Ketika Papa Tania di beri tahu keadaan Tania. Papa Tania geram.  Ryan yang terlihat sopan, baik, serta berwibawa bisa melakukan perbuatan Iblis itu. Tak pernah menyangka anak gadisnya akan menjadi kebejatan moral Ryan.  Sementara Papa Tania tidak tau kelakuan Tania. Ia sangat percaya pada Tania seratus persen.

Keluarga Ryan menepati janji untuk melamar Tania. Sebenarnya Papa  Tania tidak setuju Ryan menjadi menantunya. Karena statusnya masih suami orang juga dia telah di nodai Ryan. Tak ada lagi yang akan menerima Tania. Terpaksa ia menerima lamaran Ryan. 

Wajah Ryan pucat, tak ada semangat yang mengebu. Semua ia wakilkan pada Ayahnya.pikiranya saat ini hanya Amelia. 

Belahan jiwanya yang sedang menunggu kepulanganya. Jiwanya akan patah seperti pecahan kaca. Seharusnya dia mengengam hati Amelia  tapi ia sendiri yang mematahkanya. Menangis sendiri dalam diam. Tangan satunya mengusap air mata yang terjun bebas ke bawah. Segera di usap, agar tak ada yang penderitaanya. 

'Aku takut kehilanganmu Amel' batin Ryan sedih. 

 Tanggal pernikahan dengan Tania di tetapkan. Mereka akan melangsungkan pernikahan minggu depan. Ryan matanya membulat sempurna tapi ia tak bisa berbuat banyak. Di pikiranya hanya ingin pulang ke Singapore menemui Istrinya. 

Bersambung..

Makasih yang udah mampir..๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status