Terjerat Hasrat Anak Magang

Terjerat Hasrat Anak Magang

Oleh:  Estaruby  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat
52Bab
1.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Natalia Xaviera pikir, Sagara Adinata hanyalah anak magang polos penurut. Dia salah langkah hingga tanpa sadar membangunkan sisi lain Sagara yang justru membuatnya kewalahan. Natalia masih 30-an awal, tapi anak magang yang 7 tahun lebih muda itu selalu merecokinya sejak terpaksa tinggal bersamanya! Lantas, bagaimana jalannya kehidupan mereka selanjutnya? "Kamu siap? Aku sama sekali nggak takut untuk mencintai kamu secara ugal- ugalan!"

Lihat lebih banyak
Terjerat Hasrat Anak Magang Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Brigita Yunda Pratiwi
Thankyou kak! Suka alurnya dan looking forward bakal gimana endingnya.
2024-04-17 15:54:48
1
user avatar
Baeblue xx00
semangat lanjutin ceritanya kak!!
2024-04-03 21:57:00
1
52 Bab
1. Mirip Herder
"Masih magang kok sudah berani terlambat? Anak magang zaman sekarang memang selalu seenaknya, ya?"Sindiran keras dari lelaki parubaya dibelakangnya berusaha diabaikan Sagara. Lelaki itu hanya tersenyum kecil sembari mengangguk sopan sebagai tanggapan. Telinganya panas—begitupula hatinya yang sudah teramat geram. Apa yang bisa dia lakukan sekarang hanyalah mengabaikan sindiran- sindiran pedas yang kalau dia ladeni bisa berpotensi mengoyak jejak karirnya. Untuk saat ini, biarkan saja lelaki tua yang masih memandanginya dari atas sampai bawah itu menggonggong sendirian.Tag nama yang tergantung di lanyard miliknya jelas menerangkan statusnya sebagai anak magang di perusahaan ini. Juga penampilannya dengan kemeja flanel dan jeans hitam yang nampak kasual—kontras dengan kebanyakan karyawan yang tampil klimis. Bagian ini jelas bukan sebuah kesalahan, baik karyawan tetap ataupun karyawan megang di divisi fototografi memang berpenampilan sepertinya, kok.Tangannya sibuk membenahi backpack hi
Baca selengkapnya
2. Nice To Meet You, Sagara!
"Apa mama bilang?! Temen kamu itu penipu!"Ini baru hari ketiga dan Sagara sudah menghela nafas kasar entah untuk keberapa ribu kalinya. Lelaki itu mengusap telinganya yang hampir berdengung setelah kembali mendengarkan ocehan dari sang mama. Sembari menggeret koper sedang dibelakangnya, Sagara berhenti sebentar lalu mengengok kebelakang setelah berhasil keluar dan berjalan kurang lebih 100 meter dari rumah indekos yang sempat dihuninya selama 3 hari kemarin."Masa magang belum dimulai dan kamu bahkan sudah hampir kehabisan uang! Pergaulan ibukota memang keras, ditambah anak blangsak itu juga kurang ajar! Sudah syukur mama nggak melaporkan dia ke polisi!" Cukup sial atau sangat sial? Mati- matian Sagara meminta restu dari mamanya yang sangat overprotektif itu agar diizinkan merantau ke ibukota guna mengikuti program magang yang sudah lama dia apply. Tapi baru sampai saja dia sudah kena tipu?Sagara memang berencana untuk menempati rumah kos yang dulunya ditempati oleh salah satu tem
Baca selengkapnya
3. Bos Baru
Sagara Adinata memulai paginya dengan semangat baru. Ini adalah hari pertamanya menjejakkan kaki sebagai pegawai magang di salah satu perusahaan ternama yang telah lama dia impikan.The Cassiluxe.Sebuah perusahaan yang menyediakan jasa produksi dan publikasi yang tak tergeser dari top 3 perusahaan jasa media terbaik di negeri ini. Berani bersaing baik dalam negeri maupun di kancah internasional.Sagara patut berbangga diri. Meskipun hanya program magang, namun dia adalah satu- satunya mahasiswa dari kotanya yang berhasil menembus program magang di perusahaan impiannya itu. Sebagai seorang pemagang yang berfokus pada desain visual dan juga fotografi, Sagara berharap bisa mendapat kesempatan- kesempatan luar biasa dengan bergabung disini. Dengan kinerja yang baik, siapa tahu Sagara bisa mendapatkan akses untuk melanjutkan karirnya disini kedepannya.Setelah melapor pada bagian administrasi, para anak magang dikumpulkan dalam satu ruangan khusus untuk pembekalan awal. Tidak banyak, ad
Baca selengkapnya
4. Dinodai atau Menodai?
Baru hari pertama sudah party. Akhirnya Sagara membuktikan sendiri motto hidup khas anak- anak muda hedon ibukota. Belajar, bekerja lalu pelariannya berpesta pora. Oh astaga! Mereka baru saja diterima magang, namun jalan yang dipilih untuk menjalin keakraban adalah justru dengan open table? Budaya dari mana ini?Sagara mengiyakan ajakan sesama rekan magangnya untuk makan malam bersama. Katanya mereka hanya akan makan malam di salah satu resto dekat kantor sebagai bentuk ucapan selamat karena telah diterima magang dan sekaligus mengakrabkan diri. Jadilah sepuluh orang muda mudi itu beriringan masuk menikmati makan malam dengan menyenangkan. Namun Sagara tidak pernah tahu bahwa akan ada acara lanjutan setelahnya. Dia tidak pernah tahu bahwa acara makan malam yang tadinya diisi riuh tawa kini berubah jadi gemerlap malam berisik ditemani belasan botol alkohol berjejer rapi diatas meja.Entah sudah berapa botol yang tandas tak bersisa. Sagara hanya bisa mengamati dan berusaha bersosiali
Baca selengkapnya
5. Jangan Panggil Tante!
Apa yang terjadi semalam? Otaknya berusaha keras menemukan kepingan memori yang entah bersembunyi dimana. Sagara sama sekali tak mengingat apapun setelah bagian dia menaiki mobil dari aplikasi ojek online. Apa yang terjadi setelahnya? Sagara takut mengacau disini. Dia menelan ludahnya susah payah saat jemari Natalia semakin berani menelusuri garis rahangnya. Sagara harus berjuang menyatukan kepingan puzzle berantakan dalam otaknya sembari menahan dirinya dari serangan hasrat yang berbahaya. Bagaimana tidak? Selain sentuhan- sentuhan riskan itu, penampilan wanita matang dihadapannya tentu sangat mengusiknya. Setelah mengumpulkan sedikit keberanian, Sagara mencekal pelan pergelangan tangan Natalia. "Astaga! Kemana perginya uang hasil kerja keras tante? Apa semahal dan sesulit itu membeli satu kaos yang lebih nyaman untuk digunakan?" Sejujurnya Sagara tidak tahu darimana ia mendapatkan keberanian untuk menyindir wanita yang tujuh atau mungkin delapan tahun lebih tua darinya itu. Saga
Baca selengkapnya
6. Anak Magang Kesayangan
"Kenapa tampang lo kusut begitu? Mana semangat pemagang muda yang membara?"Sagara baru saja menginjakkan kaki di ruangan barunya dan sapaan menyebalkan Mario sudah hampir membuatnya naik darah. Masih segar dalam bayangannya bahwa salah satu penyebab aksi memalukannya kemarin adalah Mario Hutomo—manusia yang memaksanya untuk tetap hadir dalam pesta dadakan menyebalkan semalam.Andai saja Sagara tidak menuruti paksaannya kemarin, dia mungkin tidak akan berakhir menunjukkan sisi memalukan pada Natalia.Setelah kejadian memalukan itu, sekarang dengan wajah bahagia seolah tanpa dosa Mario justru merangkulnya akrab. Sekaligus membuat Sagara sadar bahwa enam bulan kedepan dia akan banyak bekerja sama dan berbagi ruang dengan manusia super ajaib disebelahnya itu. Sagara bisa apa?"Ck! Pokoknya besok- besok gue gak mau lagi ikutan kalau ada minum- minum mendadak!" ketusnya.Mario hanya bisa nyengir tanpa beban. Lelaki kurus itu menyenggol pelan lengan Sagara, "emang kenapa, sih? kena damprat s
Baca selengkapnya
7. Tertarik Untuk Jadi Simpananku?
Mengisi kekosongan lemari? Sekarang Sagara justru harus meratapi lemari besarnya yang penuh dan sesak, tidak ada sedikitpun space yang tersisa. Bahkan ada beberapa pakaian yang terpaksa harus dibiarkan terlipat dalam tas tanpa masuk lemari. Pikirnya Natalia hanya mengambil beberapa. Mana dia tahu kalau ternyata wanita itu justru membeli hampir separuh dari isi toko eksklusif itu? Astaga! Sagara merasa ini semua berlebihan. Mengapa tiba- tiba Natalia memberikan ini semua padanya? Lagipula bantuan apa yang Sagara berikan sampai dia harus menerima semua beban ini? Memeriksa beberapa dan menemukan tag brand yang ada disana. Sagara mencari tahu sedikit tentang seri tersebut dan sempat melotot melihat harganya. Salah satu setelan disana bahkan nilainya jauh lebih mahal dari fee magangnya dalam satu bulan. Natalia sekaya itu? Apakah gaji kepala divisi di perusahaannya memang sebesar itu sampai- sampai Natalia bisa memberinya banyak begini tanpa menginginkan apapun? Perasaannya jela
Baca selengkapnya
8. Bangun Pagi
Itu adalah pertanyaan paling gila yang pernah Sagara dengar. Menjadi simpanan dari teman mamanya sendiri? Meskipun memang Natalia masih tergolong muda, tetap saja hubungan semacam itu tidak waras. Masih tak habis pikir, bagaimana bisa seorang teman justru berusaha menjerumuskan putra temannya sendiri kedalam pusaran gelap berbahaya seperti itu? Dari sini, Sagara jadi meragukan pernyataan bahwa mamanya dan Natalia berteman dekat. Sagara masih berpikiran positif jika ini hanyalah sebuah candaan yang ditujukan untuk menjahilinya saja seperti sebelumnya. Tapi bahkan setelah menunggu beberapa lama, Sagara tidak menemukan keraguan sedikit pun di netra wanita yang masih berdiri kokoh di depannya. Natalia Xaviera tidak menunjukkan tanda- tanda bahwa dia akan segera meralat pertanyaan gilanya itu. "Gimana? Mau nggak?" Gelengan kepala menjadi sebuah jawaban tegas dari Sagara. Sementara wanita didepannya kini justru tertawa pelan. Wajahnya masih menatap Sagara dengan remeh lalu perlahan mende
Baca selengkapnya
9. Kecoak Terbang
Tidak peduli disebut ugal- ugalan, wanita dengan sapuan merah di bibir itu menembus jalanan yang cukup lenggang dengan kecepatan sedikit diatas rata- rata. Wajah dan lehernya terasa cukup tegang akibat emosi yang terus merambat naik. Pagi temaramnya mendadak berantakan sebab sebuah panggilan yang terpaksa membuatnya menerjang jalanan dengan ganas guna bisa sampai kantor secepatnya. Tidak sia- sia, perjalanan yang biasanya ditempuh dalam waktu kurang lebih tiga puluh menit, kini bahkan bisa dipangkas hingga setengahnya. Natalia tidak sempat memikirkan sebenarnya ajian apa yang dia gunakan sampai tiba- tiba bisa menyetir secepat itu hari ini. Syukur semesta masih berpihak padanya. Begitu memasuki gedung The Cassiluxe, wanita yang mengenakan blus kerja dipadu rok span dan heels setinggi dua belas senti itu meminta bantuan security untuk memarkirkan mobilnya. Temperamennya yang dalam keadaan buruk seolah terbaca oleh siapapun yang melihatnya. Dengan itu, label 'jangan sapa aku' menjadi
Baca selengkapnya
10. Kunjungan Mantan
"Untuk apa kemari? Dasar tidak tahu malu," hardik Natalia begitu pintu ruangan miliknya tertutup sempurna. Lelaki dihadapannya nampak tidak gentar sama sekali, dia malah semakin betah duduk di kursi milik Natalia. Senyumnya nampak menyebalkan, pun sorot mengejek yang laki- laki itu tampilkan juga membuat Natalia semakin naik darah. "Menolak menjadi pewaris hanya untuk bekerja pada perusahaan yang bahkan jauh lebih kecil dari perusahaan keluargamu? Aku heran mengapa kamu masih begitu sombong. Natalia Xaviera."Natalia tidak kaget lagi saat lelaki dihadapannya itu pada akhirnya tahu tentang silsilah keluarganya. "Tidak usah banyak basa- basi. Ada perlu apa?" sebal Natalia. "I Miss you."Natalia hampir meludah."Persetan! Katakan saja maumu ! Mau bekerja? Kamu bisa hubungi HRD atau mendaftar via platform lamaran kerja. Cari yang sesuai kemampuan, jangan hanya minta jabatan. Aku tidak akan menjadi orang dalam untukmu lagi," ketus Natalia lagi. Menyesali masa- masanya dulu yang selalu
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status