Share

10

"Cinta dan benci itu bersatu, Bu. Tapi lebih dominan benci, kalau hilangin rasa cinta itu butuh waktu bukan, karna aku udah lumayan lama bersamanya," sahut Maira pelan.

Dewi mengangguk paham sedangkan David yang hendak protes langsung dicubit sang Ibu membuat lelaki itu mengaduh. Maira menoleh mengeryitkan alis memandang Kakaknya yang memekik.

"Kamu tuh ngapain sih, Bang! Ngejerit gitu," seru Maira.

"Kamu ini kenapa sih, Bang! Suasana begini malah teriak, apa biar makin heboh," cibir Maira kesal.

Mendengar perkataan David, ia menatap wajah adiknya.

"Nah gitu, mendingan kamu marah dari pada nampakin wajah sedih gitu. Kamu jadi jelek tau," kelakar David.

Maira yang mendengar itu melotot lalu bangkit dan mulai menyerang David dengan gelitikan. Orang tua mereka memandang anaknya, lalu saling menatap dan mengulas senyum.

"Kalian ini, ayo makan! Nanti keburu dingin lho," tegur Dewi.

Mendengar ucapan Dewi, mereka langsung berhenti lalu saling sikut menyalahkan. Lelaki yang menyandang st
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status