Share

62. Belum MOve On

Penulis: Rinai Hening
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-10 08:51:34

"Mas Danesh kenapa jawab Bu Hana kayak gitu sih? abu-abu banget tau!" omel Alisha sambil mengaduk isi tasnya untuk menemukan kunci rumahnya.

"Emang sengaja gitu," kekeh Danesh tak peduli dengan wajah Alisha yang mulai manyun.

Alisha menoleh sekilas lantas memutar bola matanya ke atas. "Biar apa coba?"

“Ya biar mereka sedikit menyesal lah, karena anaknya udah pernah menyia-nyiakan kamu.”

Senyum Danesh belum sepenuhnya menghilang dari wajah tampannya, terlihat sekali kalau pria itu menikmati bagaimana raut wajah Hanami beberapa menit yang lalu saat ia dengan entengnya menjawab.

‘Kami belum menikah kok, Tante. Doakan secepatnya…’ Lengkap dengan senyum lebar saat Danesh gesit meraih pergelangan tangan Alisha agar perempuan cantik itu segera masuk dan tak mengelak kalimatnya terlalu cepat.

“Iish … kan aku udah bilang, aku sudah berdamai dengan masa lalu, Mas. Kata psikiaterku nggak baik memelihara rasa sakit hati dan dendam terlalu lama.”

Berpulangnya Magika yang secara tiba-tiba bisa dibi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjerat Pria Masa Lalu   63. Mana Mungkin?

    Arya terperanjat bukan kepalang ketika baru saja tiba di rumah sepulang dari kantor harus berpapasan dengan sang mama yang juga baru keluar dari mobil. Dengan langkah cepat perempuan yang telah melahirkannya itu mendekati Arya. Tanpa senyum, tanpa sapa, karena yang terlihat hanya raut wajah kusut penuh tanda tanya saat perempuan berdarah Jepang itu berjalan cepat ke arahnya."Nyokap lo lagi di Jakarta, Ya?" Arya tak sendiri, pria di samping yang barusan mengajukan pertanyaan adalah Ronald. Sahabat baik yang kini juga menjadi partnernya menjalankan bisnis."Iya, baru selasa kemaren nyampe. Besok bokap juga dateng, ada meeting rutin pemegang saham besok lusa.""Sungkem dulu deh gue, siapa tau jadi dicomblangin sama keponakannya yang dari Jepang itu," seru Ronald hanya membuat Arya geleng-geleng kepala. Sudah paham bagaimana kedekatan sang mama dengan teman-temannya, Arya membiarkan saja saat Ronald berjalan cepat untuk menyambut Hanami."Tante Hana ke Jakarta dadakan ya? tau gitu bisa a

  • Terjerat Pria Masa Lalu   62. Belum MOve On

    "Mas Danesh kenapa jawab Bu Hana kayak gitu sih? abu-abu banget tau!" omel Alisha sambil mengaduk isi tasnya untuk menemukan kunci rumahnya."Emang sengaja gitu," kekeh Danesh tak peduli dengan wajah Alisha yang mulai manyun.Alisha menoleh sekilas lantas memutar bola matanya ke atas. "Biar apa coba?"“Ya biar mereka sedikit menyesal lah, karena anaknya udah pernah menyia-nyiakan kamu.”Senyum Danesh belum sepenuhnya menghilang dari wajah tampannya, terlihat sekali kalau pria itu menikmati bagaimana raut wajah Hanami beberapa menit yang lalu saat ia dengan entengnya menjawab.‘Kami belum menikah kok, Tante. Doakan secepatnya…’ Lengkap dengan senyum lebar saat Danesh gesit meraih pergelangan tangan Alisha agar perempuan cantik itu segera masuk dan tak mengelak kalimatnya terlalu cepat.“Iish … kan aku udah bilang, aku sudah berdamai dengan masa lalu, Mas. Kata psikiaterku nggak baik memelihara rasa sakit hati dan dendam terlalu lama.”Berpulangnya Magika yang secara tiba-tiba bisa dibi

  • Terjerat Pria Masa Lalu   61. Prasangka

    “Maaf ya kalau kedatangan saya yang mendadak bikin kamu kaget,” seru Hanami menepuk punggung tangan Alisha yang ada di atas meja makan.“Saya memang berencana ke Jakarta, tapi jadwalnya sengaja dimajukan karena Arya, hmm...”“Karena Arya sudah mengetahui tentang meninggalnya Magika satu tahun yang lalu?” potong Alisha begitu paham akan maksud kedatangan Hanami menemuinya seperti ini.Hanami yang mendengar kalimat Alisha sontak terdiam lantas menggeleng pelan. Bibirnya terbuka hendak mengutarakan sesuatu, namun kembali bungkam saat Alisha lagi-lagi mendahuluinya.“Nggak apa-apa, Bu." Alisha meremas kedua tangannya di atas meja. "Toh waktu itu memang saya sengaja nggak ngasih tau ke Bu Hana ataupun Arya," sambungnya lagi masih tertunduk.Hanami kembali mengusap punggung tangan Alisha. Mencoba memahami kecamuk hati perempuan muda di depannya ini. Ia juga tidak menyalahkan Alisha sepenuhnya karena tak memberinya kabar tentang berpulangnya Magika.Hanami justru tahu hal tersebut dari Riri,

  • Terjerat Pria Masa Lalu   60. Tamu

    Alisha sedang menekuri pekerjaannya ketika seseorang mendadak memanggil namanya sambil mengetuk meja dengan gerakan pelan. Begitu Alisha mengangkat kepala, ternyata sudah ada Adam, salah satu office boy di Less Giant."Iya kenapa, Dam?" tanya Alisha setelah menatap pemuda itu lekat."Ada yang nyari Mbak Alisha di depan. Sekarang lagi ngobrol sama Pak Yasir, makanya saya disuruh Bapak manggil Mbak Alisha ke sini.""Nyari saya?" pria bernama Adam itu mengangguk. "Siapa?"Sejak bekerja dan hidup mandiri di ibukota, sangat jarang Alisha mendapat kunjungan tamu yang bertandang ke kantornya langsung. Dulu sekali, Angga pernah mampir ke kantornya di jam kerja, itupun karena Alisha kehilangan kunci motor sehingga sang kakak susah payah membawakan kunci cadangan untuknya. Atau yang paling sering adalah Maya, sahabat terdekatnya sejak masa kuliah dulu, karena memang sahabatnya itu menjalin kasih dengan putra kedua Pak Yasir, pemilik Less Giant."Ibu-ibu gitu deh, Mbak. Ibunya Mbak Alisha mungki

  • Terjerat Pria Masa Lalu   59. Menuntut Jawab

    Tadi siang, Alisha sempat berpamitan akan mengunjungi makam putrinya dengan seorang teman. Namun Faris lupa tak menanyakan siapa teman yang dimaksud. Karena setahu Faris, putrinya hanya memiliki segelintir sahabat dekat yang akan ia ajak ke makam sang putri."Kamu tahu Alisha pergi dengan siapa? kok lama ya?" sambil menelengkan kepala ke arah depan, Faris akhirnya bertanya pada pria di sebelahnya yang sedang menggulir file di tablet."Lho, Alisha belum bilang sama Pak Faris dia ke makam Magika sama siapa?" Danesh menghentikan gerak jemarinya demi menatap lurus pada lawan bicaranya.Ia dan Faris baru saja tiba dari yayasan yang tahun lalu didirikan oleh ayah Alisha. Sekedar memeriksa bangunan baru yang sedang dalam proses pembangunan. Berhubung biro arsitek milik Danesh adalah pengembangnya, tentu saja pria itu ikut mengawasi jalannya pembangunan sampai selesai."Belum, memangnya siapa? bukan Maya kan? atau temen kantornya?" Faris kembali bertanya.Danesh menghembuskan napas singkat. "

  • Terjerat Pria Masa Lalu   58. Kenangan Pahit

    "Cantik."Bayi perempuannya sangat menggemaskan dengan sepasang bola mata yang berbinar terang, pun pipi tembamnya yang kemerahan sangat mirip dengan Alisha. Namun kedua alis tebalnya bisa dibilang begitu menyerupai milik Arya."Begitu aku bawa pulang ke sini, Magika sangat sehat, Ya. Dokter yang rutin kami kunjungi juga juga mengatakan hal yang sama."Arya menyimak semua yang dikatakan Alisha meski jemarinya masih sibuk menggulir layar ponsel yang menampilkan foto-foto Magika. Semuanya menakjubkan bagi Arya. Meski di saat yang bersamaan ia merasakan kehilangan yang begitu menyiksa. Tak bisa membersamai tumbuh kembang sang putri saja membuat Arya merana. Apalagi sekarang ia dipukul kenyataan bahwa Magika tinggal kenangan."Sampai di satu malam mengerikan itu ... Magika mendadak panas tinggi sampai mengalami kejang. Aku dan Mas Angga sudah membawanya lari ke UGD seperti orang kesetanan." Alisha menyandarkan kepalanya sembari memejam. Kenangan buruk itu enggan ia ingat, namun selalu saj

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status