Share

Ancaman Jason!

Auteur: Fiyaseni
last update Dernière mise à jour: 2025-09-03 12:04:29

Dengan tatapan tajam, Jason kian mendekatinya hingga membuat mereka memundurkan langkahnya seraya menunduk. Ia melirik kearah Vitania sekilas. "Bagaimana, kalau aku punya penawaran lain," desisnya.

Perkataan itu mampu membuat Jasmine perlahan melihat ke arah Jason namun tidak untuk Vitania yang masih menentukan kepalanya.

"Ma-maksud, Tuan?"

"Aku akan memberikan sisa dari uang itu, yaitu 300 juta. Tapi, anakmu sebagai gantinya."

Ucapan tersebut jelas membuat kitanya langsung melihat ke arah Jason dengan raut wajah ketakutan, begitupun juga Jeslyn yang langsung terbelalak.

Vitania menggeleng cepat. "Ma, tidak. Aku tidak mau," bisiknya dengan rasa takut pada mamanya.

"Sudah, kamu tenang Saja. Biar Mama yang bicara padanya," balasnya dengan berbisik juga seraya mengusap punggung tangan sang anak, menenangkannya.

"Jadi, mana pilihan yang terbaik untuk kalian?" Tanya Jason yang masih terus memperhatikan mereka.

Dengan cepat, pandangan Jesslyn langsung tertuju ke arah Jason dan berusaha untuk tetap tersenyum. Srmentara itu vitania bersembunyi tepat di belakang mamanya sambil sesekali menurut ke arah Jason.

"Em ... Tuan Jason. Sekali lagi aku minta maaf tentang keponakanku yang kabur itu. Dan saya benar-benar berjanji, akan membawa dia tepat di hadapan Tuan Jason. Jadi Tuhan tidak perlu khawatir akan hal itu."

Jason menggeleng seraya tersenyum smrik. "Saya, akan transfer sekarang juga sisa uangnya 300 juta jika anak anda sebagai gantinya."

Perkataan itu lagi-lagi membuat Vitanianlangsung menggeleng. Mendengar hal tersebut, Jeslyn berusaha sebisa mungkin untuk membujuk Jason untuk tidak membawa anaknya.

"Em, tunggu dulu Tuan. Kalau nanti keponakan saya sudah bertemu saya akan memberikan setengah dari uang yang ditransfer oleh Tuan. Jadi kami hanya memiliki 350 juta saja. Bagaimana?" Tawarnya dengan tetap memberikan senyuman pada Jason.

"Tidak. Saya akan tetap membawa anak anda," ucapnya yang langsung memberikan harga pada dua pengawalnya untuk segera membawa Vitania.

Kedua pengawalnitu pun langsung memegangi tangan Vitania yang langsung di bawah menuju ke arah mobil. Jelas, Jeslyn memohon kepada Jason agar melepaskan anaknya.

"Tuan ... Saya mohon. Jangan bawa anak saya. Saya janji, akan benar-benar membawa keponakan saya kepada, Tuan."

"Ma ... Mama ... Tolong Ma ..." vitania terus berteriak meminta tolong pada mamanya karena dirinya yang terus ditarik menuju ke arah mobil Jason.

Sedangkan Jeslyn masih terus berusaha memohon pada Jason yang kini telah berbalik dan berjalan menuju ke arah mobilnya, hingga Jeslyn pun akhirnya bertekuk lutut tepat di depan Jason Seraya memohon kepadanya agar tidak membawa sang anak.

"Baik. Mobil berwarna merah di halaman rumah saya itu bisa Anda bawa karena sebagian uangnya sudah saya belikan barang-barang lainnya. Tapi, saya mohon lepaskan anak saya dan saya berjanji tidak akan meminta uang yang sisanya dan saya akan membawa keponakan saya ke hadapan Tuan," ucapnya yang bertekuk lutut tepat di depan Jason Dengan mengatupkakedua tangannya.

Jason menghelah nafasnya gusar, ia yang melirik dekilas kerah wanita yang bertekuk untuk di bawah kakinya itu lalu melirik ke arah anaknya yang sudah dimasukkan ke dalam mobil oleh dua pengawal tersebut.

"Baik. Tapi saya minta setidaknya 300 juta transfer ke saya. Tapi kalau saya tidak mendapatkan uang itu maka anak anda tetap akan saya bawa," saatnya dengan Ada santai melihat ke arah Jasmine di bawah sana.

Dengan cepat, Jesylin bangkit dari posisinya yang langsung berdiri tepat di hadapan Jason. "T-tapi, Tuan. Uangnya tinggal hanya tersisa 100 juta saja. Tapi saya janji, lusa akan saya bayar 200nya. Saya tidak akan bohong."

Lagi-lagi Jason menghelah nafasnya gusar. "Baik, kirimkan sekarang 100 juta itu."

Jeslhnbmengangguk dengan yakin lalu ia mengambil ponselnya yang berada di saku bajunya dan segera mengirimkan transferan uang 100 juta itu tepat di rekening Jason.

Jason pun melihat ke layar ponselnya dan 100 juta miliknya sudah kembali lalu ia memberi isyarat kepada dua pengawal yang berada di mobil itu untuk segera mengeluarkan Vitania.

Kedua pengawalnya pun langsung membuka pintu itu Seraya menarik paksa Vitania untuk keluar dari mobil hingga membuat Gadis itu terjatuh dan cepat-cepat Jeslyn menolong anaknya untuk segera berdirikannya.

Jason berjalan ke arah mereka berdua yang membuat keduanya pun ketakuan, apalagi vitanianyang langsung bersembunyi di belakang mamanya.

"Ingat. Janji anda yang akan mengirim 200 juta di hari lusa. Jika tidak, anak anda yang menjadi taruhannya," ucap Jason dengan nada mengancam.

"Ba-baik, Tuan. Saya janji akan bayar dan saya akan tetap berusaha mencari keponakan saya sampai ketemu," jawabnya dengan beberapa kali menggangguk dan pandangan yang tertunduk.

Jason langsung masuk ke dalam mobil tersebut begitupun juga dengan satu pengawal sedangkan pengawal yang satunya lagi membawa mobil merah yang baru saja dibeli oleh Jesylin.

 Melihat bahwa mereka semua telah pergi dari halaman rumahnya membuat Jeslyn dengan anak yang bernafas megah dan langsung Mereka berpelukan.

"Ma ... Aku tadi benar-benar takut di bawa olehnya," ucapnya lirih sambil memeluk mamanya erat.

"Iya, Nak. Sudah kamu tenang saja. Sekarang ini untungnya kita masih bisa bernapas lega," jawab Jesslyn dengan mengusap lembut kepala sang anak.

Perlahan, mereka melepaskan pelukan itu membuat vitamia langsung tertuju ke arah mamahnya. "Ma, pokoknya kita harus mencari violet sampai dapat. Kalau tidak kita akan terus-terusan di teror oleh Tuhan Jason."

"Iya. Kita memang harus mencari wanita buta itu. Dan untungnya Papamu besok mulai pergi lagi keluar kota, maka kita bisa leluasa untuk mencari wanita itu," ucapnya yang dianggukan oleh anaknya.

 "Yasudah, kalau begitu ayo kita masuk, Nak. besok kita harus benar-benar mencari keberadaannya do mana wanita itu berada, karena Mama yakin dia tidak mungkin bisa pergi jauh dari sini."

"Iya, Ma." Ujarnya dengan anggukan kecil. Keduanya pun langsung berjalan menuju ke masuk ke rumah mereka dan menutup pintu rumah itu rapat-rapat.

*****

Di sebuah restoran mewah terdapat seorang wanita yang menggunakan dress tanpa lengan berwarna hitam mengkilap tengah duduk santai sambil mengayunkan ponselnya sesekali.

Ia menyeruput minuman yang berada di depannya itu dengan wajah kesal karena sepertinya telah menyuruh seseorang yang tak kunjung datang. Ia sesekali melihat jam yang berada di layar ponselnya.

'Kemana sih, dia. Selalu saja seperti ini.' batinnya yang kesal dengan helaan napas.

Dirinya melihat di sekitaran restoran itu sepertinya tanda-tanda seseorang yang tengah ia tunggu belum juga datang, hingga ia hendak menghubungi seseorang itu. Namun, secara tiba-tiba, seseorang mengecup pipinya dari samping.

Sontak, ia langsung bangkit dan Menoleh kearah seseorang itu. Wajahnya langsung tersenyum ketika sang kekasihnya datang.

"Sayang ..." Ucapnya yang langsung di peluk oleh lelaki itu.

Perlahan, sang wanita melepaskan pelukannya dan memukul pelan dada bidang sang kekasih. "Ih ... selalu seperti ini. Kau telat lagi," ucapnya dengan kesal tapi sedikit manja.

Lelaki itu malah tersenyum. "Iya, aku tahu sayang. Tapi kan, baru beberapa menit saja. Maaf ya."

Sang wanita menghelah nafasnya. "Baiklah. Karena aku terlalu mencintaimu, maka aku maafkan."

"Terimakasih, sayang," balasnya yang diakhiri dengan kecupan, lalu keduanya duduk di bangku masing-masing.

"Sebenernya kau habis darimana? Mengurus pekerjaan atau kuliah? Sampai telat selama ini, Jason."

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Terlanjur Mengandung Benih Tuan Vir   Tinggal seatap

    "Iya, Mama tau Vir. Tapi--"Belum sempat Qiana menyelesaikan ucapannya namun anaknya itu segera berbalik dan langsung menaiki tangga menuju ke arah kamarnya Yang satu lantai bersama dengan kamar Violet. Jelas, hal tersebut hanya bisa membuat Qiana menghelah napasnya dengan menggelengkan kepala melihat tingkah anaknya tersebut."Em, kalau begitu saya permisi, Nyonya ingin mengatakan Nona Violet ke kamarnya," ucap Ayu dengan nada sopan via langsung dianggukan oleh Qiana.Perlahan, Ayu memegan tangan Violet dan mereka menaiki tangga untuk menuju kamar violet yang berdekatan dengan kamar Veer.Setelah mereka sampai di sana, Ayu langsung mendudukkan Violet di kasur."Ayu, apa itu benar kamu?" Tanya Violet pada gadis yang menggunakan baju pelayan dan rambut diikat satu itu.Ayu terdiam sejenak, dia melihat ke arah pintu kamar itu yang masih terbuka dan langsung melirik kembali ke arah Violet."Iya ini aku. Tadi nenekku menelpon aku kalau kamu Tengah dikejar oleh sekelompok orang dan nenek

  • Terlanjur Mengandung Benih Tuan Vir   Violet ke kediaman Avir Vedrick

    Violet tertegun. "Ma-maaf, ta-tapi ... A-aku tidak hamil," ucapnya dengan gugup dan terbata."Oh ya? Kita akan buktikan nanti Saat di klinik. Mau kau ambil atau tidak kau akan tetap ikut bersamaku. Kamu tahu adalah wanita satu-satunya yang pernah aku tiduri."Setelah mengucapkan kalimat itu Vir langsung membenarkan posisi duduknya menjauh dari violet ia duduk seperti biasa dengan menyilangkan kaki dan bersedekap dada menuju ke arah depan.Sedangkan violet dengan detak jantung yang masih berdekuk kencang dan juga rasa ketakutan di dalam dirinya membuat Gadis itu mengatur nafasnya beberapa kali dan menormalkan detak jantungnya.'Aku tau dia Tuan Vir. Semua orang membicarakan tentang dirinya yang kejam dan juga dingin. Bahkan dia tidak segan-segan untuk menghabisi siapapun orang yang berurusan dengannya. Apalagi sampai membuatnya benar-benar marah. Apa yang harus aku lakukan?' batin Violet.Iya, Violet tahu cerita itu semua dari dulu semua di negeri ini pun tahu kalau akhir fredric adala

  • Terlanjur Mengandung Benih Tuan Vir   Bertemu Vir

    Vir langsung melihat ada seorang wanita yang terjatuh tak jauh darinya. Ia perhatikan wanita itu yang sepertinya Tengah kesulitan untuk berdiri berlari dengan langkah perlahan namun pandangannya fokus ke arah depan."Tunggu dulu, wanita itu ..." Vir memperhatikan dengan detail lalu ia mulai berlari kecil untuk menghampirinya hingga menghentikan langkahnya tepat di dekat wanita itu dan membuat wanita tersebut secara tak sengaja menabrak Vir."Akh! Ma-maaf. Aku tidak sengaja."Vir tersenyum ketika melihat wanita didepannya ini. Rambut panjang terurai dengan dres berwarna biru muda bahkan ia melihat bajunya sedikit koyak di bagian atasnya bahkan tali bra-nya pun bisa terlihat.Wanita itu berjalan tanpa alas kaki. Iya, wanita itu adalah violet yang selama ini ia cari."Hei ... kemana kau lari, Violet!"Mendengar suara teriakan itu yang terlihat sangat dekat membuat violet pun dengan gelanggapan berusaha untuk lari dari tempat itu."Maaf, permisi," ucapnya nggak melangkah namun dengan cep

  • Terlanjur Mengandung Benih Tuan Vir   Mencari keberadaan violet

    "Sebenernya kau habis darimana? Mengurus pekerjaan atau kuliah? Sampai telat selama ini, Jason."Jason membenarkan posisi duduknya, agar lebih dengan dengan sang kekasih. "Vikana sayang. Kau tau kan, kita sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan. Maka banyak hal yang harus aku urus, tidak hanya tentang pekerjaan tapi juga kuliahku yang harus slesai tahun ini, dan masih banyak hal lainnya.""Iya, aku tahu. Tapi, kita jangan sampai keduluan oleh Vir. Aku tidak mau, hak waris mendiang Papa jatuh ke tangannya."Jason tersenyum tipis sambil mengusap pipi sang kekasih. "Sayang ... Kau tau kan, dia sampai detik ini tidak punya kekasih. Maka darimana dia bisa cepat mendahului kita. Dan lagi, bukannya kau bilang kalau aset yang berada di selatan itu sudah menjadi bagian mamamu.""Iya, kamu benar sayang. Tapi, aku yakin Vir tidak tinggal diam. Pasti dia memiliki rencana untuk merebut miliknya lagi. Karena dari awal itu memang miliknya.""Sudahlah sayang, kau tidak usah memikirkan hal itu. Se

  • Terlanjur Mengandung Benih Tuan Vir   Ancaman Jason!

    Dengan tatapan tajam, Jason kian mendekatinya hingga membuat mereka memundurkan langkahnya seraya menunduk. Ia melirik kearah Vitania sekilas. "Bagaimana, kalau aku punya penawaran lain," desisnya.Perkataan itu mampu membuat Jasmine perlahan melihat ke arah Jason namun tidak untuk Vitania yang masih menentukan kepalanya."Ma-maksud, Tuan?""Aku akan memberikan sisa dari uang itu, yaitu 300 juta. Tapi, anakmu sebagai gantinya."Ucapan tersebut jelas membuat kitanya langsung melihat ke arah Jason dengan raut wajah ketakutan, begitupun juga Jeslyn yang langsung terbelalak.Vitania menggeleng cepat. "Ma, tidak. Aku tidak mau," bisiknya dengan rasa takut pada mamanya."Sudah, kamu tenang Saja. Biar Mama yang bicara padanya," balasnya dengan berbisik juga seraya mengusap punggung tangan sang anak, menenangkannya."Jadi, mana pilihan yang terbaik untuk kalian?" Tanya Jason yang masih terus memperhatikan mereka.Dengan cepat, pandangan Jesslyn langsung tertuju ke arah Jason dan berusaha untu

  • Terlanjur Mengandung Benih Tuan Vir   Perintah Vir

    Vir melihat ke arah asistennya sekilas lalu menaruh kertas dengan gambar wajah violet itu di atas meja. "Perintahkan semuanya untuk segera mencari sosok wanita ini. Saya tidak mau tahu kalian harus cepat mencari keberadaannya di mana.""Em, maaf Tuan. Tapi informasi yang diberikan oleh petugas di sana sangat sedikit tentang wanita itu. Bahkan kami pun tidak tahu tempat tinggalnya di mana."Mendengar perkataan sang asisten, membuat Vir langsung menatapnya tajam dengan wajah yang berubah tegas. "Saya tidak mau tahu! Intinya kalian harus mencari keberadaan wanita itu. Kalian tahu kan. Apa akibatnya jika melanggar perintah dari saya," sahutnya dengan nada tinggi bahkan sambil menggebrak meja di akhir kalimat.Rendra langsung menganggukkan kepalanya. Ia bangkit dari posisinya. "Em, iya. Baik, Tuan. Saya akan mengerahkan semuanya dan perintahkan kepada mereka untuk segera mencari keberadaan wanita ini. Kalau begitu saya permisi."Tak ada respon apapun dari Vir yang hanya memperhatikan asis

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status