Ternyata Suamiku Simpanan Tante-Tante

Ternyata Suamiku Simpanan Tante-Tante

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-03
Oleh:  Adissutria AdissOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
44Bab
1.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Tidak ada wanita yang bisa menerima pengkhianatan dari pernikahan yang sudah ia putuskan bersama seorang laki-laki. Begitu lah yang terjadi pada pernikahan Elisa dan juga Bima yang berujung perceraian, ketika ia mengetahui bahwa ia sudah dibohongi dan dikhianati oleh suaminya yang memilih menjadi simpanan para tante-tante. "Maaf Mas, aku menyerah menjadi istrimu, aku memilih menjadi janda daripada harus hidup dengan seorang pengkhianat seperti mu!"

Lihat lebih banyak

Bab 1

Part 1, Mencari Pekerjaan

Di sebuah kota yang dipenuhi dengan kebisingan dan banyaknya kesibukan, tinggal lah sepasang suami istri di sebuah kontrakan yang tidak begitu luas, bersama seorang anak yang baru berusia tiga tahun.

Suara tangis seorang bocah membangunkan Bima, pria berusia dua puluh lima tahun yang menikah dengan Elisa, dan dikaruniai seorang putri bernama Gendhis.

"Arrrghhh! Apa-apaan si ini, kenapa berisik sekali, apa tidak tahu kalau aku baru aja mau tidur!"

Suara Bima memecah gendeng telinga Elisa yang mendengar, pun rasanya sangat geram, karena setiap hari suaminya bersikap seperti itu. Pulang pagi lalu tidur sampai siang hari, tak ia pikirkan jika istri dan anaknya butuh makan dan susu.

Elisa masuk ke kamar dan melemparkan bantal tepat di wajah suaminya, merasa geram lantaran masih asik memejamkan mata sementara peran suami di luar sana sudah sibuk mencari nafkah.

"Mas, bangun kamu Mas! Beras di dapur itu sudah habis, tidak ada stok bahan yang bisa aku olah menjadi makanan, Gendhis nangis karena dia butuh susu, tapi susunya juga udah habis, kamu mikir dong, Mas!" pekik Elisa marah.

Bima yang mendengar pun terusik, lalu bangkit dengan menajamkan tatapan matanya pada istri dan anaknya itu.

"Hei Elisa, apa kau pikir mencari kerjaan itu gampang, SUSAH! Apalagi aku nggak punya ijazah buat ngelamar pekerjaan," runtuk pria itu tak kalah marah.

"Ya tapi setidaknya kamu usaha dong Mas, banyak kok pekerjaan yang nggak menggunakan ijazah, setidaknya kamu keluar dari rumah ini dengan niat cari kerja," sahut Elisa kesal.

"Ya udah, iya, aku akan pergi mencari kerja!" sergah Bima akhirnya mengalah.

Langkahnya mulai ia ayunkan menuju jalan raya yang dipadati dengan kendaraan roda empat dan roda dua, sesekali Bima melayangkan tendangan ke udara sangking kesalnya ia dengan hidupnya, sejak menikah dengan Elisa secara terpaksa karena ia telah menghamili wanita itu terlebih dahulu, lalu merantau ke kota, membuat pria itu tidak memiliki persiapan menyambut si buah hati, di tambah lagi dengan kepasrahan nya selama ini, yang menuntut Elisa agar meminta kedua orang tuanya mengirimkan uang untuk kebutuhan sehari-hari.

Di Sini Ada Lowongan Pekerjaan

Bima terhenti di sebuah klup yang di depannya terulis kalimat harapan baginya untuk melamar pekerjaan, gegas pria itu masuk setelah cukup jauh menempuh perjalanan dari kontrakan. Pria itu bertemu dengan seorang waitress yang tak sengaja melintasinya.

"Mbak, apa benar di sini ada lowongan pekerjaan?" tanya Bima antusias.

"Oh, sepertinya ada Mas, tapi lebih baik Mas saya antar ke pemilik klup ini saja, ya," ucap wanita itu setelah cukup lama termenung menatap ketampanan pria yang sedang mengajaknya bicara itu.

Ya, Bima memang sosok pria yang sangat tampan, memiliki tinggi badan 180cm dan berat badan 70kg, dengan rambut yang sedikit panjang, memiliki lesung pipi dan juga gigi taring yang membuat wajah itu semakin manis.

"Baik Mbak, terima kasih." jawab Bima singkat lalu mengusap kedua tangannya yang berkeringat.

Kini ia sudah berada di ruangan besar pemilik kafe tersebut, setelah dipersilahkan masuk, Bima nampak berdiri dengan tegap menunggu kursi goyang itu mengarah padanya, dan tak lama kemudian, sosok wanita yang sedang menghisap rokok pun muncul dari balik kursi.

Wanita tersebut bernama Jolien, ia mempersilahkan Bima duduk dan menatap wajahnya dengan tatapan hangat, sungguh tampan! Ia mengulas senyum lalu menghisap kembali rokok yang masih terjepit di kedua jemarinya, tak lama kemudian asap yang keluar dari mulut wanita itu ia tiupkan ke wajah Bima, sehingga membuat pria tersebut tersedak dan terbatuk-batuk.

"Apa kau tidak suka rokok?" tanya Jolien menatap kasihan ketika wajah Bima berubah menjadi merah.

"Tidak Bu, saya tidak merokok," ucap pria tampan itu memberitahu.

"Sayang sekali, kalau kau tidak suka dengan bau asap rokok atau dalam arti tidak merokok, maka kau tidak bisa bekerja di tempat ini," seru wanita itu membuang muka.

"T-tapi Bu, saya mohon berikan saya kesempatan, saya sudah berjalan cukup jauh dari rumah saya, mencari pekerjaan yang tidak perlu menggunakan ijazah, saya mohon bantu saya," pinta Bima merengek memohon pada wanita itu.

Jolien pun bangkit, lalu duduk di meja, berhadapan langsung dengan Bima yang saat itu hanya mampu menelan saliva, memperhatikan kecantikan dan kemolekan tubuh wanita yang sengaja membuka sedikit paha ke arahnya.

"Siapa namamu pemuda tampan?" tanya Jolien mendekatkan wajah.

"B-bima, Bu," lirih pria itu kikuk.

"Apa wajah ku ini sudah terlihat keriput sehingga kau memanggilku dengan sebutan, Ibu?" tanyanya lagi dengan raut wajah sedikit kesal.

"Panggil aku, Nona!" titahnya setelah beberapa saat kemudian.

"B-baik Nona, aku Bima, usiaku dua puluh lima tahun, aku menginginkan pekerjaan, tolong berikan aku pekerjaan apa saja yang penting aku bisa mendapatkan uang, kalau perlu, menjadi pelayan aku mau." tegas Bima dengan panjang lebar, berharap jika wanita di hadapannya itu dapat mempertimbangkan niat untuk menerima nya.

Jolien pun tertawa kecil, wanita berusia empat puluh lima tahun itu justru merasa gemas saat Bima terlihat sedang merengek di hadapannya, kembali menghisap rokok, lalu rokok itu ia berikan pada Bima.

"Hisap lah, ini nikmat!" titahnya yang sudah candu akan barang tersebut.

"B-baik, aku akan melakukan nya, tapi berikan dulu aku jawaban, apa kau menerima ku untuk bekerja di tempat ini?" Bima mulai memainkan rayuan cantiknya, dengan bersikap manja pada lawan bicara. Pria itu mengambil alih putung rokok dan menjepit nya ala orang-orang yang sudah biasa memegang benda itu.

"Salah satu syarat agar kau di terima, adalah menjadi seorang perokok, karena jika kau tidak menggunakan barang ini, sudah pasti kejantanan mu akan diragukan di tempat ini," bisik Jolien menatap penuh selidik, kedua matanya mulai memperhatikan Bima dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Oh, baik lah, aku akan melakukan jika ini salah satu syarat nya." jawab pria itu mantap, lalu mulai mendekatkan barang tersebut ke mulut, dan tak lama kemudian, ia menghisap dan mengeluarkannya dengan tenang, sehingga asap itu tidak sampai membuatnya tersedak dan terbatuk.

"Bagus, baiklah, aku akan menerima mu, kembali lah ke sini nanti malam, karena tugas mu melayani para tamu-tamu yang datang memesan sesuatu." jawab Jolien tersenyum ketika Bima sudah hampir menghabiskan satu batang rokok pemberiannya.

Bima tersenyum senang, tentu saja ia akan kembali lagi ke tempat itu, karena hanya tempat itulah yang sepertinya mau menerima pekerja tanpa mengandalkan ijazah dan pengalaman, ia pamit lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Gegas ia kembali ke rumah, untuk memberitahukan pada Elisa bahwa ia sudah berhasil mendapatkan pekerjaan, tibanya di rumah, Bima harus melihat keadaan yang begitu menyedihkan lagi, dengan ruangan yang berantakan dan khas bayi menangis karena kelaparan.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
44 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status