Home / Romansa / Terpaksa Jadi Pengantin Tuan Pewaris / 40. Dihantui Perasaan Bersalah

Share

40. Dihantui Perasaan Bersalah

Author: Sandra Dhee
last update Huling Na-update: 2025-07-12 21:04:24

Bara tertegun sejenak merasakan ada sesuatu yang menghalanginya di dalam sana. Tapi. Ia sudah kepalang tanggung. Ia pun berusaha dengan keras menembusnya, hingga akhirnya dia berhasil masuk.

Rasanya... Begitu hangat... Dan... Nikmat.

Selama ini Bara sudah berkali-kali tidur dengan Becca, tapi entah mengapa kali ini terasa berbeda. Ada sesuatu yang Rania punya, yang tak pernah dimiliki oleh Becca.

Yaitu kesucian.

Bara menggoyang tubuhnya perlahan, larut dalam kenikmatan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Tapi kemudian dia mulai menyadari semuanya.

Ia mendongak, dan melihat Rania menggigit bibirnya sambil memejamkan mata. Gadis itu menangis. Bukan hanya karena merasakan sangat pedih di miliknya di bawah sana, tapi juga karena sakit hati kesuciannya direnggut paksa seperti ini. Walaupun oleh suaminya sendiri.

Bara terdiam, lalu perlahan melepaskan dirinya. Jadi benar Rania masih... Suci?

"Kamu masih..." Bara bertanya dengan wajah pucat, tak percaya jika apa yang Rania katakan sebelum
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Terpaksa Jadi Pengantin Tuan Pewaris   43. Rencana yang Gagal

    "Rania mabuk!?" seru Bara kaget, "Sebutkan dimana tempatnya. Aku kesana sekarang!"Bara segera memutus sambungan telepon itu setelah Tama memberitahunya dimana tepatnya ia berada sekarang. Bara baru selesai lembur di kantor ketika tadi Tama meneleponnya. Jadi, tanpa berpikir panjang ia langsung mematikan laptopnya dan segera pergi dari sana.Sepanjang perjalanan Bara menyetir dengan gelisah. Ia melonggarkan dasinya agar bisa sedikit bernafas, karena membayangkan Rania sedang mabuk bersama pria lain di hotel, sangat membuatnya sesak.Apa yang sedang dipikirkan wanita itu? Batinnya kesal. Padahal Bara sudah mengirimkan bunga untuk meminta maaf, tapi mengapa dia malah pergi dengan pria lain? Apa Rania belum melihat bunganya?Beberapa waktu kemudian, Bara akhirnya sampai di hotel yang disebutkan oleh Tama. Ia menghentikan mobilnya di depan hotel dengan sembarangan, lalu segera turun dan berlari masuk. Satpam sempat memanggilnya untuk menegur, tapi ketika tahu bahwa dia adalah Bara Maheswa

  • Terpaksa Jadi Pengantin Tuan Pewaris   42. Niat Busuk

    Sore itu sepulang mengajar, Rania sengaja langsung menuju rumah Reyhan untuk bersiap sambil menunggu Reza disana. Reyhan tak bertanya apa-apa. Dia hanya menatap Rania yang sibuk berdandan-memakai pakaiannya yang masih ada di rumah tersebut, seakan hendak pergi berkencan."Sama Mas Reza lagi?" tanya Reyhan singkat ketika ada mobil berhenti di depan rumah.Rania tersenyum simpul, "Hanya makan malam."Rania memberikan kunci motornya pada Reyhan sebelum pamit pergi, "Titip ya? Aku ambil besok."Reyhan pun hanya bisa menghela nafas ketika melihat kakaknya melambai di dalam mobil Reza dengan senyum merekah. Senyum yang baru kali ini ia lihat, sejak Rania menikah dengan Bara Maheswara.Dia tahu Rania salah, tapi... Melihat mata berbinar Rania dan tawa lepasnya, Reyhan juga sadar jika kakaknya itu bahagia. Dia tak ingin menghancurkan kebahagiaan itu walau sekejap.***Rania membeku ketika tahu Reza mengajaknya ke sebuah hotel berbintang lima. Reza memang mengajaknya makan malam, tapi dia tak

  • Terpaksa Jadi Pengantin Tuan Pewaris   41. Karangan Bunga yang Salah

    "Bu Rania... Apa data anak-anak yang kemarin saya minta sudah siap?" tanya Bu Dyas, kepala sekolah di TK tempat Rania mengajar.Rania yang sedang menemani para murid bermain pun langsung terkejut. Ia berusaha mengingat lembaran data yang rencananya akan ia kumpulkan hari ini. Dia sudah mencetaknya, tapi lupa membawanya ke sekolah."Maaf Bu, sepertinya data itu tertinggal di rumah," ucapnya menyesal.Raut kecewa langsung muncul di wajah Bu Dyas, "Sayang sekali. Padahal saya harus segera mengirimnya ke dinas pendidikan.""Bagaimana kalau saya ambil dulu? Saya izin pulang sebentar, dan kembali satu jam lagi," usul Rania kemudian."Memangnya tak apa kamu bolak-balik pulang?" tanya Bu Dyas.Rania mengangguk, "Tak apa Bu. Saya naik motor kok.""Ya sudah kalau begitu. Minta Nisa menggantikan kamu dulu menemani anak-anak. Tolong diambil ya?""Baik Bu."Rania segera masuk ke dalam ruang guru dan memanggil Nisa, memintanya agar menggantikan tugasnya sebentar sementara dia pulang ke apartemen."

  • Terpaksa Jadi Pengantin Tuan Pewaris   40. Dihantui Perasaan Bersalah

    Bara tertegun sejenak merasakan ada sesuatu yang menghalanginya di dalam sana. Tapi. Ia sudah kepalang tanggung. Ia pun berusaha dengan keras menembusnya, hingga akhirnya dia berhasil masuk.Rasanya... Begitu hangat... Dan... Nikmat.Selama ini Bara sudah berkali-kali tidur dengan Becca, tapi entah mengapa kali ini terasa berbeda. Ada sesuatu yang Rania punya, yang tak pernah dimiliki oleh Becca.Yaitu kesucian.Bara menggoyang tubuhnya perlahan, larut dalam kenikmatan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Tapi kemudian dia mulai menyadari semuanya.Ia mendongak, dan melihat Rania menggigit bibirnya sambil memejamkan mata. Gadis itu menangis. Bukan hanya karena merasakan sangat pedih di miliknya di bawah sana, tapi juga karena sakit hati kesuciannya direnggut paksa seperti ini. Walaupun oleh suaminya sendiri.Bara terdiam, lalu perlahan melepaskan dirinya. Jadi benar Rania masih... Suci?"Kamu masih..." Bara bertanya dengan wajah pucat, tak percaya jika apa yang Rania katakan sebelum

  • Terpaksa Jadi Pengantin Tuan Pewaris   39. Cemburu yang Merenggut Semuanya

    Sekitar pukul 9 malam Bara sampai di apartemennya. Ia memarkirkan mobilnya di basement seperti biasa, lalu berjalan ke dalam gedung. Tapi kemudian langkahnya terhenti ketika melihat sebuah mobil berhenti tepat di depan gedung. Lalu seorang wanita yang sudah ia kenal turun."Makasih ya?" ucap wanita yang tak lain adalah Rania itu.Bara menggertakkan giginya. Penasaran siapa orang yang sudah mengantar Rania.Kemudian, pria di balik kemudi itu ikut turun dan melempar senyum lebar. Senyum yang bagi Bara sangat memuakkan."Terima kasih juga untuk hari ini. Aku senang sekali," balas pria itu tetap berdiri di pintu dan membiarkan pintu itu tetap terbuka."Aku juga senang." Rania kembali membalas.Tangan Bara mengepal. Merasa kesal melihat pemandangan itu. Senang apanya? Memangnya apa yang sudah mereka lakukan? Batinnya penasaran."Besok boleh aku menjemputmu lagi?" tanya Reza. Suaranya memang pelan dan tak begitu terdengar dari tempat Bara berdiri, tapi Bara bisa melihat dari gerak bibirnya.

  • Terpaksa Jadi Pengantin Tuan Pewaris   38. Sikap Dingin Reyhan

    Sore itu matahari mulai condong ke Barat, menggurat langit dengan semburat warna jingga yang lembut dan indah. Rania keluar dari sekolah tempatnya mengajar dengan penuh rasa lelah. Tapi senyumnya langsung muncul saat melihat mobil Reza berhenti si depan sekolah.Dengan riang Rania berlari kecil menuju mobil itu. Ia membungkuk di jendela untuk melihat Reza yang berada di balik kemudi."Sudah selesai?" tanya Reza. Rania mengangguk."Ayo pulang," ajak Reza kemudian.Rania masuk ke dalam mobil, duduk di kursi penumpang sebelah Reza dan memakai seatbelt. Ia melempar senyum termanis untuk menunjukkan bahwa ia siap kemanapun Reza membawanya."Hari ini mau kemana?" tanya Reza sebelum melajukan mobilnya.Rania menggeleng, "Tak ada rencana sih. Tapi aku ingin mampir ke rumah dulu melihat Reyhan."Reza mengangguk. Tiba-tiba terbesit ide cemerlang di kepalanya, "Bagaimana kalau kita masak bareng dan makan malam disana?"Rania membelalak senang mendengar ide tersebut, "Ide bagus. Pasti menyenangka

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status