Share

DINNER WITH BESTFRIENDS

last update Last Updated: 2023-02-17 18:30:03

Ferari 488 pista itu memasuki kediaman Abimanyu dan langsung bersandar megah di parkiran kediaman. Sesosok wanita turun dari dengan gaun elegan berwarna hitam selutut tanpa lengan. Kulitnya yang seputih susu seperti menyala di bawah cahaya lampu. Saat melewati pintu utama, dia mengarahkan pandang mencari sosok yang dia ingin temui.

"Dimana Chislon?" Tanyanya pada seorang maid.

"Tuan masih berada di atas nona, mari saya antar ke ruang dinner," jawab maidnya.

"Tidak, aku akan menemuinya." Tanpa menunggu tanggapan perempuan itu menaiki tangga menuju lantai dua, langsung terus ke kamar sang tuan muda. Tanpa ragu, dia memutar shop pintu kamar kayu jati berukir indah tersebut.

Saat dia masuk, sebuah pemandangan sedang menyambutnya. Effendy Chislon Abimanyu sedang mengancingkan kemejanya, itu belum sepenuhnya tertutup dan menampakan dadanya yang bidang dan proporsional. Meski sudah berulangkali melihat sosok Chislon dalam keadaan telanjang dada, wanita yang tak lain adalah Ashley Bimantara itu tetap tak bisa tidak tertegun sebentar. Effendy memang semempesona itu. Bahkan caranya menatap, gerakan-gerakannya yang alami sangat atraktif tanpa dia sadari.

"Ashley. Kau datang paling awal." Sambut Chislon tanpa terlihat terkejut sama sekali. Ashley Bimantara mendekat dan menautkan kancing yang tersisa di kemeja laki-laki itu.

"Apa aku sudah bilang kalau kau demikian tampan mi amor?" Bisik Ashley sambil tersenyum menatap Effendy.

"Apa aku sudah bilang kalau kau selalu cantik dimataku?" Balas Effendy sambil tersenyum kecil. Ashley menjadi gemas. Dia berjinjit dan meng*cup singkat bibir Effendy yang kemerahan. Effendy meraih tangan Ashley, menggandengnya.

"Ayo turun ke bawah."

Kedua pasangan yang tampak serasi itu melangkah keluar dari kamar utama yang luas itu dan turun ke lantai bawah menuju meja dinner.

Saat mereka tiba, dua laki-laki dan seorang wanita sudah duduk di sana, menatap kesal ke arah keduanya.

Laki-laki tampan yang dengan santainya duduk di kepala meja adalah Andika Syalendra, menatap remeh pada Effendy. Di sisi kirinya, duduk Fredy Antonio, salah satu sahabat Effendy yang kini berhasil menjadi anggota politik di usia muda. Laki-laki ini memiliki alis tebal rendah dengan mata sehitam arang yang membuatnya tampak seperti pria timur tengah. Kakeknya dari pihak ibu memang berasal dari Arab. Perempuan bergaun merah selutut yang duduk di sana adalah Salma Andara, putri hartawan dari Surabaya, salah satu yang termasuk dalam circle Effendy.

"Seriously? Kalian bahkan mengambil kesempatan berc*nta lebih dulu di situasi seperti ini," semprot Salma dengan santai, seperti sedang membicarakan menu sarapannya pagi ini. Dia adalah perempuan realistis bermulut tajam dan tidak suka drama.

"Ah, that was amazing." Sahut Effendy dengan nada yang sedikit bersemangat, meng-kick Andika dari kepala meja dan menggantikan tempatnya. Karna di sanalah seharusnya tuan rumah duduk.

"Berapa ronde?" Tanya Salma sambil tersenyum smirk.

"Kamu penasaran?" Ashley duduk dengan tenang, lalu mencodongkan wajahnya, "Atau iri?" Meski berada di circle yang sama, kedua perempuan itu memang seringkali tidak akur.

Salma mendengus. "Apa yang aku irikan dari hubungan kalian yang tidak pasti?" Di ujung kalimatnya dia tertawa.

"Kapan kami mendapat undangan?" Antonio bicara pertama kali. Suaranya datar dan kalem.

"Secepatnya." Sahut Ashley setengah bercanda.

"But seriously guys, apa kalian tidak pernah berpikir untuk menikah? Apalagi yang kalian cari?" Celetuk Salma sambil melirik kedua sahabatnya itu.

"Aku hanya menunggu lamaran. Bukan pihak perempuan yang melamar." Sahut Ashley pula acuh tak acuh.

"Kenapa pembahasan jadi berat begini? Lebih baik nikmati dulu anggur ini," Effendy mengangkat gelas anggurnya. "Screaming Eagle Cabernet Sauvigon," sebutnya.

"Cheers,"

Ke lima sahabat itu menyentuhkan gelas masing-masing menghasilkan suara berdenting halus dan mulai menenggak anggur tersebut dengan gerakan elegan. Mereka kemudian mulai menikmati makanan yang di sajikan. Sekilas, mereka terlihat seperti sekumpulan bangsawan yang dinner di hotel bintang lima.

"Aku benar-benar serius bertanya tentang peresmian ikatan kalian," Antonio bersuara lagi. "Kalian adalah pasangan yang sangat serasi. Kenapa tidak segera meresmikan ikatan?"

Ada seseorang yang terbatuk dengan sengaja. Dia adalah Sang dokter muda, Andika Syalendra yang mengusap mulutnya dengan serbet, matanya melirik ke arah Chislon, tak ada yang melihat, bibirnya tersenyum miring. Effendy Chislon Abimanyu mengerti arti tatapan dan senyuman itu. Di antara semua sahabatnya, Chislon hanya terbuka pada Andika tentang pernikahannya dengan Eleanor, si gadis lumpuh yang sekarang diam di kamarnya.

"Aku masih belum memikirkan tentang pernikahan," ucap Effendy dengan tenang. "Aku juga tak ingin cepat-cepat mengikat Ashley dalam ikatan yang membuatnya kehilangan kebebasannya."

Hanya Salma Andara yang menyadari perubahan raut muka Ashley meski hanya sekilas. Wanita yang sudah memiliki brand make up ternama Indonesia itu tersenyum kaku. Dia tahu seberapa besar Ashley mencintai Effendy. Wanita itu boleh pindah ke Boston dan memacari banyak pria tampan di sana, namun Salma tahu bahwa di hati Ashley, hanya ada Effendy sebagai perwujudan suami masa depannya.

"Tidakkah masa-masa kebebasan itu sudah waktunya di akhiri?" Tanya Salma, memotong steik dengan lincah.

"Kami masih disibukkan dengan banyak hal." Putri tertua Bimantara menyelutuk dengan senyum di wajah. "Lebih baik kamu pikirkan tentang dirimu, Andara. Apakah kamu sudah punya calon suami?"

Serangan balik yang di berikan Ashley membuat wajah Salma menjadi suram. Perempuan itu dengan gerakan mata yang halus dan hampir tak terlihat, melirik pada Fredy Antonio. Ashley tersenyum miris dalam hati. Kalau dia dicintai Effendy tanpa kepastian, maka Salma adalah korban dari cinta dalam hati terhadap sahabat sendiri. Salma Andara telah menyukai Antonio sejak zaman kuliah. Antonio pun tahu tentang itu. Hanya saja laki-laki keturunan Arab tersebut hanya bersikap adem ayem dan bahkan memacari beberapa cewek tanpa berpikir untuk membalas perasaan Salma. Tapi, Salma tak pernah bisa membencinya. Karna setiap orang punya kebebasan memilih. Hanya saja, setelah bertahun-tahun, semua orang yang ada di meja makan itu termasuk Antonio sendiri tahu bahwa Salma masih menaruh hati padanya. Wanita itu bahkan menolak perjodohan yang dilakukan ayahnya dengan putra pengusaha besar asal China. Itu sudah cukup menjadi pertanda kalau Salma Andara masih belum bisa move on.

"Aku akan menikah tahun depan."

Ucapan santai wanita bergaun merah itu membuat sontak semua kepala menoleh ke arahnya, termasuk Antonio meski hanya melirik sedikit.

"Wo hooo..." Andika bereaksi lebih dulu. "Benarkah? Dengan siapa?"

"Yang jelas dengan manusia." Jawab Salma misterius.

"Kau bercanda," pungkas Andika lagi. "Aku tidak melihatmu dekat dengan cowok manapun."

"Apa kamu mengekor kemanapun aku pergi?" Salma tersenyum tipis. Andika tampak terpana. "Jadi laki-laki seperti apa mengalihkan hatimu?"

Salma merengut mendengar ucapan Andika. Dia mengerti maksud ucapan dokter muda itu.

"Intinya laki-laki yang mencintaiku. Kurasa itu cukup."

"Kau tidak ingin mengenalkannya pada kami?"

"Tidak, terimakasih." Sahut Salma pula.

"Kalau kamu, Yo? Apakah sudah ada yang serius?" Tanya Andika mengalihkan objek.

"Hmm." Laki-laki yang di tanya menjawab dengan tenang. Tak menyadari Salma meremas hulu pisau steiknya lebih erat. "Doakan saja yang terbaik."

"Kapan mau di kenalkan pada kami?" Tanya Chislon pula.

"Kalau ada waktu aku akan mengenalkan pada yang lain."

"Nah itu, Sal! Kalau punya calon itu di kenalkan, jangan hanya di simpan sendiri." Celetuk Andika lagi.

Salma mengangkat bahu. "Buat apa? Unfaedah." Tukasnya kemudian dengan santai.

Sementara Ashley mengamati dua orang yang duduk bersisian itu dengan senyum miris di hati. Sayang beribu sayang. Tampaknya kedua sahabatnya itu tidak berjodoh.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Putra Konglomerat   SELESAI

    Tiga hari berlalu, Eleanor yang menyibukkan diri merawat Kaisar memilih untuk tidak menaruh harapan besar. Dia hanya ingin melihat, sejauh apakah usaha Effendy mematahkan dugaan perselingkuhan yang dia saksikan.Menepati janjinya, pagi itu Effendy kembali datang ke kediaman Winata.Namun kali itu, dia tidak sendirian, melainkan bersama perempuan Indo-Prancis yang Ele kenali sebagai Irliana. Perempuan yang berciuman dengan suaminya.Gemma membawa Kaisar bermain -main ke taman, Gemmi turut nimbrung bersama kakaknya ke sana.Di ruang tamu, Eleanor duduk bersama Ayahnya. Sedang Anita memilih untuk tidak turut campur. Dia tidak menampakan dirinya di ruang tamu.Sultan mempersilakan Effendy dan Irliana duduk. Memindai sosok Irliana sejenak, lalu laki laki itu bicara. "Saya mendengar, putri saya meminta Anda memberikan bukti kalau Anda memang tidak berselingkuh."Effendy mengangguk, "Ini Irliana, perempuan yang merupakan sahabat masa kecil saya, juga yang disalahpahami sebagai selingkuhan sa

  • Terpaksa Menikahi Putra Konglomerat   KESEMPATAN TERAKHIR

    Effendy tahu bahwa Sultan Winata adalah salah satu orang terpandang yang cukup famous di negeri ini. Yang membuat dia terkejut, adalah kenyataan yang dia terima bahwa Eleanor adalah putri Sultan Winata bersama dengan Dewi Bimantara. Kedua orangtua dari istrinya ternyata masih hidup.Sekembalinya ke kediaman, Effendy di kabarkan oleh salah satu maid bahwa ada sebuah paket untuknya. Ketika dia membuka, itu adalah surat perceraian, yang menunggu tanda tangannya.Secepat itu?Effendy meremas kertas itu dan membuangnya ke sembarang arah. Dia tidak akan Sudi menandatangi surat perceraian itu. Chislon merasa hatinya menjadi dingin dan sakit, dia merasa Eleanor tengah membalasnya. Dulu, dia yang melayangkan surat cerai pada istrinya.Effendy tak ingin menunggu waktu yang lama, dengan mengendarai mobilnya, Chislon menuju kediaman Sultan Winata. Dia tidak merasa kesulitan karna alamat itu begitu gampang dia peroleh dari Mahesa.Kediaman Sultan Winata masuk dalam kawasan elit. Ketika ia turun da

  • Terpaksa Menikahi Putra Konglomerat   MENCARI

    Berita tentang Adallard Quentin yang melakukan kekerasan pada istrinya langsung menjadi konsumsi publik, perihal semua perlakuannya yang terekam di siarkan langsung ke sosial media.Kepolisian Indonesia akhirnya menyerahkan kasus itu pada Polisi Prancis. Berbeda dengan sebelumnya, polisi Prancis tidak bisa berbuat banyak atau menutup mata karna tekanan publik.Irliana kembali ke Prancis untuk menghadiri sidang putusan dan juga untuk pengajuan perceraian terhadap suaminya. Dia berjanji pada Effendy akan kembali ke Indonesia setelah urusannya selesai. Dia berharap, Effendy juga bisa segera menemukan keberadaan Eleanor. Wanita itu tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih dan maaf berulangkali.Effendy melepasnya di bandara, hanya mengangguk atas semua ucapan ucapan Irliana."Kabari aku jika sudah menemukan istrimu, aku akan kembali ke Indonesia untuk membantu menjelaskan semuanya... Aku juga ingin meminta maaf secara langsung padanya..." Itu adalah ucapan terakhir Irliana sebelum beran

  • Terpaksa Menikahi Putra Konglomerat   PENANGKAPAN

    Harapan Effendy meredup, sampai keesokan hari, istri dan anaknya tidak pulang ke rumah. Sedang Irliana untuk sementara dia izinkan tinggal di kediaman utama agar bisa langsung memberikan klarifikasi jika Ele kembali sewaktu-waktu.Eleanor bak di telan bumi, ponselnya tidak dapat di hubungi. Effendy sampai menggunakan nomor baru untuk menghubungi, namun tetap tidak bisa. Itu menandakan kalau Ele mungkin sudah berganti nomor saat itu juga.Ketika Chislon memutuskan untuk datang ke panti asuhan ke esokan harinya, dia tidak menemukan Eleanor di sana, bahkan menurut sang bunda, Ele tidak datang ke sana sama sekali.Rasa bersalah, marah, cemas dan khawatir membuat Chislon merasa tidak tenang. Dia berdiri di balkonnya, mengerahkan orang-orangnya untuk mencari keberadaan sang istri."Aku benar-benar minta maaf, Chislon." Irliana menghampiri Chislon yang berdiri di balkon lantai dua. Laki laki itu baru saja mengecek laporan dari orang-orangnya yang masih nihil."Sekalipun kamu meminta maaf rib

  • Terpaksa Menikahi Putra Konglomerat   PERGI

    Ketika Effendy tiba di rumah yang di tempati Irliana, dia melihat sosok Adallard yang berdiri bersandar di sisi mobil miliknya. Laki laki dengan cambang halus yang menghiasi dagunya itu tersenyum miring ketika berhadapan dengan sosok Effendy.Keduanya berhadapan -hadapan dengan tinggi tubuh yang tampak setara. "Effendy Chislon Abimanyu," eja Adallard menilai laki-laki di hadapannya dari atas sampai bawah. Dia membuka mulutnya dan berbicara dalam bahasa Prancis, dengan suara rendah dan manipulatif. "Aku sudah tahu, kamu, memang Chislon yang itu. Sahabat masa kecil istriku...." "Irliana tidak suka dengan kehadiranmu." Tandas Chislon dalam bahasa Prancis."Siapa yang perduli," Adallard mengangkat bahu dan tertawa pendek. "Seberapa kuatpun kamu berusaha melindunginya, apakah kamu pikir hukum akan melindungi seorang laki laki yang menyembunyikan seorang wanita dari suaminya?""Kamu tidak pantas menjadi suaminya." Effendy tersenyum sinis, menghunus lawan bicaranya dengan pandangan tajam l

  • Terpaksa Menikahi Putra Konglomerat   MEMERGOKI

    Effendy terbangun pagi itu, menyadari dia tertidur semalaman sembari memeluk istrinya. Eleanor masih lelap, wanita itu sepertinya tidak sadar membalas pelukan suaminya. Laki-laki itu sudah bermaksud membereskan permasalahan mereka hari ini. Dia tidak bisa membiarkan Ele dalam persepsi salah tentangnya lebih lama.Dia mengusap rambut Eleanor, mencium dahinya. Saat itu, Ele terbangun. Sang istri tampak terkejut menyadari posisi mereka dan langsung melepaskan diri, menjauh lalu perlahan bangun dari tempat tidur.Sebelum Effendy bicara apapun, Ele telah bergerak masuk ke dalam kamar mandi.Effendy hanya bisa menghela napas kasar. Dia pelan bangkit, bermaksud mengecek bayinya lebih dulu. Nyatanya Kaisar belum bangun. Ketika dia kembali ke kamarnya, Eleanor sudah keluar dari kamar mandi.Merasa Ele masih belum bisa di ajak bicara, Effendy akhirnya masuk ke kamar mandi. Dia berencana tidak akan ke kantor hari ini. Saat Effendy keluar, dia mendapati istrinya tak lagi ada di sana. Selagi ia me

  • Terpaksa Menikahi Putra Konglomerat   MARAH

    Ketika ia terbangun, Effendy lekas membasuh wajahnya, lalu bermaksud keluar untuk kembali mencari ponselnya. Itu baru menjelang pukul enam pagi.Effendy melihat Irliana berada di dapur, sibuk memasak sesuatu. Mungkin sarapan pagi. Ketika dia melihat Effendy, Irli mendekat dan menyodorkan sebuah benda dari balik celemeknya."Ini ponselmu, aku lihat ketinggalan di pantry," kata Irli pula. Effendy sedikit berpikir, semalam ia mencari sampai kesana, namun dia tidak menemukan gawai tersebut di meja pantry. Atau dia hanya kurang memperhatikan?"Terimakasih," sambut Effendy pula. Irli menjadi lebih diam."Kamu sudah akan kembali?" Tanya wanita itu setelah kesunyian mengendap di antara mereka beberapa ketika."Ya,"Irli terdiam sejenak, "Aku membuatkan sarapan untukmu, apa tidak bisa menunggu?"Tak tega melihat wanita itu semakin kecewa, Effendy mengangguk. Lagipula itu hanya nasi goreng, lima menit kemudian telah matang.Maka keduanya pun sarapan di meja makan dengan duduk berhadapan muka. S

  • Terpaksa Menikahi Putra Konglomerat   I AM MARRIED

    Supermarket terdekat dari rumah yang ditempati Irliana bukan supermarket besar. Wanita itu akhirnya memilih pergi berbelanja untuk mengisi waktu. Selain itu, Irliana adalah seorang yang suka memasak dengan tangannya sendiri.Penjagaan dari para guard Abimanyu masih terus ketat di sekitarnya, namun tidak membuatnya risih. Lagipula, setiap keluar Irli selalu menggunakan topi, kacamata dan masker supaya dia tidak di kenali. Wanita itu menyusup di salah stand dan mulai memilih sayuran.Di sampingnya, mendekat seorang lelaki dengan keranjang troli, mulai turut memilih sayuran. Irli tidak menatap atau memerhatikan sosok di sampingnya. Dia memilih fokus memilah milah sayuran untuk menu yang di masaknya malam ini. Irli merasa antusias, dia ingin mengundang Effendy nanti."Begitu manis, pasti suami Anda bahagia punya istri seperti Anda." Seseorang berbicara dalam bahasa Prancis.Seperti mendengar suara dari neraka, Irli tersentak. Suara serak dan manipulatif itu sangat di kenalnya. Dia menole

  • Terpaksa Menikahi Putra Konglomerat   TIDAK PULANG

    Beberapa hari berlalu dengan normal. Akhir-akhir ini Effendy pulang ke rumah tepat waktu, bahkan dia mengambil cuti dua hari untuk membawa Ele dan Kaisar berjalan-jalan, menghabiskan waktu bersama istri dan anaknya. Meski kecurigaan Ele mengendur, namun dia tetap tak lantas berhenti lama sekali.Pagi itu, Effendy memutuskan ke kantor karna ada meeting tentang pemetaan program di Maluku, mengenai usaha tambang Ab Gallia yang ada di sana.Ketika dia mandi, Ele tengah merapikan seprei. Saat dia menimbang akan mengganti seprei itu dengan yang baru, wanita itu melihat layar ponsel suaminya menyala. Effendy terbiasa menaruh ponselnya di nakas dekat tempat tidur. Terbawa penasaran, Ele mendekat dan melihat notifikasi.[Kapan mengunjungiku? Aku bosan.]Kata terakhir di bubuhi emoticon sedih. Ele membaca nama yang tertera di sana. Irry L.Siapa Irry L?Eleanor melihat ke arah pintu kamar mandi nun di sana, masih mendengarkan bunyi shower yang menderu tanda suaminya masih dalam aktivitas mandin

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status