Share

Bab 41. Pelarian

Penulis: Tina Asyafa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-26 19:00:34

--Happy Reading--

Aku segera bringsut untuk bangkit dari pangkuan mas Adam. Namun, mas Adam kembali mendekapku dengan erat, seolah tidak rela melepaskanku begitu saja.

“Mau ke mana, huem?” tatapan mas Adam dengan gairah yang terbakar.

“Lepasin, ihh! Aku mau makan, Mas. Lapar, tahu.”

Mas Adam mengulum senyum dengan tatapan mematikan. “Aku juga lapar, Istri Kecilku.”

“Kalau lapar, makanlah. Ayo!” ajakku.

Mas Adam menggeleng, semakin mengeratkan pelukkannya. Padahal aku sudah berusaha untuk terlepas. “Nggak mau!”

“Lah, tadi bilang lapar. Gimana, sih?”

“Aku bukan lapar makan nasi. Tapi…” Mas Adam menggantung ucapannya.

Aku mengernyitkan keningku, menunggu kata-kata mas Adam selanjutnya.

“Tapi…” Lagi, mas Adam menggantung ucapannya.

Aku sangat kesal dibuatnya, dengan kata-kata mas Adam yang membuatku penasaran. “Tapi… tapi! Tapi apa, sih?”

Mas Adam terkekeh geli, melihat wajahku yang cemberut kesal karena ulahnya.

“Tapi, aku lapar ingin
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terpaksa Menjadi Istri Pengganti   Bab 70. Rayuan Kirana.

    --Happy Reading--Dengan langkah penuh amarah, Adam menuju lift. Tidak lama kemudian, Adam pun telah sampai di depan Kirana yang sedang duduk dengan berpangku kaki.Pak Surip yang tergopoh menghampiri sang majikan dengan wajah pucat. “Maaf, Tuan Adam. Saya sudah berusaha melarangnya, tadi.” Adam pun mengangguk mengerti. Pak Surip sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Namun, karena tamu yang datang tidak tahu aturan dan memaksa, maka Pak Surip pun tidak bisa menahan mantan kekasih sang majikan menerobos masuk ke dalam mansionnya.Dengan tatapan membunuh, kedua tangan mengepal kuat, Adam menggertakkan giginya dengan penuh amarah. “Apa kamu sudah tidak punya malu, Kirana? Aku sudah muak melihat wajahmu.” Adam tidak sungkan melontarkan kata hinaan untuk sang mantan yang telah mengkhianatinya.Kirana tertawa sumbang, dadanya naik turun menahan amarah yang menorehkan luka. Kedua bola matanya yang besar pun seolah ingin ke luar dari tempatnya. Pria yang selama ini sa

  • Terpaksa Menjadi Istri Pengganti   Bab 69. Pesan Kirana.

    --Happy Reading--Di mansion Adam Kusuma Wardana.Siang ini, Adam dan Anna baru saja sampai di mansion. Rencananya tadi akan pulang pagi-pagi, namun gagal, karena mereka tidur terlalu larut malam, hingga keduanya pun kesiangan.“Maaf, gara-gara kesiangan, kamu jadi nggak masuk kuliah,” ucap Adam dengan wajah bersalah.“Nggak apa-apa, Mas. Lagian, aku juga masih cape dan ingin istirahat ajah, dulu.”“Kamu sudah minta izin ke kampus?” Adam khawatir, istrinya lupa.“Sudah, Mas. Tadi, aku menelpon Marta.”“Syukurlah, kalau sudah.” Adam merangkul sang istri. “Sekarang, kita bobo ajah!” ajak Adam bergerak masuk ke dalam mansion.“Katanya, Mas Adam mau ke kantor?” tanya Anna menahan langkah suaminya.“Nggak jadi. Nanggung, udah mau dzuhur, Sayang.”“Terus, urusan kantor nanti gimana?”“Ada Bisma, Sayang. Jangan khawatir!”Anna menggelengkan kepalanya pelan. Suaminya itu selalu saja bisa mengandalkan asisten pribadinya. Untung saja asisten Bis

  • Terpaksa Menjadi Istri Pengganti   Bab 68. Balas Dendam.

    --Happy Reading--Satu minggu yang lalu.Sepulangnya Arumi dari makam suaminya, dia bergerak cepat menuju kamar putra kesayangannya. Di sana, nampak Satria yang masih tidur meringkuk dan menggigil. “Satria, apakah kamu masih sakit?” Arumi bergerak untuk memeriksa kondisi sang putra yang baru saja dihajar tanpa ampun oleh anak tirinya yang selalu membuatnya naik pitam.Tidak ada sahutan dari sang putra, Arumi pun menyentuh lengan Satria yang terasa panas. Kedua bola matanya terbelalak, tangannya bergerak menyentuh dahi dan lehernya yang juga sangat panas.“Kamu demam, Sayang.” Arumi bergumam panik, lalu menghubungi dokter pribadi keluarganya.“Mommy sudah pulang?” Satria bertanya dengan suara lemah. Dia nampak membuka matanya perlahan, lalu memaksakan tersenyum dengan kondisi tubuhnya yang menggigil karena demam.“Sudah, Sayang.” Arumi menyentuh wajah sang putra dengan perasaan cemas. “Sebentar lagi, Dokter akan memeriksamu.”“Ya, Mom.” Beberapa

  • Terpaksa Menjadi Istri Pengganti   Bab 67. Rencana Licik.

    --Happy Reading--POV Autor.Arumi mengepalkan jemari tangannya, hingga buku-bukunya memutih pucat. Ia terlihat tidak terima dengan surat wasiat yang ditulis almarhum suaminya. Namun, detik berikutnya ada seringai tipis dari bibirnya, saat menoleh ke arah Putranya, Satria Kusuma.Pak Aryo, sigap mengambil selembar surat wasiat dari tangan Arumi. Ia khawatir, surat wasiat itu akan rusak atau pun robek jika dibiarkan lama di tangan wanita tersebut.“Maaf, saya akan menyimpan kembali surat wasiat ini. Minggu depan, kepemilikan asset atas nama Almarhum Tuan Doni Kusuma akan berpindah kepada penerima waris. Secepatnya, saya akan urus semuanya untuk diproses sesuai hukum Negara.” Pak Aryo memasukkan surat wasiat itu ke dalam amplop coklatnya kembali.“Saya keberatan, Pak!” Satria bangkit dari tempat duduknya dengan tatapan marah.Sontak, semua yang mendengar suara Satria menoleh ke arahnya, termasuk Arumi, ibunya.Pak Aryo pun tersentak, lalu mengernyitkan dahi

  • Terpaksa Menjadi Istri Pengganti   Bab 66. Surat Wasiat.

    --Happy Reading--“Hei…” tegur Mas Adam dengan wajah geram menatap nyalang ke arah Nyonya Arumi yang bersikap kasar dan tidak sopan.Wajah Nyonya Arumi terlihat santai dan tidak perduli dengan kemarahan Mas Adam. Dengan tanpa rasa bersalah sedikit pun, dia tersenyum sinis sambil bersedekap.Aku dan asisten Bisma pun ikut membantu Pak Jali yang hampir limbung.“Sudah, Aden! Saya tidak apa-apa. Saya permisi dulu, Aden, Non.” Pak Jali bringsut mundur menjauhkan diri.“Tunggu, Pak!” tahan Mas Adam, lalu menghampiri Pak Jali.“Ya, Den.” Pak Jali nampak takut, bola matanya melirik ke arah Nyonya Arumi seperkian detik. “Lebih baik, Aden segera masuk. Saya…” Pak Jali menggantung ucapannya, ketika melirik kembali ke arah Nyonya Arumi.Wajah Nyonya Arumi nampak memanas, sepertinya dia tidak menyukai Mas Adam terlalu dekat dengan Pak Jali.Mas Adam mengambil sebuah kartu nama dari dalam dompetnya. Dia pun membisikkan sesuatu kepada Pak Jali yang tidak bisa kami

  • Terpaksa Menjadi Istri Pengganti   Bab 65. Bertemu Pak Jali.

    --Happy Reading--Mas Adam dan aku menunggu kedatangan asisten Bisma. Siang ini, kami bertiga akan segera ke rumah Satria untuk bertemu dengan pengacara Almarhum ayah Mas Adam.Tepat pukul satu siang, asisten Bisma pun sudah sampai di depan kami. Dengan senyuman lebar, dia pun melambaikan tangan dan menyapa kami.“Assalamulaikum, Tuan Adam dan Nona Anna. Maaf, saya agak sedikit terlambat,” ucap asisten Bisma dengan sopan.“Waalaikumussalam, Bisma. Ayo, kita langsung jalan saja.” Mas Adam langsung menggenggam erat tanganku. Aku yang baru menjawab salam asisten Bisma pun pasrah mengikuti langkah Mas Adam yang lebar dan cepat menuju mobil.Asisten Bisma pun nampak tidak enak hati, karena datang terlambat dan membuat sang majikannya harus menunggu lama kedatangannya.“Saya minta maaf, Tuan. Saya telat, karena ada Kirana ke apartemenku, tadi.” Asisten Bisma mencoba menjelaskan apa yang menjadi penyebab dirinya terlambat datang.Deg!Jantungku berdegup

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status