Tersembunyi di Balik Cahaya

Tersembunyi di Balik Cahaya

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-16
Oleh:  thecheesywriterOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
8Bab
77Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Seraphina Adler seorang desainer tidak terkenal yang dicap gagal. Pacarnya berselingkuh dengan sahabatnya dan mobil satu-satunya mesti dijual untuk membayar sewa. Adakah yang lebih buruk dari ini? Tentu saja ada! Di suatu pagi, dia terbangun di sebuah kamar dengan pakaian super minim dengan selebriti terkenal Damien Cross di sebelahnya dan menjadi trending topik seketika! Tuhan, adakah yang lebih buruk dari ini?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab I: Pria Berengsek

Adakah yang merasa kehidupan mereka lebih sial dari aku? Percayalah, masih ada aku di sini!

Aku, Seraphina Adler, si desainer pakaian tidak terkenal. Sejak lulus dari sekolah fashion tiga tahun yang lalu belum mendapat panggilan kerja, mulai dari yang brand high end hingga yang namanya pun belum pernah kudengar.

Lalu aku yang putus asa akhirnya membuat merekku sendiri yang kubanggakan dan kupikirkan dengan sepenuh hati bernama 'Ms.Adler' dan tebak! Sejak merek ini kubuat hingga sekarang, hanya hitungan jari seseorang membeli pakaian dari butikku!

"Aku pikir seharusnya kamu menyerah dengan butikmu," kata Janice sambil memandangku dari atas ke bawah, "Meskipun kamu tidak begitu cantik, tapi kamu lumayan rapi. Kenapa tidak mencari pria kaya saja?"

Aku memandangnya malas dan mencibir, "Yah kita sama-sama orang yang gagal. Aku dengan butik ini dan kamu dengan restoranmu. Kenapa kita tidak melakukannya bersama?"

"Dasar."

Janice menggerutu. Dia menarik tas dari atas meja marmer dan buru-buru meninggalkan butikku tanpa pamit. Dari belakang, rambut keemasannya bergoyang seiring heels merah yang dihentak ke tanah dengan kasar.

Dia sangat marah.

Melihat Janice marah bukan pemandangan baru bagiku. Wanita itu, Janice, sama sekali bukan temanku. Kami tidak pernah melabeli diri kami sebagai musuh tapi kami juga tidak pernah akur semenjak SMA dan entah mengapa kadang-kadang dia akan tiba di butikku dan menggangguku sambil menghina butik yang tidak pernah ramai ini.

Singkatnya, dia adalah orang yang menyebalkan.

Aku melirik jam di tangan kiri. Sudah pukul tujuh malam. Sudah waktunya tutup meskipun jumlah pengunjung yang datang cuma satu, itu pun Janice.

Aku buru-buru mengambil handbag hitam tua, mematikan lampu, dan mengunci pintu. 

Aku mengusap lenganku beberapa kali sebelum memeluk tubuhku sendiri.

Masih satu bulan lagi sebelum musim panas dan malam hari masih begitu dingin. Salahku karena tidak mengenakan pakaian yang lebih hangat. 

Apa yang bisa dilakukan kemeja satin putih untuk melawan dinginnya angin malam musim semi? Tidak ada kan?

Jarak apartemen yang aku sewa dari butik cukup jauh. Jika mengendarai mobil mungkin akan memakan waktu satu jam kurang lebih. Tapi mobilku baru saja kujual kemarin untuk membayar biaya sewa, tidak ada yang bisa aku lakukan selain naik bus.

Aku bersin sekali dan menggosok hidung yang memerah dengan tangan yang pucat.

Sepertinya aku tidak cukup kuat untuk kembali di tengah cuaca seperti ini. Lagipula rumah pacarku tidak jauh dari sini. Hanya beberapa kali belok, rumah berpagar cokelat adalah miliknya. Lebih baik menginap di rumahnya semalam, pikirku.

Akhirnya aku mengirimkan pesan singkat padanya lalu kembali menaruh ponsel di tas. Aku tidak berharap dia langsung membaca pesanku. Kemarin dia bilang, sore ini dia terbang ke Jepang. Seharusnya dia masih di pesawat.

Ketika tiba di depan rumahnya, aku buru-buru memasukkan pin seperti yang biasanya. Tanggal lahirku.

Berhasil.

Tapi apa yang membuatku mengernyitkan dahi?

Semua lampu menyala terang benderang. Sebetulnya itu cuma satu hal. Tapi aku tidak tuli untuk berpura-pura tidak mendengar suara manusia di rumah ini meskipun dalam frekuensi yang rendah!

Jangan-jangan ada perampok?!

Dadaku berdebar keras hingga rasanya aku bisa mendengar debar jantungku sendiri. Tanganku mulai berkeringat dan entah kenapa dalam rumah yang lega ini aku merasa agak sesak. 

Aku berjalan jinjit dengan hati-hati. Bergerak dengan lambat untuk meminimalisir suara yang timbul, meraih vas bunga di meja untuk menyerang, dan menempel ke dinding untuk bersembunyi.

Melirik ke kanan kiri tapi kosong. Tidak ada orang, tidak ada pergerakan. 

Ketika terdengar suara lagi, aku menajamkan pendengaranku. Tidak begitu jelas tapi seharusnya suara itu dari kamar pacarku di ujung lorong.

Bukan pilihan yang bijak bagiku untuk pergi ke sana sendirian hanya berbekal vas bunga di tangan. Jadi aku mundur sedikit dan menekan nomor pacarku di ponsel. Aku akan mengatakan padanya bahwa di rumahnya ada penyusup.

Dalam beberapa detik, dering familiar terdengar dari dalam kamar.

Aku mengerutkan dahi. 

Bukankah ini dering ponsel Adrian?

Kenapa ada di kamar? Bukankah seharusnya dia ada di pesawat? Tidak mungkin kan dia benar-benar lupa meninggalkan ponselnya di rumah?

Dengan dahi terlipat aku berdiri mematung. Berpikir sebentar sambil merasa, apakah kebetulan dering ponsel si perampok dengan Adrian sama? 

Dering ponsel sama itu bisa jadi kebetulan. Adrian tidak menggunakan dering ponsel bawaan ponselnya. Dia memilih lagu tema instrumental game favoritnya sebagai nada dering. Tetapi berhentinya dering ponsel di kamar dengan terputusnya panggilan dariku secara bersamaan seolah membuat jantungku berhenti berdetak.

Itu mungkin memang benar-benar dia!

Lalu kenapa dia tidak berada di pesawat sekarang? Kenapa juga dia tidak mengangkat panggilanku?

Dengan hati-hati kuletakkan kembali vas bunga di tempatnya lalu berjalan dengan tergesa ke kamar di ujung lorong.

Ketika pintu dengan mudahnya kubuka, barulah aku menyadari kenapa Adrian tidak berada di pesawat sekarang dan kenapa dia tidak mengangkat panggilan dariku. 

Rupanya dia sedang bersama seorang wanita yang sangat kukenal wajahnya. Berdua. Di dalam kamar. Tanpa sehelai benang pun di tubuh mereka. Dan pada saat itu Adrian sedang berada di atas.

Berengsek!

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
8 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status