Share

The Stranger's Lust
The Stranger's Lust
Penulis: Sky

Prologue : The End of The Beginning

03 Februari 2030

Burk’s Falls, Ontario, Canada

Yang kutakutkan hanyalah sementara,

Yang kuinginkan hanyalah kesemuan,

Yang kugapai hanyalah angin,

Bagai topan menghadang,

Di situlah aku tidak bisa berdiri kokoh,

Kamu adalah badaiku,

Bersama dengan gelap yang kamu bawa,

Hidupku seperti langit tanpa bintang.

Katakan lah pada awan,

Kalau kamu tidak akan selesai,

Katakan lah pada angin tiup,

Kalau kamu tidak akan beranjak.

Mentariku membutuhkanmu,

Bagai kelabu yang memeluk sinar,

Di sanalah aku berada.

_The Stranger's Lust_

"Ternyata benar dugaanku."

Seorang pria yang duduk di ruangan rapat dewan itu hanya membulat sirat terkejut. Biasanya dia hanyalah akan menjadi sosok pendengar di belakang ayahnya, bergeming di sana selama diskusi dijalankan penuh akan kehardikan dari barisan pimpinan.

Namun semuanya seperti karma. Dia menjadi pihak ketakutan di depan meja oval yang menjadi saksi bisu. Matanya melihat seorang gadis yang duduk berselang lima kursi darinya dengan penuh mata berkaca-kaca.

Gadis yang dia yakini berusia di atas dua puluh tahun itu bersidekap di sana dengan angkuh.

"Kenapa diam, heum? Ayo, bicaralah. Agar aku mengatakan kepada Daddy-mu." katanya dengan congkak.

Ruangan berpetak itu tampak hening dan mencekam, jarak di keduanya membuat mereka terus saling menatap satu sama lain. Sama-sama tidak mau mengalah untuk memutuskan kontak tersebut.

“Buat apa kamu selama ini?” tanya pria tersebut. “Kenapa kamu ada di sana?” sambungnya dengan tatapan menelisik. Sungguh dari apapun yang menimpa pria tersebut hanya satu yang membuatnya kepalang pusing sampai sekarang.

Wanita tersebut hanya menaikkan sebelah kiri alisnya, lalu tersenyum menyeringai.

Okay, listen, this is annoying.

“Maksudku …,” ucap pria tersebut lalu menghembuskan napasnya perlahan, membuang segala pikiran negative seperti menenggelamkan wanita yang dia tahu merupakan putri kedua dari pemimpin daerah terpencil ini di kolam renang belakang Red House.

Pria tersebut memilih untuk bangkit dari posisinya, tidak peduli dengan para pengawal yang berdiri di depan pintu ruangan untuk menjaganya agar tidak kabur.

Derap langkah dari pentofel yang dipakai sejak kemarin terdengar aneh di telinga pria tersebut. Hal pertama yang dia lakukan dalam hidupnya adalah memakai sepatu kantoran mengkilap yang tidak pernah dia duga sebelumnya.

Sebelah tangannya memutar kursi yang diduduki wanita bergaun selutut sabrina berwarna pink pastel yang terlihat anggun. Dia sendiri juga tidak tahu darimana kekuatannya menarik kursi yang pastinya bertambah beban dengan berat tubuh wanita yang memang terlihat ramping.

Demi waffles kesukaannya, dia tidak pernah menarik kursi seseorang seperti ini apalagi sampai mendekatkan wajahnya ke wajah wanita tersebut sambal menatap manik keabuan tersebut dengan kesal.

“Maksudku … kenapa kamu ada di tubuhku, sialan?”

_The Stranger’s Lust_

“Nona Muda Olivia, Anda diminta Tuan Besar untuk segera ke ruang makan. Ada yang menunggu Anda, Nona.”

Wanita yang sedang merias diri di depan cermin kamarnya itu hanya mengangguk, walaupun dia enggan menempelkan bubuk putih ke wajah asing ini dan memerahkan bibirnya dengan cairan glossy sesuai arahan orang yang mungkin tengah kelabakan mengatur siswa di sekolah dasar. Sudah lebih dari lima bulan, tetapi dia belum terbiasa dengan tubuh ramping yang didiaminya ini.

Rasanya aneh sekali.

“Kata Tuan Besar, dia mengatakan Anda harus berada di sana lima menit lagi.” kata pelayan wanita berusia sepantaran dengannya itu, posisinya berdiri di belakang Leyna sembari membantu wanita tersebut menata rambutnya yang berwarna dark brunette ashy.

“Aku akan ke sana secepatnya. Kamu boleh melanjutkan pekerjaan yang tertunda, Maria, Daddy tidak akan marah denganmu.” kata Olivia yang cukup meringis dalam hati saat memanggil pimpinan daerah yang telah menjabat selama dua puluh tahun itu dengan panggil semenggelikan seperti itu.

Sadarlah, Dion. Kamu menjadi Leyna Olivia sekarang, bersikaplah layaknya gadis manja itu, okay? batin wanita tersebut yang berusaha menepis rasa segannya, mematut diri di depan cermin untuk memastikan tampilannya baik-baik saja lalu turun ke ruang makan.

Hidung kecilnya ikut mengernyit dengan kedua alis mata rapi yang ikut bertaut satu sama lain saat melihat tiga orang berbeda usia dan gender bercengkrama dengan Tuan. Grissham. Pemimpin Burk’s Falls itu terlihat santai walaupun pakaiannya semi-formal dengan sang istri yang memakai baju terusan berwarna hijau.

Siapa mereka? batin Dion yang masih bingung denga kondisi namun menempatkan dirinya di samping sang ibunda tanpa mengatakan salam apapun.

“Leyna, ini Arthur, teman baik Daddy, di sampingnya ada Athena, istrinya. Sedangkan pria itu adalah Carlos, anak tunggal mereka.” ucap Grissham sebagai bentuk perkenalan singkat. Dion yang diperkenalkan seperti itu hanya membungkuk sopan untuk berkenalan.

“Aku Di … Leyna Olivia.”

Seorang wanita yang diperkenalkan sebagai Athena tersenyum lembut terkesan anggun mirip dengan Aubrey yang merupakan ibunya untuk sementara ini. Begitu juga dengan Arthur, sedangkan yang bernama Carlos hanya menatapnya dengan tatapan yang penuh berbagai macam ekspresi.

“Kamu makin cantik, sayang.” ucap Athena tiba-tiba yang membuat Dion tersedak ludah. Carlos segera menyodorkan minuman padanya dan segera diteguk cepat.

“Dia gugup dipuji, Athena. Kamu mengingat pria itu, sayang?” tanya Aubrey sambal mengarah tatapan pada pria yang duduk di ujung, Dion ikut mengarahkan pandangan dan kembali melihat wanita tersebut dengan tatapan penuh pengharapan dalam kebingungan.

Grissham yang menangkap sinyal tersebut terkekeh pelan, “Kamu pasti lupa. Sudah lama tidak saling ketemu. Kedatangannya ke sini juga bukan tanpa sebab. Daddy dan Mommy ingin menjodohkan kalian berdua, Leyna.”

Dion membulatkan mata keabu-abuan tersebut. Warna langka yang dimiliki oleh populasi manusia dan bukan merupakan contact lense. Tatapannya bergantian melihat kelima manusia disekitarnya dengan tatapan terkejut.

Tolong, seseorang katakan, kalau dia sedang bermimpi.

_The Stranger’s Lust_

To Be Continue

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status