Share

Bab 30 Ke Perusahaan

last update Last Updated: 2025-06-09 05:30:35
Aqeela duduk di dalam mobil. Dia memikirkan banyak hal.

“Paman, apa bisa pulang ke rumah dulu?” tanya Aqeela pada sopir.

“Apa ada yang mau Nyonya ambil? Pelayan bisa mengantarkan untuk Anda,” jawab sopir.

“Bukan. Aku mau pulang mengambil motor,” ucap Aqeela.

“Untuk apa, Nyonya. Saya siap mengantarkan kemana pun Anda mau pergi,” tegas sopir.

“Mobil ini terlalu mewah untuk mahasiswi magang seperti ku.” Aqeela tersenyum.

“Anda adalah istri Tuan Bramasta. Sudah sepantasnya diantar dengan mobil mewah. Kita berangkat sekarang Nyonya.” Sopir menyalakan mesin mobil dan pergi menuju Perusahaan Bramasta.

“Mm.” Aqeela hanya bisa diam. Dia bukan tipe anak yang membantah orang yang lebih tua karena sudah terbiasa menjadi penurut karena didikan Marlina yang sering memaksa dan menyiksanya.

“Paman, berhenti di sini saja.” Aqeela sudah tahu benar tentang Perusahaan Bramasta. Dia tidak ingin terlihat karyawan lain diantar dengan mobil milik sang suami.

“Pintu utama masih di depan Nyonya.” Sopir menghen
Fit Tree Fitri

Terima kasih atas kehadiran dan kesetiaan teman-teman Terima kasih atas hadiah, like dan komentarnya. Semoga suka dengan karya Akak.

| 39
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Terima kasih ...️
goodnovel comment avatar
Milaekawati
lanjut lagi
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Terima kasih ...️
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 137 Cinta di Atas Kapal

    Aqeela mulai pasrah dengan keadaan di dalam laut. Dia tetap berusaha mengatur napas dengan mata yang terpejam.“Mm.” Aqeela membuka mata karena pria itu mengangkat tubuhnya keluar dari dalam laut dengan tetap mempertahankan ciuman.“Kenapa, Aqeela? Apa kamu sangat pasrah?” Bramasta membuka kaca mata yang gunakan Aqeela.“Om!” Aqeela terkejut melihat pria yang menyiksanya di dalam laut dengan cara yang tidak biasa.“Aku pikir seseorang mau membunuhku.” Aqeela memukul dada Bramasta.“Apa ada cara membunuh dengan ciuman?” tanya Bramasta tersenyum puas. Dia senang bisa membuat Aqeela cemberut.“Kapan Om datang?” tanya Aqeela.“Kita berada di dalam pesawat yang sama, Sayang.” Bramasta mengecup bibir Aqeela yang basah dan dingin.“Apa semalam Om ke kamarku?” Aqeela menatap Bramasta.“Apa kamu berharap ada pria lain yang datang?” Bramasta memicingkan matanya.“Tidak,” tegas Aqeela cepat dan itu membuat Bramasta bahagia.“Aku pikir itu hanya mimpi, tetapi terasa lebih nyata,” ucap Aqeela meli

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 136 Ciuman di Dasar Laut

    Aqeela dan dua temannya sudah berada di tempat yang ditentukan untuk persiapan menyelam. Mereka melakukan pemanasan sebelum masuk ke dalam air.“Nona Aqeela, apa anda memilih free diving?” tanya seorang pria.“Ya,” jawab Aqeela penuh keyakinan.“Apa?” Vio dan Kiara terkejut.“Kami akan menjaga Anda,” ucap pendamping.“Terima kasih.” Aqeela tersenyum.“Qeel. Free diving cukup sulit,” ucao Vio.“Tidak. Itu lebih ringan. Kamu hanya perlu masker dan sirip saja.” Aqeela tertawa.“Baiklah. Kita sudah menentukan pilihan. Nona berdua akan menyelam di laut dangkal saja kan?” tanya pendamping sekaligus pelatih.“Kami akan mencoba bersama dengan Aqeela,” jawab Kiara cepat.“Okay. Kita melakukan pemanasan terlebih dulu. Ikuti saya berlari kecil di pinggir pantai,” ucap pelatih.“Ya.” Kiara sudah membayar petugas pantai untuk menjadi asistennya memegang kamera agar bisa melakukan live di dalam laut.Aqeela dan dua rekannya mengikuti pelatih melakukan pemanasan dengan berlari di pinggir pantai untu

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 135 Rasa Iri

    Aqeela menyadari sentuhan pada bibirnya. Dia membuka mata perlahan.“Hm.” Aqeela melihat bayangan yang berlari dan keluar dari jendela.“Anginnya cukup kencang. Rasanya dingin dan terlihat seperti ada yang datang.” Aqeela beranjak dari kasur dan menutup jendela. Dia melihat sekeliling dan tidak mendapatkan ada yang jatuh atau terjun dari kamarnya.“Sepertinya aku bermimpi. Siapa pria itu? Seperti Om Bram, tetapi tidak mungkin.” Aqeela kembali ke tempat tidur. Dia menyentuh bibirnya.“Ciuman itu terasa nyata.” Aqeela menarik selimut dan memejamkan mata.Aqeela bangun lebih awal. Dia mau melihat matahari terbit. Villa miliknya benar-benar berada di tempat yang tepat.“Indah sekali.” Aqeela duduk di teras villa yang menghadap ke arah timur. Dia bisa melihat sunrise yang indah.Wajah putih Aqeela disinari cahaya matahari pagi. Dia tersenyum bahagia. Menikmati waktu yang tenang.“Permisi, Nona.” Pelayan datang mengantarkan sarapan.“Ya.” Aqeela menoleh.“Kami sudah menyajikan sarapan Anda

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 135 Sang Bintang

    Bramasta memperhatikan Aqeela yang mengenakan dress putih panjang melewati lutut. Rambutnya tergerai indah. Melambai-lambai tertiup angin. Wajah putih bersih terlihat cantik dengan bibir yang mengukir senyuman lebar penuh kebahagiaan. “Aqeela. Nikmati hari bebas ini untuk kamu sendiri.” Bramasta tersenyum. Pria itu tidak mengalihkan pandangan dari depan laptop. Melihat istri tercinta yang cantik dan menawan. Aqeela dan dua temannya bermain di air. Mereka hanya di tepian pantai dan belum menyelam karena baru hari pertama di pulau maladewa. “Besok, aku akan menyelam. Apa kalian mau ikut?” tanya Aqeela yang duduk di pasir pantai. Kaki dan gaunnya sudah basah. “Aku mau keliling-keliling saja. Tidak bisa menyelam,” jawab Kiara. “Aku snorkeler aja, Qeel. Menikmati keindahan bawah laut dengan mengapung di atas permukaan,” ucap Vio. “Okay. Itu artinya aku sendirian saja.” Aqeela tersenyum. Dia sudah lama ingin menyelam agar bisa masuk ke dalam dan bergerak di antara kehidupan bawah laut

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 134 Maladewa

    Pesawat mendarat pada pukul setengah empat pagi. Aqeela dan dua temannya masih terlelap di dalam tidur. Pramugari membangunkan mereka. “Nyonya kita sudah sampai.” Pramugari menepuk lengan Aqeela dengan lembut. “Ya.” Aqeela membuka mata dan tersenyum. Dia melihat langit yang masih remang. “Mobil hotel telah menunggu,” ucap pramugari mengambilkan tas Aqeela yang ada di kabin dan membantu membawakan turun dari pesawat. “Pelayanan pesawat benar-benar beda. Mereka bahkan membawakan tas ku.” Aqeela tersenyum. Dia mengikuti pramudari dari belakang. Gadis itu tidak tahu bahwa hanya tas dirinya saja yang dibawakan oleh pramugari. “Kiara. Vio. Kalian sudah di mobil.” Aqeela melihat Vio dan Kiara berada di dalam mobil yang hanya ada dua baris. “Iya. Mobil yang jempul kecil sekali. Kamu dijemput setelah kami,” ucap Kiara. “Apa tidak bisa bertiga?” tanya Aqeela. “Sempit Qeel. Perjalanan kita masih panjang,” jawab Kiara. “Kamu akan lebih nyaman sendirian,” lanjut Kiara. “Atau kam

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 133 Terbang ke Luar Negeri

    Mobil berhenti tepat di ujung tangga pesawat yang akan membawa mereka ke luar negeri. Sopir membuka pintu untuk Bramasta dan Aqeela. “Sayang, kita sampai,” bisik Bramasta di telinga Aqeela.“Mm.” Aqeela membuka mata dan melihat Kiara serta Vio sudah menunggu di depan pintu.“Oh. Kenapa Om tidak turun duluan? Pintu hanya ada satu,” ucap Aqeela.“Karena kamu masih tidur.” Bramasta merapikan diri.“Apa kalian bisa menyingkir dari depan pintu?” Bramasta menatap tajam pada Vio dan Kiara.“Maaf.” Vio menarik tangan Kiara menjauh dari depan pintu mobil.Bramasta turun dan mengulurkan tangannya pada Aqeela. Wanita itu tanpa ragu menerima dan bergandengan dengan suaminya.“Terima kasih sudah mengantarkan kami sampai bandara,” ucap Aqeela.“Tentu saja. Selamat liburan.” Bramasta memeluk Aqeela dan mencium dahi istrinya.“Mesra sekali. Siapa bilang Bramasta ini pria dingin?” Kiara menatap Bramasta yang memeluk Aqeela.“Ya.” Aqeela dengan cepat melepaskan pelukan Bramasta. Dia malu dilihat Vio da

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status