Home / Romansa / Triplet Jenius : Mom, Kami Temukan Suamimu! / Bab 7 - Helios Tertangkap Basah

Share

Bab 7 - Helios Tertangkap Basah

Author: Night Shade
last update Last Updated: 2025-08-22 10:29:51

“Zayn.”

 

Yang dipanggil berdehem pelan. “Hm?”

 

Nichelle menatap jam dinding di atas pintu masuk rumah. “Seharusnya Heli dan Mybell sudah sampai rumah sekarang. Kenapa belum datang juga ya?”

 

Jarak Kota Calcio dan Piermo tak terlalu jauh. Hanya 1 jam perjalanan menggunakan mobil. Jika urusan Mybell dimulai jam 4, biasanya pukul 5 atau 6 sudah bisa pulang.

 

“Mungkin acaranya mundur? Atau macet, Mom.” Zayn terdengar cuek.

 

Menurut Zayn, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari Helios. Jenius hacker sepertinya punya banyak cara untuk tetap selamat, dalam kondisi tergawat sekalipun.

 

“Ada Aunt Cathy yang jago karate dan Uncle Raul si petinju. Tenang saja, Momma.”

 

Tak lama kemudian, bahkan Thomas dan Maria sudah pulang dari acara pribadi mereka.

 

Sejak menyerahkan perusahaan Greenly Land pada Nichelle, kedua orang tuanya itu mulai sering menghabiskan waktu berdua. Pergi menikmati masa tua mereka.

 

“Hm? Kau kenapa berdiri di situ, Chel?” tanya Maria dengan wajah khawatir. “Apa ada masalah?”

 

Nichelle meraih tangan Maria, sedikit panik. “Heli dan Mybell belum pulang, Mom. Aku takut terjadi apa-apa pada mereka.”

 

“Mereka sama Raul dan Cathy ‘kan, Sayang?” Thomas mencoba menenangkan Nichelle.

 

Sebenarnya, tidak ada alasan bagi Nichelle untuk khawatir. Mungkin karena kota Calcio ia anggap penuh kejahatan dan tipu daya, membuatnya was-was.

 

Nichelle mengangguk. “Aku sedang mencoba menghubungi Raul, tapi belum diangkat. Cathy tidak mungkin menerima telpon karena pasti sedang rapat dengan Mybell.”

 

Zayn mulai ikut khawatir. Bukan karena takut terjadi sesuatu dengan 2 saudara kembarnya, tetapi akan repot kalau rencana mereka ketahuan.

 

Sebagai anak bungsu yang paling senang berada di rumah, Zayn mendapat tugas menjaga Nichelle agar tidak banyak mempertanyakan ke mana Helios dan Mybell pergi.

 

Baru saja Zayn akan mencoba melontarkan kalimat yang menenangkan ibunya, ponsel Nichelle bergetar panjang. Layarnya menunjukkan nomor tak dikenal. Semakin membuat Nichelle panik.

 

“Biar Dad yang angkat, Chel.” Thomas mengajukan diri.

 

Setuju, Nichelle menyerahkan ponsel itu pada Thomas. Membiarkan sang ayah menerima panggilan asing itu.

 

“Halo?” sapa Thomas dengan nada was-was.

 

Nichelle dan Maria mendekatkan telinga mereka, seolah dengan begitu mereka bisa mendengarnya. Thomas kemudian memutuskan untuk mengaktifkan pengeras suara dan meletakkannya di atas meja, agar semua mendengarnya.

 

Suara jernih seorang pria terdengar tenang. “Selamat sore. Dengan keluarga Howard?”

 

“Benar,” jawab Thomas mulai merasa tegang. “Maaf tahu nomor ini dari mana, Tuan?”

 

Namun, alih-alih menjawab pertanyaan itu si penelepon mengatakan, “Ah ... saya menghubungi terkait salah satu anggota keluarga Anda. Anak laki-laki bernama Helios—“

 

Sontak, Thomas berdiri dan menggebrak meja. “Apa yang terjadi dengan cucu saya?! Apa kamu penculik?! Kau mau uang berapa?!”

 

Nichelle sudah mulai menangis di pelukan Maria yang juga terisak.

 

Bahkan Zayn kini mulai ketakutan. Khawatir dengan kondisi kembarannya. ‘Apa karena kami hanya anak-anak, makanya sulit sekali mencari ayah kami sendiri?’

 

Tiba-tiba suara tawa lepas terdengar dari lawan bicara mereka.

 

“Apa yang Anda tertawakan, tuan penculik?! Sebutkan angkanya! Serahkan cucuku!” raung Thomas.

 

Setelah tawanya sedikit reda, orang itu melanjutkan ucapannya. “Maafkan saya karena sudah tertawa tidak sopan. Maksud saya menghubungi karena cucu Anda sepertinya meretas sistem perusahaan kami.”

 

Seolah rahang mereka lepas, Thomas dan Maria melongo tak mengerti apa yang baru saja didengarnya.

 

“Apa?!”

 

Tangisan Nichelle bahkan langsung terhenti mendengarnya, berganti murka yang mulai mendidih mendengar Helios mengacau.

 

“Jadi, Anda sebagai orang tuanya, kami harap untuk segera datang ke gedung Giord Group,” ucap si penelepon sebelum mengakhiri sambungan.

 

Tanpa menunggu lagi, Nichelle segera mengambil tasnya dan pergi bersama Thomas. “Helios! Tunggu Momma memarahimu nanti!”

 

Sementara itu, Zayn justru lega mendengarnya. ‘Berarti sekarang Heli sedang berhadapan dengan Daddy. Aw! Aku cemburu!’

 

***

 

Sementara itu, di ruang CEO Giord Group Co.Ltd.

 

“Tinggalkan kami, Tark!”

 

Dominic menatap Helios, hampir tak berkedip. Wajah anak lelaki di hadapannya itu terlalu familiar dan  cukup mengganggunya.

 

“Helios Howard.” Dominic menyebut nama lengkap Helios.

 

Terang-terangan memberi tahu bahwa mereka sudah mengecek latar belakang Helios sebelum ia datang ke kantor. Ia juga langsung menyuruh Tark untuk menghubungi orang tua Helios yang bernama Nichelle Howard.

 

Dominic melanjutkan ucapannya, “Apa aku perlu berterima kasih karena kau sudah membereskan virus yang kau sebar sendiri di perusahaanku?”

 

Pertanyaan berbahaya itu keluar dari mulut Dominic dalam nada tenang.

 

Helios terpukau mendapati kenyataan bahwa pria yang ia yakini sebagai ayah kandung, menyadari perbuatannya. Alih-alih takut karena sudah tertangkap basah, Helios justru berseri-seri penuh kebahagiaan.

 

“Ternyata ketahuan!” seru Helios.

 

Dominic yang mendengarnya, merasa tertantang. “Aku sudah berencana untuk langsung melenyapkanmu, tapi ternyata kau hanya anak-anak. Kulihat kau sama sekali tidak takut, hm?”

 

Helios memamerkan jajaran gigi putih bersih yang berhasil dijaga sang ibu, kemudian berkata, “Aku hanya butuh alasan bertemu dengan orang seperti Anda, Tuan Dominic Giorgen.”

 

Dahi Dominic berkerut. “Dan apa yang membuat anak sekecil kamu ingin bertemu denganku? Sampai melakukan hal seperti ini.”

 

“Aku—“

 

Pembicaraan mereka terhenti sesaat ketika Tark muncul dengan berita, “Permisi Tuan Dominic, orang tua Tuan Helios sudah tiba.”

 

Nichelle yang berdiri tepat di belakang Tark pun langsung masuk dan memelototi putra pertamanya itu.  “Helios!”

 

Sibuk memarahi Helios dengan suara berbisik, Nichelle tak menyadari wajah Dominic tertegun seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. 

Sangat mengejutkan bagi Dominic. Nichelle Howard ternyata adalah wanita yang 7 tahun lalu bercinta dengannya.

Yang lebih mengejutkannya lagi, wanita yang selama 7 tahun tak lepas dari ingatannya itu sudah memiliki seorang putra.

 

Tanpa sadar, tangannya mengepal geram. ‘Siapa suaminya? Aku akan melenyapkan siapapun itu!’

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Triplet Jenius : Mom, Kami Temukan Suamimu!   Bab 7 - Helios Tertangkap Basah

    “Zayn.”Yang dipanggil berdehem pelan. “Hm?”Nichelle menatap jam dinding di atas pintu masuk rumah. “Seharusnya Heli dan Mybell sudah sampai rumah sekarang. Kenapa belum datang juga ya?”Jarak Kota Calcio dan Piermo tak terlalu jauh. Hanya 1 jam perjalanan menggunakan mobil. Jika urusan Mybell dimulai jam 4, biasanya pukul 5 atau 6 sudah bisa pulang.“Mungkin acaranya mundur? Atau macet, Mom.” Zayn terdengar cuek.Menurut Zayn, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari Helios. Jenius hacker sepertinya punya banyak cara untuk tetap selamat, dalam kondisi tergawat sekalipun.“Ada Aunt Cathy yang jago karate dan Uncle Raul si petinju. Tenang saja, Momma.”Tak lama kemudian, bahkan Thomas dan Maria sudah pulang dari acara pribadi mereka.Sejak menyerahkan perusahaan Greenly Land pada Nichelle, kedua orang tuanya itu mulai sering menghabiskan waktu berdua. Pergi menikmati masa tua mereka.“Hm? Kau kenapa berdiri di situ, Chel?” tanya Maria dengan wajah khawatir. “Apa ada masalah?”Nichelle

  • Triplet Jenius : Mom, Kami Temukan Suamimu!   Bab 6 - Mencari Daddy

    "Huh? Zayn? Kamu sudah pulang, Nak. Yang lain ke mana?" Nichelle baru saja keluar dari kamarnya setelah mandi sore dan terkejut melihat ruang makan kosong. Biasanya pukul 4 sore seperti ini, Helios sudah mulai mengecek keuangan restoran sambil menikmati camilan buatan Zayn dan Mybell sibuk dengan kacanya. Dengan wajah tenang dan datar Zayn menjawab, "Mybell pergi ke pertemuan pertama untuk syuting film, Mom. Lalu Heli, sepertinya tidak ada kerjaan dan ikut dengan Mybell setengah jam lalu." "He ... tumben sekali. Heli jarang-jarang temani Mybell datang ke lokasi syuting begitu," komentar Nichelle sambil menikmati salad sayur dan roti panggang beserta kroninya. Tiba-tiba Zayn menoleh ke arah Nichelle, dengan senyum licik yang sangat tipis. Biasanya, kalau sudah begitu, Zayn akan melontarkan kalimat-kalimat sarkas yang menyayat hati. Nichelle mematung ketika putra bungsunya itu mulai ceramah. "Mungkin Heli sedang mencoba menjadi pengganti Daddy yang tidak pernah kami tahu keber

  • Triplet Jenius : Mom, Kami Temukan Suamimu!   Bab 5 - Kerjaan Si Hacker Jenius

    Dua minggu berlalu.Industri entertainment di Kota Calcio sedang gempar dengan kedatangan ‘Little Starlet’. Banyak rumah produksi berlomba-lomba melamar sang artis demi bisa membintangi film yang sedang dan akan mereka garap.“Uh! Apa mereka tidak bisa membiarkanku liburan dulu, Aunt Cathy!” Mybell merengek melihat manajernya membawa setumpuk naskah film layar lebar. “Aunt bahkan baru datang seminggu lalu dan mereka sudah membuatmu kerja lagi. Protes saja, Aunt!”Wanita muda yang disebut Aunt Cathy tergelak melihat tingkah Mybell. Menurut Cathy, anak tengah yang keluar 2 menit setelah Helios tersebut sangat menggemaskan.“Bagaimana kalau Nona Mybell baca dulu beberapa naskah ini?” bujuk Cathy.Namun, Mybell kembali tantrum. Dengan tubuh tengkurap dan dua tangan terkepal memukul-mukul sofa, ia berseru, “Nggak! Nggak, nggak, nggak!”Hembusan napas tenang keluar dari mulut Helios yang sejak tadi mendengarkan percakapan mereka. Ia membuka laptopnya dan mengambil naskah film itu satu per

  • Triplet Jenius : Mom, Kami Temukan Suamimu!   Bab 4 - 7 Musim Panas

    “Momma! Mybell mau ke toilet.”Gadis cilik dengan rambut kecoklatan yang bergelung cantik di kedua sisi kepalanya itu melompat-lompat tak sabar.“Tunggu Opa datang dulu! Kamu pasti hanya mau berkaca kan, Nak?”Kalimat itu terlontar dari sang ibu.Wanita muda dengan wajah oriental yang terbingkai sempurna dengan rambut hitam lurusnya. Dia adalah Nichelle Howard.Sudah 7 kali musim panas Nichelle lewati setelah kabar kehamilannya. Keluarga Howard memutuskan untuk mengirim Nichelle pergi ke negara asal mereka. Uni States.Di sana Nichelle baru mengetahui bahwa keluarga Howard termasuk dalam 3 besar keluarga taipan. Dengan lebih dari 1 perusahaan di lini bisnis berbeda. Thomas dan Maria sengaja menjauh dari negara besar itu dan memantau bisnis dari jauh.Hari ini, Nichelle kembali ke negara La Stivale. Ke kota di mana ia dibesarkan, kota Piermo.Nichelle baru saja turun dari pesawat dan anak gadisnya yang berusia 6 tahun itu sudah rewel dengan penampilannya.“Tapi, Mom! Lihat rambutku—““A

  • Triplet Jenius : Mom, Kami Temukan Suamimu!   Bab 3 - Darah vs Prestasi

    “Papa! Aku anak kandung kalian!”Nichelle mencoba menyadarkan David, tetapi ayah kandungnya itu sudah tidak berniat mengubah keputusannya.Hilbert pun sama. Ia kembali memojokkan Nichelle, karena baginya Nichelle adalah halangan untuknya menjadi penerus keluarga Armeyn.“Kamu memang tidak layak jadi keluarga Armeyn, Nics!” Hilbert menegaskan ulang. “Kembali saja ke keluarga asuhmu. Sepertinya kamu lebih cocok di sana!”Ayah dan kakaknya meninggalkan Nichelle di ruangan itu. Tersisa dirinya dan sang ibu—Claire Armeyn.Melihat Claire masih di sana bersimbah air mata, hati Nichelle masih berharap. “Mama. Tidak mungkin kan, kalian mengusir anak kandung kalian sendiri?”Claire melangkah mundur sambil menutupi setengah mukanya dengan lengan. “Nichelle, Nak. Andai kamu bertingkah baik dan penurut seperti Sarah, mungkin tidak akan begini.”“Tapi Ma—““Nics!” Claire memotong ucapan putrinya. “Kalau sampai foto seperti itu tersebar di luar sana, keluarga Armeyn juga akan menanggung malu. Sebaik

  • Triplet Jenius : Mom, Kami Temukan Suamimu!   Bab 2 - Perselingkuhan Brutal

    “Franz?! Mustahil!”Nichelle menolak percaya. Ia membalik kertas itu hanya untuk dibuat semakin terkejut dengan pesan yang tersemat di sana. Tulisan tangan itu adalah milik tunangannya.‘Saya menyiapkan sedikit hadiah. Semoga malam Anda menyenangkan.’“Apa aku yang dimaksud dengan hadiah?!” Suara Nichelle bergetar, sementara pipinya mulai basah dengan air mata.Tangannya meremas kertas itu kuat-kuat, melimpahkan seluruh amarah dan sakit hatinya. “Franz menjualku ... demi investasinya.”Setelah puas menangis, Nichelle segera membersihkan tubuhnya. Ia sudah memantapkan hati untuk menemui Franz hari ini.“Aku ingin dengar apa pembelaannya!”Menyetir mobil pemberian ayah kandungnya, Nichelle segera menuju apartemen Franz.Butuh waktu 2 jam untuk tiba di sana. Amarah Nichelle pun tak kunjung surut. Siapa yang tidak murka setelah mengetahui bahwa dirinya kehilangan kesucian karena dijual oleh tunangannya sendiri.‘Aku juga harus ingatkan Sarah untuk menjauh dari Franz setelah ini,’ niat Nic

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status