Share

Bab 14

"Jangan bicara sembarangan," sentak Mas Nizam dengan wajah garang, bahkan rahangnya ikut mengeras.

Aku tersenyum tipis seraya bertanya, "Kita siapa, Sis? Bukankah selama ini yang menjadi temanmu hanya aku?"

Mereka terlihat gelagapan, tetapi tidak dengan mama mertua. Dia malah tertawa kecil, seolah di sini akulah yang berhak disalahkan.

"Kamu lupa kalau Siska dan Nizam itu rekan kerja, ya? Mereka bahkan menghabiskan waktu lebih lama daripada dirimu," jelasnya membuatku tersenyum getir.

Aku akan menganggap ini merupakan tanda kalau mama merestui hubungan mereka dan lebih menyukai Siska yang menjadi menantunya, dibandingkan aku.

"Apa sih, Ma? Di antara kita tidak ada hubungan apa pun. Kalian hanya salah paham," jelas Mas Nizam cepat, sepertinya dia masih berusaha untuk menutupi semuanya.

Baiklah kalau memang jalan ini yang dia pilih, aku akan mengalah, dan pergi dari kehidupan mereka setelah mendapatkan uangnya. Aku tidak mau mempertahankan pria yang lihai berbohong.

Kenapa aku tidak mau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status