Share

Sebuah Tantangan

“Mala.”

Ia tergagap. Lalu berusaha mati-matian mengatur detak jantung yang berdebar tak karuan.

“A-aku ....”

Seperti kehilangan sebagian ingatan, bahkan Mala hanya menggantung ucapan.

“Aku gak memintamu menjawab sekarang. Hanya saja, aku gakbisa menunggu lama.”

“Kenapa? Apa kamu mau pergi lagi seperti dulu?”

Konyol. Mala menutup mulut, merasakan pertanyaan yang barusaja terucap seperti sebuah pernyataan jika ia takut kehilangan.

“Apa kamu keberatan kalau aku-“

“Beneran mau pergi lagi?” Mala memotong ucapan Lian.Pikirannya hanya ada kepanikan saat itu.

“Ya ... bisa jadi.”

“Tinggal jawab ya mau pergi atau enggak, apa susahnya sih?”

Kini, Mala yang malah meradang.

“Loh, loh. Kok jadi kamu yang marah? Kan aku yang meminta kejelasan.”

“Susah ya, ngomong sama cowok plin-plan.”

Mala mengibaskan sebelah tangan, tanda tak perduli. Beranjakcepat meninggalkan Lian yang malah kebingungan dengan sikap Mala yang mendadakmarah.

“Mala.” Panggilan Lian tak dihiraukan. Dengan gerakan cepa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status