Share

10. Kesempatan

Clarence tersenyum cerah. "Kalau begitu... bisakah anda mengabulkan keinginan saya, Yang Mulia?"

"... apa?"

Ini adalah kesempatan, yang mungkin adalah terakhir kalinya. Dia tidak bisa melewatkannya begitu saja.

Meskipun Clarence paham kalau apa yang terjadi semalam adalah 'hukuman', tapi dia tetap memasang muka tembok. Bertanya, seolah-olah Leopold mengambil sesuatu darinya secara paksa, dan meminta kompensasi dari suaminya itu.

Lagipula, Clarence yang asli adalah gadis bangsawan bar-bar yang tidak tahu aturan. Jadi tidak tahu malu sedikit seharusnya tidak apa-apa. Toh, dia yakin tidak akan ada yang menyadarinya.

"Jika tidak bisa bercerai, maka... bagaimana dengan pernikahan kontrak?"

Saat itu, matahari mulai bangkit. Sinarnya menelusup dari sela-sela tirai yang terbuka, dan membasuh dada telanjang Leopold. Wajah dinginnya nampak sedikit toleran karena itu. Dia... terlihat lebih mudah didekati dari biasanya, jadi Clarence berani mengajukan permintaan itu.

Walau sialnya, dengan sinar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status