Malam selepas pesta ulang tahun itu berubah menjadi badai di dalam kamar Aisha. Gaun yang semula begitu indah kini berserakan di lantai, tertindih kotak-kotak kado yang dibanting tanpa ampun. Vas bunga pecah, bingkai foto jatuh, dan cermin besar retak membelah bayangan Aisha yang menangis sambil menjerit."Dia datang, dan semua orang langsung berpihak padanya!" teriak Aisha dengan suara bergetar, melemparkan boneka lama yang dulu Zura berikan saat mereka kecil. "Kenapa semua orang selalu menganggap dia sempurna?!"Amma Gista berdiri di ambang pintu, wajahnya tenang tapi matanya menyimpan letih yang tak terucap. Sementara Appa Gio bersandar di dinding lorong, memejamkan mata seolah mencoba menahan sesuatu yang jauh lebih dalam dari sekadar lelah."Biarkan saja, Pa," bisik Amma akhirnya. “Dia perlu mengeluarkan semua yang ditahan selama ini.”"Dia butuh pertolongan," ujar Appa Gio pelan, "tapi kita sudah mencoba segalanya. Psikolog, terapi, bahkan b
Last Updated : 2025-05-14 Read more