Pendeta berdiri tegak di antara mereka, kitab suci terbuka di tangannya. Cahaya lampu kristal jatuh lembut di atas altar, memantulkan kilau pada mahkota rambut Natasya. Ruangan hening; hanya terdengar alunan musik gesek yang perlahan mereda. Kenan berdiri tegap di hadapannya, tubuhnya sedikit condong ke depan, seolah ingin mendekat tapi menahan diri. Tatapannya tidak bergeser sedetik pun dari wajah Natasya, dalam, penuh intensitas yang membuatnya sulit berpaling. Pendeta membuka prosesi sumpah. “Saudara Kenan Leonardo, apakah Anda bersedia mengambil Natasya Watson sebagai istri yang sah, untuk mencintai, menghormati, dan menjaganya, dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, hingga maut memisahkan?” Hening sesaat. Kenan menghela napas pendek, lalu menjawab tegas, suaranya nyaris bergetar namun penuh keyakinan. “Aku bersedia.” Ia tidak berhenti menatap Natasya, seolah sumpah itu bukan hanya formalitas, melainkan janji
Terakhir Diperbarui : 2025-08-29 Baca selengkapnya