Pagi itu langit kota tampak sendu. Warna kelabu menggantung seakan menyimpan banyak cerita yang belum tuntas. Di tengah suasana itu, warung kopi kecil di ujung gang tampak mulai ramai. Pelanggan berdatangan, beberapa datang karena kopi, tapi sebagian besar datang karena cerita. Karena sejak berita tentang “anak konglomerat yang menyerahkan warisan demi wanita biasa” menyebar, warung itu menjadi semacam magnet.Dan tentu saja, Nayla menjadi pusat perhatian.“Apa bener dia dulu cewek malam?”“Katanya pacarnya itu anak Raditya Group, lho.”“Cewek kayak dia bisa dapet cowok tajir, masa kita nggak bisa?”Gosip adalah barang murah yang mudah dijual di kota seperti ini. Dan Nayla tahu, sebesar apa pun ia berusaha mengabaikannya, suara-suara itu seperti benalu yang tetap menempel di pikirannya.Namun, satu hal membuatnya tetap berdiri: Raka.⸻Hari itu, seorang tamu tak biasa datang ke warung.Seorang wanita berusia awal 30-an, rapi, wangi, dan jelas bukan tipe yang biasa masuk gang sempit. I
Last Updated : 2025-05-22 Read more