Langit mengerang karena tidurnya terganggu. Suara ketukan pintu dan seruan dari luar pintu kamar yang memanggil namanya membangunkan Langit dari tidur yang belum benar-benar lelap. “Iya, sebentar,” sahutnya parau.Dengan langkah gontai, Langit meraih pegangan pintu, menariknya tanpa minat lalu melongok ke luar kamar.“Kenapa, mbak? Aku udah bilang kan kalau hari ini udah mulai libur,” ujarnya.Wanita di depan Langit tersenyum sungkan. “Maaf, mas. Tapi tadi Nyonya minta saya kasih ini ke mas Langit. Katanya harus dibuka sekarang juga,” ia berujar sambil menyodorkan sebuah flashdisk berwarna hitam.Kening Langit berkerut. Nyawa dan kesadarannya belum terkumpul penuh tapi ia tetap bisa menilai bahwa ini aneh. Pertama, apa yang ada di dalam flashdisk itu hingga ia harus membukanya sekarang juga dan yang kedua, mereka tinggal satu rumah, apapun isi flashdisk itu, bukankah akan lebih mudah jika memberitahukannya langsung pada Langit.“Oke. Makasih, mbak,” ucapnya sambil menutup pintu.“Oh
Last Updated : 2025-09-01 Read more