Pagi itu, udara terasa lebih dingin dari biasanya. Alya duduk di meja sarapan, menatap roti panggang di piring tanpa benar-benar berniat memakannya. Pikirannya masih berat setelah semalaman tidak bisa tidur.Di layar ponselnya, ada dua pesan.Yang pertama, dari Raka:> “Ly, jangan lupa ya nanti sore kita ketemu. Aku butuh kamu nemenin beli beberapa barang lagi buat acara lamaran.”Dan yang kedua, dari Ardi:> “Selamat pagi, Alya. Semoga harimu ringan. Jangan lupa sarapan.”Dua pesan, dua rasa berbeda. Yang satu membuat hatinya sakit, yang lain memberi kehangatan. Alya mengusap wajahnya, bingung dengan dirinya sendiri.Kenapa aku masih nggak bisa melepaskan Raka, padahal jelas-jelas dia bukan milikku?---Sore harinya, seperti biasa, Alya menemani Raka. Mereka mengunjungi sebuah toko perhiasan, lalu butik, lalu toko kue. Raka tampak sibuk, wajahnya penuh semangat. Sementara Alya berjalan di sampingnya, tersenyum seadanya.“Ly, menurut kamu lebih bagus dekorasi warna putih atau pastel?”
Last Updated : 2025-09-28 Read more