Entah berapa lama Alvan terlelap, yang pasti saat ia terjaga sinar mentari sudah menerobos masuk melalui tirai kamarnya. Alvan menguap lebar sambil merentangkan tangan kemudian ia melirik ke sebelah. Tidak ada Thea di sana.Tergesa Alvan bangun sambil berjalan mengucek mata.“Sayang … .”Alvan berjalan keluar kamar. Di ruang makan sepi, ruang tengah sepi, ruang tamu, kamar tamu bahkan ruang kerjanya tidak ada Thea di sana.Sontak Alvan terdiam. Matanya melebar dengan jakun yang bergerak naik turun, kemudian matanya melirik jam di dinding. Sudah pukul sepuluh pagi. Ia terlalu lama tertidur.“Thea!!” Alvan berjalan tergesa menuju kamar kemudian mengambil ponselnya.Kini ia tampak sedang melakukan panggilan ke Thea, tapi sepertinya Thea tidak menjawab panggilannya. Alvan berdecak kesal sambil mengacak rambutnya.“Kebiasaan banget anak ini. Sukanya kabur mulu,” geram Alvan.Biasanya ia akan marah dan panik, tapi kini Alvan sudah lebih tenang dari sebelumnya. Tanpa Thea ketahui, Alvan sudah
Last Updated : 2025-11-28 Read more