“Om Kayden enak banget. Aku jadi ketagihan.”Amelia menjilat ujung jarinya dengan manja. Wajahnya berseri penuh kenakalan.Kayden hanya menatap datar. Lalu menyentil keras dahinya.“Tangannya biasa aja, bisa nggak? Kalau mau lagi, ya ambil,” omelnya.Sarapannya kali ini sedikit ramai, karena adanya Amelia yang menginap semalam.Kayden Ferdinand. Pria paruh baya yang masih terlihat tampan, mapan dan mempesona. Tidak sedikit wanita yang menginginkannya.Tapi tak satupun berhasil menarik perhatiannya. Dan terkadang, Amelia pun jahil menggoda duda anak satu itu. Hanya sekedar candaan.“Hehe. Aku muji, loh. Dessert buatan Om kan selalu enak,” ucap Amelia. Lidahnya pandai berkelit.“Ya lagian. Tingkah sama omonganmu bikin salah paham tau! Nggak bosen-bosen ya godain Papa aku,” celetuk seseorang di sampingnya.Dia adalah Karina, Putri semata wayang Kayden yang sebaya dengan Amelia.Sejak kecil, Amelia sering datang bermain ke rumahnya. Makan bersama dan menginap. Walau sempat terpisah saat r
Terakhir Diperbarui : 2025-11-13 Baca selengkapnya