"Rafli, mulai malam ini, kamu temani tiga anak gadisku, ya!"Belum sempat aku menjawab "Inggih" atau sekadar mengangguk patuh, suara ketus dari arah tangga langsung memotong pembicaraan kami.Itu Nona Shella, anak sulung Nyonya Alika yang cantiknya luar biasa, tapi galaknya melebihi induk macan yang sedang menyusui.Wanita muda itu mengenakan kemeja kerja yang dua kancing atasnya sengaja dibuka, memperlihatkan leher jenjang dan tulang selangkanya yang begitu menggoda."Mama emang ga mikir dua kali, ya? Ngapain masukin orang kampung ini ke dalam rumah utama? Dia itu cuma sopir, Ma, badannya dekil, item, mana bau lagi! Udah bener dia jadi sopir aja, malah dijadiin pelayan, terus disuruh tinggal pula!"Aku hanya bisa menunduk semakin dalam sambil meremas topi kumalku, merasakan panas menjalar di telinga bukan karena marah, tapi karena malu menyadari betapa jauhnya perbedaan kasta di antara kami.Memang benar kata Nona Shella, aku ini cuma pemuda desa yang merantau demi biaya berobat Emak
Terakhir Diperbarui : 2025-12-05 Baca selengkapnya