“Segera bersiap.” Hannah, ibu tiri Liv, dia memaksa Liv berdiri. “Bodoh! Kenapa kau menangis!” ujar ibunya mendorong keras kepala Liv hingga Liv terhuyung. Geram melihat Liv yang terisak, meratapi nasib tanpa sempat menolak. “Jangan menangis, Bodoh!” Belum puas menoyor kepala Liv, Hannah mencubit keras tangan Liv. “Akh. Sakit.” Liv mencicit, menjauhkan tangannya dari genggaman kuat ibu tirinya. “Pakai gaun ini.” Hannah paksa Liv membuka pakaiannya, mengganti pakaian lusuh Liv dengan gaun pengantin yang entah dia dapat dari mana. Tangannya menjulur, menjewer daun telinga Liv. “Sebagai manusia tidak berguna, harusnya kau bersyukur karena Tuan Dante mau menikahimu!” Liv meringis, menyentuh telinga yang dipegang tadi. “Mama bersyukur karena Ayah tidak ditembak.” Surai berminyak milik Liv ditarik paksa oleh Hannah, menyatukannya dalam satu ikatan rambut sebelum dipasangkan veil. “Setelah kau menikah dengan Tuan Dante, kau tidak boleh melupakan kami.” Gigi Hannah menyatu, memb
Last Updated : 2025-12-18 Read more